3. Teman SD

220 22 0
                                    







Jungkook bergegas masuk ke Bandara. Ia mendapat perintah dari seseorang untuk menjemput putri dari salah satu teman ayahnya. Ya, Jungkook mengenal gadis itu sejak lama. Namun, ia tak terlalu dekat dan hanya sebatas teman. Sudah cukup lama tidak mendengar kabar tentangnya, Jungkook juga tidak ingin tahu tentang itu.

Ia melihat ke sebuah arloji yang terpasang di pergelangan tangan kanannya. Kemudian matanya mencari ke beberapa tempat. Ia tak dapat menemukan gadis itu. Padahal, seharusnya ia sudah mendarat dan telah bersamanya. Menelepon pun tidak bisa. Jungkook lupa tidak meminta nomor telepon gadis itu.

"Jeon Jungkook!"

Pria itu menoleh ke asal suara. Ia melihat dengan kedua mata yang sedikit ia sipitkan. Lalu seorang perempuan dengan cup minuman di tangan kirinya, berlari kecil menghampiri dia penuh semangat. Jungkook melebarkan mata. Tidak salah lagi, dia pasti gadis yang ia cari.

Tepat. Ketika ia tiba di hadapan lelaki itu, Jungkook langsung meresponnya dengan senyuman. Ia membuat gadis Kang itu membalas dengan hangat dan penuh perasaan senang.

"Astaga, sudah lama sekali tidak berjumpa. Jungkook, apa kabarmu?" Ia bertanya. Membuat Jungkook sedikit canggung dan tersenyum simpul. "Aku baik. Tapi … maaf, aku lupa namamu, " katanya. Membuat perempuan dengan surai panjang itu menganga kecil dan membuang napas kasar. Baiklah, ia memaklumi hal ini.

Mengulurkan tangan kanannya untuk kembali memperkenalkan diri. Disambut oleh Jungkook dengan perasaan yang masih bingung. "Aku Kang Mi Rae. Teman SD-mu dahulu!" ujarnya. Jungkook terdiam, tampak berpikir dan kemudian membalas dengan senyum setulus mungkin.

Gadis bernama Mi Rae itu tersenyum. Melepaskan uluran tangannya dan lanjut berkata, "Aku temanmu yang paling pemberani di kelas. Saat aku memaksa agar kau turun dari jabatanmu sebagai ketua kelas, karena kau sangat pemalu. Kau ingat momen itu, 'kan?" Ah, Jungkook mengangguk dan mengingat momen konyol itu. Saat ia bertengkar kecil dengan Mi Rae sebab ia hendak mengambil posisi ketua kelas yang telah Jungkook miliki. Padahal, pria itu pada awalnya menolak keras untuk menjadi ketua kelas.

"Maaf, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Aku sampai lupa siapa namamu, " ucapnya tiba-tiba. Mi Rae tertawa kecil dan menyahut, "Tidak apa-apa. Ini karena aku terlalu lama meninggalkan tanah kelahiranku. Sampai kau pun lupa siapa aku. " Keduanya saling membalas tawa. Benar-benar canggung karena Jungkook sempat melupakan temannya.

Untung saja ia cepat ingat. Jika tidak, mungkin Mi Rae sudah merengek dan merajuk sebab ia melupakannya.





===




Areum pergi ke mini market untuk membeli minuman. Dia haus sekali setelah mengirim pesanan seseorang. Ralat, sebenarnya dia hanya membantu. Karena seorang kurir sedang dalam keadaan terluka. Dia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah barang. Areum berpikir rumahnya tidak akan jauh, namun ternyata … alamatnya sangat jauh sehingga Areum harus menaiki bus sebanyak dua kali dan taksi satu kali. Namun, beruntung orang itu bersedia memberi imbalan untuk Areum sebagai ganti ongkos kirim. Padahal sebelumya Areum menolak karena ia menganggap ini bukan sebagai perintah, namun kewajiban saling menolong sebagai sesama manusia. Tetapi orang itu memaksa. Katanya sebagai ucapan terima kasih karena telah mengirim barang itu walaupun rumahnya sangat jauh.

Gadis cantik itu duduk di depan seraya menghabiskan minumannya. Kemudian teringat dengan ucapan Jungkook yang beberapa kali ia dengar saat sedang bicara dengan tim-nya yang lain. Pria itu sering berkata bahwa ia harus menemukan pria bernama Nam Seung Ho. Dia adalah seseorang yang Jungkook incar sejak dua tahun ke belakang.

Pria itu juga memberi perintah untuk mengikuti seluruh anak buahnya jika mereka melihatnya. Bahkan sampai sekarang, Areum belum tahu alasan pasti mengapa Jungkook begitu mengincar Nam Seung Ho. Dia tidak pernah mengatakan hal yang jelas. Dia hanya berkata bahwa pria itu telah membunuh idolanya.

ONE SHOT! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang