Chapter 5 : Tentangnya

228 36 2
                                    

23 Maret 2025

"H-Hyunjin .."

Saat ini, Jisung tengah berada dalam mobil milik Hyunjin dengan suasana yang sangat sepi. Musik yang menyala dengan volume kecil itupun semakin menggambarkan kecanggungan diantara mereka.

"Hm"

"Kenapa diam?". Tanya Jisung hati-hati.

" Aku sedang fokus menyetir". Jisung hanya mengangguk samar.

"Apa kau khawatir?". Akhirnya pertahanan Hyunjin runtuh, seluruh perasaan yang ada dalam hatinya seolah dilimpahkan pada Jisung.

"Mana bisa aku tidak khawatir ketika kekasihku bilang akan pergi bersama pria lain". Sebelah tangan Hyunjin meraih tangan kiri Jisung.

"Rupanya kau juga cemburu, ya. Aigoo, lucu sekali kekasihku ini". Dengan gemas Jisung menggoda Hyunjin yang tengah merengut namun kedua tangannya menerima sebelah tangan Hyunjin yang menggenggam tangannya.

"Tidak, aku tidak cemburu. Kau berhalusinasi, Sayang". Elak Hyunjin. Bilangnya sih tidak cemburu, tapi tatapan dan raut wajahnya menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Benarkah kau tidak cemburu? Coba tadi siapa yang mengatakan 'Perkenalkan, namaku Hwang Hyunjin. Seseorang yang akan menjaga Han Jisung sekarang dan di masa depan' ". Jisung masih menggoda Hyunjin dengan nada dan raut wajah Hyunjin ketika bertemu Minho beberapa waktu lalu.

"Iya iya, aku cemburu. Kau puas, Squirrel?". Genggaman tangannya semakin mengerat.

"Aku merasa tak masalah ketika kau bertemu dengan pria lain, kau tau batasan mengenai dirimu sendiri. Tapi tidak dengan Lee Minho.

Aku hanya takut dia merebutmu kembali dariku dan kembali mencampakkanmu seperti dulu. Kuharap kau mengerti maksudku". Kemudian menarik tangan Jisung untuk dikecupnya.

.

.

.

19 Februari 2019

Cerita ini tak lengkap rasanya apabila tanpa tokoh heroik didalamnya. Biar kuperkenalkan, dia adalah Hwang Hyunjin. Salah satu dari kedua sahabat Han Jisung di kampus. Sepanjang Jisung mengenal Hyunjin, hanya ada beberapa kesimpulan dari sifat Hyunjin.

Pertama, dia adalah seseorang yang sangat konyol

Pernah saat pertama kali Jisung mengenal sosok Hwang Hyunjin, Jisung kira Hyunjin adalah anak yang sangat pendiam dengan segala kharismanya. Hyunjin bagaikan tokoh pangeran antagonis dalam buku-buku komik yang biasa Jisung baca. Namun setelah mengenal Hyunjin lebih dalam lagi, entah mengapa kesan pertama itu hilang digantikan dengan 'Hyunjin itu konyol dan banyak tingkahnya'. Tentunya, sifat konyol ini hanya Hyunjin perlihatkan pada Seungmin dan tentunya Jisung.

Kedua, Hyunjin itu sangat mengerti tentang sekitarnya.

Satu fakta lagi yang dapat Jisung jabarkan mengenai Hyunjin, dia adalah orang yang sangat peka. Pernah Jisung melihat raut wajah serius Hyunjin, Jisung kira Hyunjin tengah bertingkah konyol lagi tapi ketika Jisung menyapanya dengan nada suara yang cukup kencang, pada saat itulah Hyunjin menutup mulut Jisung dan menjelaskan dengan bisikan 'Jangan berisik, Seungmin tengah marah pada Hyungseob. Dan sebentar lagi mereka akan bertengkar'. Dan benar saja, tak lama kemudian Seungmin dan Hyungseob telah saling menarik rambut satu sama lain.

Ketiga, Hyunjin itu sangat baik pada temannya.

Keempat, Hyunjin itu cinta sekali dengan kucing.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Jisung sampaikan tentang Hyunjin. Namun ada sebuah hal yang tidak Jisung sadari,

Seorang Hwang Hyunjin yang menyukai Han Jisung. Dan semua tingkah konyolnya hanya untuk menghibur Han Jisung.

Perjuangan Hyunjin untuk mendapatkan hati Jisung tentu bukan sebuah hal yang mudah. Kala itu, Jisung sudah tidak mempercayai lagi apa yang dinamakan 'cinta'. Ditambah lagi rasa traumanya dikhianati Minho dan Woojin.

Bahkan Hyunjin pernah ditolak dan didiamkan selama kurang lebih tiga bulan lamanya.

Dan selama tiga bulan itu bukan hasil baik yang didapatkan Hyunjin, melainkan Jisung masih menolak rasa cinta Hyunjin yang begitu tulus. Tentunya bukan kesalahan Jisung sepenuhnya, ini hanya bentuk pertahanan diri Jisung, Hyunjin dapat mengerti hal itu.

Dan Hyunjin harus rela merasakan patah hati kembali ketika Minho mengajak Jisung untuk kembali. Dapat dibayangkan rasa sakit Hyunjin ketika dengan riang Jisung mengatakan bahwa Minho merasa bersalah dan mengajaknya untuk kembali.

Hyunjin tahu bahwa Jisung sebenarnya masih mengharapkan Minho dalam hatinya.

Dengan senyum yang menyiratkan sakit, Hyunjin hanya mampu tersenyum dan memeluk Jisung. membisikkan kata selamat untuk pujaan hatinya tersebut. Mungkin ini tanda agar Hyunjin melepas Jisung dan membuatnya bahagia. Hyunjin rela, asalkan pemilik hatinya itu dapat tersenyum kembali.

"Selamat, kembalilah padanya Ji. Aku akan tetap dalam posisi ini. Kapanpun kau membutuhkanku, kau tahu apa yang harus kau lakukan".

Karena orang bilang 'cinta tak harus selamanya memiliki', bukan?

.

.

.

Kembalinya Jisung dan Minho membuat waktu yang biasanya Hyunjin, Seungmin, dan Jisung habiskan sangatlah sedikit. Ternyata benar, Minho memang benar-benar berubah. Minho yang sekarang dengan Minho yang dulu (Jisung menceritakan bagaimana Minho sebelum mereka berpisah dulu) memang berbeda. Minho sekarang jauh lebih sering mengunjungi Jisung, mereka pun sangat sering bertukar kabar. Tak jarang mereka menunjukkan kemesraan di depan umum.

Namun ada satu hal yang sangat Hyunjin benci dari hal itu. Pertama, waktunya bersama Jisung jadi sangatlah sedikit. Kedua, Minho sekarang menjadi sangat posesif. Minho memang masih mengizinkan Jisung untuk bermain bersama teman-temannya, tapi itu berlaku hanya untuk Seungmin, Haechan, dan Jeongin.

Sepertinya Minho sudah mencium bau Hyunjin yang mencintai Jisung.

.

.

.

Enam bulan rasanya cukup bagi sebuah hubungan yang paling romantis, karena pada nyatanya setelah enam bulan pasanganmu akan menunjukkan hal yang berbeda.

Begitu pula Jisung dan Minho, seakan-akan roda hubungan diantara keduanya hanya berjalan seperti itu. Minho dan Jisung seakan kembali pada hubungan awal mereka yang kaku. Minho yang sibuk, dan Jisung yang setia menunggu luang kekasihnya.

Akan tetapi, renggangnya Minho dan Jisung seolah menjadi celah yang cukup lebar untuk Hyunjin kembali bersama Jisung. Jisung yang datang pada Hyunjin kala kesepian, Jisung yang akan memanggil Hyunjin ketika ia butuk teman untuk bercerita, dan Jisung yang akan memanggil Hyunjin ketika ia butuh perlindungan. Setidaknya, Hyunjin bahagia karena dapat mendekati Jisung kembali.

Hingga suatu ketika, Minho benar-benar sulit dihubungi dan itu membuat Jisung frustasi. Hyunjin yang melihat raut wajah Jisung pun berinisiatif menawarkan bantuannya yang diterima Jisung.

Bioskop menjadi tempat mereka berada. Jisung tengah mengerjakan tugas review film nya ditemani Hyunjin. Hyunjin menikmati filmnya sebelum kedua netra nya menangkap sesuatu. Meskipun keadaan yang gelap, namun Hyunjin dapat merasakan perbadaan dalam diri Jisung. Dalam minimya penerangan, Hyunjin melihat cairan berkilau dalam wajah Jisung.

Iya, Jisung menangis. Ia menyadari bahwa Minho tengah mencumbu seorang gadis tepat di depannya. Di saat itulah Hyunjin ada, memberikan dadanya untuk Jisung dan membagi kehangatan dan sebuah untaian kata penenang, lagi.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Were Beautiful [MinSungHyun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang