୨ৎ ─ 𝗕𝗟𝗨𝗘 𝗥𝗢𝗦𝗘𝗦.

2.4K 184 14
                                    

Kaiser berdecak kesal, rasanya ia ingin segera menghancurkan seluruh dunia saja ketika melihat Isagi menatapnya dengan tatapan meremehkan. Lelaki dengan tatto mawar biru tersebut lagi-lagi harus di kalahkan oleh Isagi di sesi latihan tanding. Dengan skor 4-3 tim Isagi jauh lebih dahulu memimpin pertandingan

Isagi Yoichi adalah lelaki yang cukup tampan dengan surai blueberry miliknya, pemain berkelahiran Jepang itu juga banyak di incar oleh klub besar di dunia. Namun Isagi lebih dahulu menolaknya, karena ia memiliki alasan untuk menetap di Munchen dan juga Jerman.

"Sayang banget ya, dikit lagi menang padahal."

Ness memberikan satu botol minum yang ia bawa dari luar lapangan, Kaiser hanya menatapnya dan menolak dengan keras minuman yang di bawakan oleh si Magician

Mengacak-acak rambutnya, Kaiser merasa sedikit frustasi. Ness hanya diam "Yoichi sialan,"

Selalu di tolak, dan di perlakukan dengan kasar seperti ini Ness sudah cukup biasa. Karena mereka berdua adalah teman sedari lama, Ness dan Kaiser sudah saling mengenal sejak nama mereka berdua belum terkenal seperti sekarang

Kaiser menolong lelaki bersurai gelap tersebut saat dirinya sedang dalam terpuruk dan tidak ada tujuan untuk bermain bola, hanya Kaiser.

"Selalu aja marah, tenangin diri dulu aja. Nanti Yoichi makin seneng kalo lunya kaya gini"

Setelah mengambil botol yang baru saja di tolak oleh Kaiser, Ness beralih menatap kembali manik berwarna biru milik temannya itu. Merasa sudah sedikit tenang si Magician mengulurkan tangannya untuk membantu Kaiser berdiri

Kaiser berjalan lebih dahulu, lalu menatap ke arah Ness "Lain kali gak boleh kalah, Ness."

"Iya pasti, habis ini mau langsung pulang? Apa ada latihan tambahan? Kalo ada gua bisa bantu."

Kaiser menggelengkan kepalanya "Gak ada latihan tambahan, mau langsung pulang aja gua"

၄၃

Bohong, Kaiser tidak langsung pulang melainkan bertemu dengan Chelsea lebih dahulu. Saat ini ia sedang berada di apartemen milik kekasihnya tadinya Kaiser benar-benar ingin pulang, namun setelah mendapatkan notifikasi dari Chelsea ia langsung ke tempat yang biasa dirinya kunjungi

"Ada apa manggil aku?" Kaiser hanya menatap kekasihnya dengan datar, ia masih merasa sedikit kesal karena Chelsea waktu itu marah dan membentaknya karena ingin mempublikasikan hubungan mereka berdua.

Chelsea tersenyum, ia langsung memeluk tubuh milik Kaiser dengan sangat erat, "Makasih, Kai."

Sungguh, Kaiser tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran perempuan. Tidak, lebih tepatnya jalan pikiran milik Chelsea. Nanti gadis cantik itu akan marah, membentaknya lalu melempar semua barang yang ada di apartemen miliknya,

Dan nanti Chelsea juga akan tersenyum hangat dan memeluknya, lalu menciumnya sambil berusaha untuk mengerti apapun tentang masalah yang sedang Kaiser hadapi saat itu

"Makasih buat apa sih? Makasih buat nutupin hubungan kita? Gitu maksud kamu Chel?"

Wanita bersurai blonde tersebut melepaskan pelukannya, lalu menggelengkan kepalanya tanda bahwa perkataan yang di lontarkan Kaiser barusan tidak benar sama sekali

"Bukan gitu maksud aku Kai, gak usah nyimpulin sendiri." Kaiser hanya menatap manik mata milik kekasihnya, yang sepertinya akan menangis

Kaiser menahan tawanya, lalu meninggalkan Chelsea sendirian "Terserah kamu aja mau gimana, jangan ganggu aku dulu bisa?"

၄၃

maaf guys baru update lagi
happy reading ya semua!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

﹙✶﹚𝗖𝗢𝗡𝗧𝗥𝗔𝗖𝗧 : michael kaiser.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang