5

4 0 0
                                    

Pada saat itu juga aku meninggalkan mereka setelah para guru bp dan waka kesiswaan mengambil alih.

Aku lari menaiki anak tangga untuk segera sampai di kelasku, bukan karna aku tidak mau berurusan dengan para preman preman itu setelah mereka di hukum. Melainkan untuk menetralisir degup jantung yang hampir tidak terkendali karna melihat wajahnya.

Ketika aku duduk di kursiku tidak sengaja aku melirik ke luar jendela, tanpa disangka aku bertatapan langsung dengan bola mata teduh nya yang sedah dijemur di bawah sinar matahari yang sangat tidak bersahabat.

Sedih, merasa bersalah, dan rasa ingin menarik tubuhnya untuk berteduh sejenak. Dan mulai hari itu, perasaan mulai tumbuh

....................

Pada saat pulang sekolah, seperti biasa aku selalu dengan teman laki lakiku yang aku percaya, ya benar. Kami naik motor walaupun di sekolah kami dilarang anak smp menggunakan kendaraan pribadi jika belum memenuhi syarat. Tapi apa boleh buat, kami tetap lah kami, remaja labil dengan mimpi bisa menjadi orang berguna di masa depan

RAHASIA TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang