When Love Calls

43 5 0
                                    

Naskah When Love Calls, karya Alka_Abiyasa

1. EBI: Cukup rapi dan tidak akan membuat kamu sakit mata.


2. Eksposisi: Cerita ini awali dengan sangat menarik. Di mana Fara menyodorkan surat perjanjian bahwa mereka akan melakukan persaingan sehat dalam menakhlukkan hati Faiz. Sepertinya hanya di cerita ini aku bisa menemukan ide awal yang selucu ini. Brilian banget.


3. Logika cerita: Cerita dibangun dengan logika yang baik. Cuman cewek antagonis yang ada di bab 21 itu emang rambutnya biru ya?


4. Plot hole: Aku nggak menemukan plot hole dalam cerita ini.


5. Ketajaman konflik: Konfliknya cukup unik menurut aku. Kalau baca bagian awal cerita saja sepertinya Faiz akan jadi rebutan dua saudara kembar di sini. Namun ternyata di pertengahan cerita menurutku justru tokoh cowok lain yang tiba-tiba jadi menonjol. Itu mengejutkanku.


6. Penokohan: Si kembar Farad an Fira ini unik sekali. Yang satu kelebihan energi yang satunya kekurangan energi. Mereka saling mengisi. Interaksi yang terjadi di antara mereka juga selalu diwarna humor yang segar. Selain itu, Fira yang pemalas, juga memiliki sisi yang tidak terduga. Bagi aku ini menarik. Tidak hanya itu tokok-tokoh lainnya seperti Faiz, Dilandanu dan Afandi juga mendapatkan porsi yang cukup sehingga sebagai pembaca tidak menganggap mereka sebagai tempelan saja.


7. Setting: Setting dalam cerita ini kebanyakan terjadi di rumah dan sekolah. Penggambaran setting tempat tidak dijelaskan dengan detail. Namun setting suasana dijelaskan dengan baik. Sebagai pembaca aku bisa menikmati dan ikut larut dalam cerita berkat setting suasana yang dibangun dengan baik.


8. POV: Cerita ini menggunakan POV ketiga, orang serba tahu. POV ini menurutku cocok dalam pengembangan alur cerita dan membuat cukup baper. Namun karena cerita lebih banyak diceritakan dari sisi Fira mungkin akan bagus lebih bagus kalau cerita ini dibuat dengan POV1 atau POV Fira.


9. Ending: Ending cerita ini ditutup dengan manis. Walaupun masih open ending karena tidak ada yang jadian tapi sepertinya sudah jelas siapa bakal sama siapa. Itu cukup memuaskanku sebagai pembaca.


10. Amanat: Ada banyak amanat dalam cerita ini pertama tentang saudara yang harus saling mengasihi. Kedua tentang bullying yang harus dihentikan. Ketiga tentang hubungan antara orang tua dan anak. Cuman sebenarnya aku agak kurang sreg sama sikap Fira ke ayahnya sih. Sejahat apa pun ayah itu adalah orang tua yang harus dihormati, tapi karena konteksnya Fira di sini masih remaja, okelah masih bisa diterima jika sikapnya begitu karena dia memang masih muda. Tapi mungkin sebaiknya ada adegan di mana Fira dan ayahnya berdamai sehingga pembaca juga mendapatkan sisi baik bahwa orang bisa berubah dan kita bisa saling memaafkan. Aku rasa ini yang penting karena genre novel ini adalah teenfiction dengan kata lain kita harus menyisipkan banyak pendidikan moral yang baik bagi pembaca.


11. Keunikan judul: When Love Calls menurut aku judul yang cukup unik dan menggambarkan isi cerita. Definisi cinta dalam cerita ini luas, bukan hanya cinta pada lawan jenis saja, melainkan juga rasa sayang pada keluarga. Ketika cinta memanggil, kamu tak akan bisa berpaling.


12. Pemilihan diksi: Diksi sederhana dan cukup dimengerti. Cocok untuk dibaca pembaca dnegan usia remaja.


review by: rachmahwahyu


ReviewWhere stories live. Discover now