TERINGAT KEMBALI DENGAN NYA
-kamu belum puas terus terusan didalam ingatanku? Aku muak dengan semua ini.-SMA Wijaya, disitu lah Liana mencari ilmu. Dengan jumlah murid 35 perkelas dan hanya kelas Liana yang berisikan 20 siswa, Liana duduk dikelas 10 Ipa 3, kelas yang dijuluki dengan siswa/i terpintar disatu angkatannya.
Bel istirahat berbunyi, Liana sudah mengantri didepan pintu masuk Perpustakaan sekolahnya, sembari menoleh ke samping kanan dan kirinya.
LIANA JASMINE
Liana menulis namanya di daftar absen Perpustakaannya, lalu membuka sepatu dan menaruhnya dirak sepatu yang telah disediakan.
Brukkk
Seseorang menabrak tubuh Liana, dengan cepat Liana merapihkan kembali buku yang sudah berserakan dilantai saat ini, dan orang yang menabrak Liana tadi ikut membantu Liana untuk merpihkan bukunya.
"Sorry" ucapnya dengan suara khas serak miliknya, ia menyodorkan tangan kanan nya untuk meminta maaf
"I..iya gak papa kok, kk-aakk" jawab Liana gugup
"Gue Leon. Nama lu siapa?" tanya nya masih menyodorkan tangan kanan nya
Lian menempelkan tangan miliknya di tangan Leon "A..aku Liana kak, Liana Jasmine panggil aja Lian kak" lagi lagi Liana berkata gugup
"A...aku permisi dulu ya kak" ucap Liana meninggalkan Leon "Terimakasih kak"
🔔🔔🔔
Sudah 1tahun kejadian itu berlalu, namun Liana masih tetap mengingatnya, kemana Leon? 1hari setelah berkenalan dengan Liana ia pergi meninggalkannya.
Lian terduduk dikursi belajarnya yang menghadap langsung ke jendela kamarnya, lagi lagi ia mengingat Leon, semua pikiran nya tentang Leon.
"Lian, ada Mas Hardy dibawah, temuin dulu nak Ibu lagi cuci piring" teriak Mawar, Ibu Lian
Lian menguncir rambutnya dengan pita hitam dan merapihkan bajunya lalu bergegas turun untuk menemui Mas Hardy
"Ada apa Mas?" tanya Lian membukakan pintu pagar rumahnya
"Mas gk lama kok Lian, Mas cuma mau kasih ini undangan titip salam buat mama ya Lian" ucap Mas Hardy memberikan kartu undangan berwarna silver yang tertera nama Mas Hardy dengan Marasya Javier, wanita yang akan menikah dengan Mas Hardy
"Akhirnya Mas jadi juga kan tanggal segitu, bagus kan tanggal pilihan Lian Mas, selamat ya Mas" Lian tak kalah senang dengan Mas Hardy karena Mas Hardy akan menikah dengan sang pujaan hatinya
"Yaudah Mas pulang dulu ya Lian, jangan lupa titip salam buat Mama" pamit Mas Hardy
Lian mengacungkan jempolnya "Siap Mas"
Lian menutup kembali pagar rumahnya, dengan membawa kartu undangan berwarna silver ditangan kanan nya.
"Mam, ini undangan dari Mas Hardy, Mas Hardy nikah nya ditanggal yang Lian pilihin" Lian menyodorkan kartu undangan nya
"Nanti temani Mama ke rumah Mas Hardy ya Lian" pinta Mawar
Lian kembali naik ke kamarnya yang berada dilantai 2
Lian membuka pintu kamarnya lalu ia tutup kembali, Lian menuruni anak tangganya kembali
"Mam bang Riko mana?" tanya Lian sembari menuang air putih digelasnya
"Lagi ngumpul sama teman nya, kamu tuh jangan dirumah terus Liana apalagi dikamar terus" cibir Mawar
"Males Mam diluar panas" jawab Liana tak ambil pusing
Liana kembali kekamarnya, mengunci kamarnya dari dalam dan tiduran diranjang empuk miliknya
Liana mengecek handphone miliknya, tidak ada balasan pesan dari Leon. Bahkan saat Liana meng telpon Leon tidak mengangkatnya
Liana terduduk kembali dikursi belajarnya yang menghadap ke jendela kamarnya, ia melihat Shiren yang turun dari motor Adam.
"Shiren pasti senang punya pacar kayak Adam yang tiap hari ngertiin perasaannya, gk kayak Lian yang gkjelas hubungan nya kayak gimana" Batin Lian
Lian menekuk kedua kakinya dan memeluknya, menekuk kepalanya dan menangis dalam keheningan.
Lagi lagi aku harus bersedih.
Tuhan tidak adil kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA
Non-FictionKalian tau kisah Liana, Leon dan seekor singa? kalau belum mari cari tau bersama di dalam cerita ini. Disini awal kisah Liana akan dimulai, Liana yang bertemu dengan sosok Leon seekor singa.