4

5 0 0
                                    


Aku sedang duduk menikmati perlombaan yang aku ciptakan walau tetap dengab dana sekolah, hehe

Sekolahku cukup rindang, banyak pepohonan serta tempat duduk yang di sediakan di setiap sudut sekolah.

Lapangan cukup ramai, ralat sangat ramai sampai aku ingin keluar dari kerumunan orang orang ini saja rasanya akan sangat membuang buang tenaga dan suara saja...

"raaaa, raaaaaaaa"teriak teman satu organisasiku dari ujung kerumunan orang

Aku mencoba mendekatinya dengan menerobos orang orang yang sedang berteriak menyemangati team mereka yang sedang mengikuti perlombaan.

"kenapa siii" jawab ku pelan karna sudah kehilangan tenaga sebab bergelud dengan orang orang di lapangan.

"ayok ikut" ucapnya sambil menarik keras tanganku dan menyeret tubuhku hingga ujung sekolah.

Ya, sudah tidak asing lagi, ujung sekolah adalah basecamp para preman sekolah, apalagi pada saat saat yang seperti ini.

Aku dengan penuh emosi geram melihat para berandal sekolah ini sedang asik merokok, berjudi, bahkan ada yang sedang asik merangkul gadis oranf seenak jidat di sudut ruangan.

"KELAPANGAN SEMUA" teriakku dengan penuh emosi menyeret mereka semua untuk secara jelas di pertontonkan oleh satu sekolah

Dan pada saat itu juga, hatiku melunak. Saat aku menyeret paksa mereka semua hingga ketengah lapangan, aku melihat dia. Iya, dia. Dia yang mempunyai mata teduh, wajah pelindung. Dia satu satunya dari semua preman sekolah ini yang hanya pasrah dan menunduk pada saat aku menyeret mereka semua hingga berhadapan langsung dengan waka kesiswaan.

Hatiku bergetar, mataku sayu melunak dari semua amarah yang terpancarkan.........

RAHASIA TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang