Bukan sesuatu yang menyenangkan jika Jungkook harus datang ke kantor Agensi sepupunya. Ayolah, Jungkook tidak akan melakukan apa pun di sini. Tapi, mengapa pria Kim itu memaksa untuk datang tanpa alasan yang jelas? Suka sekali membuat adiknya menahan jengkel karena diabaikan.
"Jungkook-ah, bukankah kau akan tetap mencari pembunuh itu?" Taehyung bertanya setelah ia masuk ke ruangannya dengan dua cangkir kopi di tangan. Menyerahkan kepada Jungkook dan ia pun duduk di kursi sebelahnya.
"Aku harus mencarinya. Meskipun Polisi tidak akan membantuku. Aku akan menemukan pembunuh itu!" jawabnya. Taehyung mengangguk. Ia sangat mengenal Jungkook itu orang yang seperti apa. Sangat optimis dan penuh ambisi. Tidak pernah mengingkari ucapannya sendiri, walaupun Hyung Polisi itu bukan bagian dari keluarganya—tapi ia tetap harus mencari pembunuhnya. Baginya, kejahatan apa pun harus dituntaskan demi kenyamanan bersama.
"Omong-omong, bagaimana dengan Areum?"
Jungkook menoleh. Dahinya berkerut seraya mengunyah minuman tersebut. Maksudnya, Jungkook memainkan kopinya di dalam mulut. Taehyung tersenyum kecil—meletakkan kopinya di atas meja dan menyambung, "Tampaknya kalian berdua saling menyukai. " Jungkook telah menelan minuman itu. Meletakkannya juga di atas meja dan menggeleng.
"Dari mana asalnya kau bisa menyimpulkan hal itu? Apakah aku pernah bersikap manis padanya?" Jungkook bertanya. Taehyung mengangguk paham. Ya, mana mungkin adiknya itu akan mengaku. "Tidak apa-apa, Jungkook. Kenali Areum lebih jauh lagi, dan dekati dia. Kau tidak kasihan melihat Ayahmu terus meminta agar kau segera menikah?" kata Taehyung yang diakhiri sebuah tawa. Membuat Jungkook membuang muka jengkel karena justru ia teringat dengan pembahasan yang selalu menjadi topik awal pembicaraan sang ayah.
"Aku pulang saja, Hyung. Di sini aku tidak melakukan apa pun. Kau juga sedang istirahat dan tidak mengajakku makan di luar. Kau ini benar-benar Kakak yang tidak pengertian!"
Lelaki Jeon itu bangkit. Tanpa menunggu Taehyung bicara—ia langsung pergi saja meninggalkan ruangannya. Namun, Taehyung tidak tinggal diam. Awalnya ia terkejut, dan segera menyusul adiknya.
Saat Jungkook berhasil keluar dari ruangan tersebut, tampak dari jarak sekitar lima meter—ia melihat Kang Mirae tengah berdiri seraya matanya mencari sesuatu. Jungkook pun segera menghampiri gadis itu dan berniat untuk menanyakan alasannya berada di sana.
Sontak saja saat seseorang yang ia cari berada di hadapannya, Mirae langsung tersenyum seolah ia telah menemukan sesuatu yang paling membahagiakan. Jungkook melirik ke bawah, melihat tangan gadis itu membawa sebuah tas kecil yang entah berisi apa.
"Mirae-ya, bagaimana kau bisa tahu tempat ini? Dan apa yang kau lakukan?" Jungkook bertanya. Suara yang tak pernah melembut itu, membuat Mirae seakan selalu mendapat sambutan tak hangat dari Jungkook. Namun, tak apa—Mirae senang mendengarnya.
"Ayah memberitahu tempat ini. Dia bilang kau sering kesini. Dan … aku kemari untuk membawakan makanan, " ujarnya seraya tangan mengangkat tas tersebut. "Ayahmu salah. Aku tidak sering datang kemari!" sahut Jungkook tiba-tiba. Membuat Mirae melunturkan senyumannya sebab ungkapan itu.
Taehyung keluar dari ruangannya. Melihat sang adik tengah bicara dengan wanita pujaannya, Taehyung tersenyum. Ia menghampiri dan ikut menyambut gadis itu.
"Mirae-ya!" panggilnya. Mirae melirik, tampak kebingungan karena wajah Taehyung sedikit asing baginya. "Aku Kim Taehyung, temanmu saat masih SMP!" ujarnya lagi. Perlahan, Mirae mengangguk dan tersenyum tipis. Ya, dia ingat siapa Taehyung sekarang. Pria yang dulu sering mentraktir dirinya makan.
"Omong-omong, apa itu?" Taehyung bertanya dengan matanya yang melirik pada sesuatu di tangan Mirae. Gadis itu hendak menjawab—namun Jungkook segera menyahut, "Dia membawa makanan untukmu, Hyung. Katamu tadi kau belum makan, 'kan?" Mirae terlihat gelagapan. Ia menatap Jungkook dengan dahi yang berkerut. Sementara itu, Taehyung terlihat sumringah mendengar pernyataan adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT!
Mystery / Thriller"Kau akan dikalahkan hanya dengan satu tembakan!" Pada masa kecil, Jungkook memiliki seseorang yang ia kagumi. Seseorang yang berprofesi menjadi polisi. Namun, ia mati saat mengejar tersangka pencurian di salah satu rumah. Ia ditembak oleh si pencur...