2. pulang bukan pergi

2.7K 273 7
                                    

Jakarta, 2 Februari  2018

Sean berlari kearah kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya, ah dia bisa gila karena penyakit gerd yang ia alami.

"Kak Sean, Malkeu mau ke Mama." seru Mark dari ambang pintu kamar mandi, Sean menoleh dan menghampiri Mark.

"Sebentar ya sayang, Mama lagi berobat nanti sore kita bisa jenguk kok." jelas Sean.

Ponse Sean berdering, "Sean, Clement kritis." suara serak Johnny terdengar dari ponsel.

Tangan Mark menarik ujung kemeja yang dikenakan oleh Sean, "Mama kenapa kak?" mata bulat Mark dipenuhi bulir air mata.

Dengan sigap Sean mengambil jaket Mark dan menggendongnya ke mobil untuk bersegera ke rumah sakit.

Dilihatnya tubuh Clement yang terbaring lemas, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahu Sean.

"Nak..." Sean menarik lengan Ibunya dan memeluk dengan erat.

"Kakak Bun, Kakak gimana?! Aku gamau kehilangan Kakak," belum selesai akan ucapannya seorang perawat keluar dari ruangan Clement.

Perawat tersebut berjalan menghampiri Sean dan Bundanya, "Permisi Ibu, atas permintaan pasien Ibu dan Adik dari pasien diminta menemui pasien, berhubung keadaan pasien mulai stabil jadi kami persilahkan."

Sean dan sang Bunda memasuki ruangan, "Yong, sini deh." ucap Clement.

Tangisan Sean makin menjadi-jadi dikala Clement memanggilnya dengan nama tengahnya, Clement akan memanggil Sean dengan nama Taeyong saat Clement tengah menunjukkan rasa sayang sebagai kakak.

"Gausah nangis, udah gede geli aku liatnya. Kasihan Bunda, kalo aku udah gaada terus kamunya cuma bisa nangis doang? Siapa yang bakal ngurus Bunda coba?" makin hari badan Clement makin kurus membuat ia menjadi ringkih, bahkan suaranya saja menjadi sangat parau.

Bunda dari kedua anak tersebut menghampiri "Kakak ngomong apa sih, Kakak bakal sehat kok. Kakak pasti masih bisa sama Johnny, main sama Mark. Anak Bunda gak boleh ngomong sembarangan."

Tangan Clement berusaha mengenggam jemari Sean "Taeyongnya Kakak, Kakak minta jagain Bunda sama Ayah. Titip Mark sama Mas Johnny, Kakak gak mau ada orang lain yang ngurus Mark."

"Sayang.." Johnny datang dan menggendong Mark.

"Mas, titip Taeyong. Jagain dia sama kayak kamu jagain aku ya." ucapannya  dihentikan oleh batuk.

"Kak, apasih kak. Taeyong gak paham." Sean masih berusaha menahan tangis.

Clement berusaha mengenggam tangan Johnny "Kumohon.. Mas, aku Sayang kamu. Jagain adik aku ya.







to be continued

gua bakal bikin per-chapternya pendek pendek ya kawan.

betewe, keep healthy ya minum yang banyak, cuci tangan pake sabun, sama makan buah dan sayur

betewe, keep healthy ya minum yang banyak, cuci tangan pake sabun, sama makan buah dan sayur✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Restorasi || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang