Blue💙 : ♠Awan♠

314 24 0
                                    

Ku padang langit di atasku.

Berwarna biru cerah nan indah. Tak jemu mataku memandang awan yang berubah bentuk di tiap hembusan angin.

Awan yang berubah bentuk selalu membuat ku harus menebak bentuk apa yang awan itu tiru.

Tubuhku yang terbaring diluasnya rerumputan yang terasa menusuk tubuhku yang hanya di lapisi kaos putih dengan jaket oranye.

Aku menempatkan kedua tanganku sebagai bantalan. Lalu tiba-tiba dibenakku muncul bayangan wajah sahabat lamaku.

Sasuke.

Yah,nama itu muncul tanpa seizinku.
Sang pemilik nama yang dulu sering membuat ku terluka dan membuatku menjadi pribadi yang mudah menangis.

Aku memutar tubuhku menghadap ke samping. Mataku menerawang jauh, hembusan lembut dari angin menjatuhkan sehelai daun ke atas permukaan wajahku yang tampan.

Aku belum bilang kalau aku sedang berbaring di bawah sebuah pohon yang dulu sering kujadikan tempat bermain saat aku ingin sendirian.

Tidak.

Aku memang sendirian sejak dulu.
Tubuhku ku telentang kan menatap langit. Sebuah awan berbentuk katak
membuatku tertawa kecil. Aku jadi ingat Gamabunta.

Lalu mata ku tanpa sengaja Menangkap awan yang berbentuk wajah seseorang, orang yang paling ku rindu dan sangat ingin ku temui. Namun, kenyataan pahit harus kutelan. Orang yang sangat ingin ku temui itu kini sedang berada jauh.

Aku tidak tau kapan ia akan kembali tapi dia sempat bilang padaku bahwa ia akan kembali secepatnya setelah urusan nya—yang aku tidak tau— telah ia selesai kan.

Tapi kapan~ aku sudah rindu gini. Awan sialan. Mengapa harus meniru wajah nya sih, kan jadi teringat.

Hapus dia dari pikiran ku sekarang juga! Rindu ini membunuhku! Lihat saja kalau dia sudah kembali nanti akan aku bunuh dia.

Swoosh!

Sebuah angin kencang menerpa tubuhku. Aku memejamkan mata seraya duduk. Aku mencoba menghalangi angin dengan tangan.

Tiba-tiba semua terasa menjadi gelap. Ketika aku membuka mataku. Sebuah jubah menutupi kepalaku. Seseorang berdiri di depan ku dengan wajah angkuh.

"Apa yang kau lakukan disini,bodoh?" Ujarnya dengan suara mengejek.

Aku mengerucutkan bibir memilih menatap arah lain.

"Diluar dingin kau tahu, ini memang sudah memasuki musim semi, tapi udaranya masih dingin. Kalau kau sakit bagaimana?" Dia menarik ku berdiri.

"Ayo pulang!" Titahnya dengan seenak jidat.

"Gak!"

"Apa yang nggak?".

"Ya Aku gak mau pulang. Kau duluan saja sana. Aku masih mau disini!" Elakku. Sambil melepaskan tangannya yang menggenggam tangan kiri ku erat.

"Di sini dingin." Suaranya datar.

"Siapa peduli. Aku masih mau disini." Aku mendudukan diri kembali ketanah. "Siapa suruh melanggar janji. Katanya akan kembali setelah tiga hari. Nyatanya kau pergi berbulan-bulan." Rajukku.

Dia menghela nafas. Ikut mendudukan diri disampingku, "Tugas yang di berikan Hokage sangat sulit. Hingga memakan waktu yang agak lama. Aku mengumbar janji itu agar kau mau membiarkan aku pergi. Kalau gak begitu kau gak akan mengizinkan ku pergi."

"Tetap saja kau bohong." Sarkasku.

"Dobe, aku baru kembali dan aku lelah. Bukan rajukan seperti ini yang aku inginkan melainkan sambutan hangat kecupan di dahi dan ucapan selamat datang. Senggak nya itu bisa mengurangi sedikit rasa lelah yang menggerogoti badan ku ini," Omel Sasuke.

Aku mendengus. Akan ku katakan, kalau aku dan Sasuke sebenarnya sudah menikah. Kurang lebih 4 bulan. Dia melamarku di depan semua orang di depan gedung kantor Hokage.

Senyum tipis terukir dibibirku ketika mengingat masa itu. Sasuke mengatakan bahwa dia sudah bicara dengan Sakura tentang perasaan nya padaku dan Sakura juga bilang akan merelakan Sasuke.

Aku bangkit menarik Sasuke berdiri. Dia menatapku dengan tatapan bingung. Aku berjinjit dan mengecup bibirnya singkat. Dan mengucapkan, "Selamat datang Sasu." Ujarki dengan senyum cerah.

Kutatap wajah tampan Sasuke yang menyunggingkan senyum geli. "Bodoh." umpatnya.

The End

.......

Maaf guys aku hibernasi, tapi juga ngeremake cerita sebelah, hiks (T–T) maaf yaaa, ini one shoot sebagai permintaan maafku, sekalian, biar kalian ga lupa hehe:v

Jadiiiiiii, sampai jumpaaaaaa,
Aku sayang kaliaaannn,
Berpelukaannn,
Babay,:)

BLUE💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang