Carla [HIATUS]

01|Apakah Delusi?

delυѕι / dəˈlo͞ozнən / : ĸeyaĸιnan ataυ ĸeѕan ιѕtιмewa yang dιpertaнanĸan dengan ĸυat мeѕĸιpυn dιtentang oleн apa yang ѕecara υмυм dιterιмa ѕeвagaι ĸenyaтaan ataυ raѕιonal.

❄︎ ❄︎ ❄︎

Malam ini, Aku memilih tidur bersama adik kecilku,Yabes.

"Yabes!!! Tidur sudah malam!" Suruhku padanya.
"Sebentar saja kak, dia mau mencurahkan isi hatinya padaku!" Balasnya.

Aku berfikir, apakah si 'dia' selalu menyusahkan adikku ini?, Bersyukur sekali aku tak bisa melihatnya.

"5 menit!" Ucapku padanya, lalu aku menaikkan selimut dan berdoa lalu memejamkan mataku.

'tik tok tik tok tik'

Suara Detik jam seakan-akan menyuruhku membuka mata!. Aku mencoba mengontrol diriku untuk tidak bangun.

Tapi sayang, tidak bisa. Aku tak bisa menahannya!. Gejolak rasa ingin bangun lebih besar daripada tahanan rasa untuk tak bangun.

Perlahan aku membuka Mataku, jujur, aku memang penakut. Aku menengok kearah jendela disebelah kanan ku, dan menengok kearah kiriku.

Kulihat Yabes bermain dengan seorang Gadis berusia 2 tahun, dan...

Dan... OMG! Ada gadis seumuranku Juga!. Aku takut, sekaligus aku mencoba memberanikan diri.

Suaraku tercekat, perih sekali.
"Yabes.." panggilku pelan, sangat pelan...

Kulihat Kedua gadis tersebut senang bermain dengan Yabes. Oh adikku yang malang!.

Aku mengumpulkan tenaga untuk memanggil Adikku dan mengumpulkan Nyali juga tentunya.

"YABES!!!!!" Teriakku, Yabes menengok lalu menghampiriku.

"Ada apa sih ka! Ga usah teriak juga! Kayak ngeliat Bandit aja!" Cerocos Yabes kesal.

Oh sungguh! Yabes memang adikku yang malang!. Dan satu keajaiban Terjadi. Suaraku tidak tercekat lagi. Wah, Amazing!.

"Kenapa kamu belum tertidur juga Adikku Sayang!" Ucapku penuh penekanan. Ya itulah aku, si Ngegas.

"Yabes tuh lagi main tau!, Itu Namanya Lily dan kakaknya Josephine!, Mereka baik kok! Tidak seperti Kakak yang suka marah-marah!" Jawab Yabes sembari menunjuk kearah sosok yang tadi kulihat. Sosok tersebut tersenyum dan melambai padaku...

Aku bergidik... Yak! Coba saja kau jadi aku, pasti antara nyata dan tidak.

Tapi.... Demi rasa Penasaran ku! Aku Memandang kedua sosok Perempuan Tadi... Matanya seakan-akan menyelediki aku. Oh ayolah, apa salahnya kaum awam sepertiku sangat penasaran denganmu!...

Tiba-tiba, Cahaya yang begitu Terang membawaku... Saat aku membuka mata, Aku duduk di sofa ruang tengah sembari memegang Popcorn Ditangan kananku...

Apakah semua ini Delusi?