: : This is My Jimin Oppa

506 26 1
                                    

March 23 ,2020

Chapter 10!
Happy Reading Semua!

•••••

'dringg..dringg'

Suara dering telpon membangunkan Sabila dari mimpinya. 

Ia terlihat kebingungan dan terlihat sedang memikirkan sesuatu hingga akhirnya dia mengangkat telpon tersebut

"Halo?" sapa Bila dengan suara khas orang bangun tidur

'Ya! Lo kemana?! kesian si Hyunjin nungguin lo ampe jam 9 malem tau ga?!"

Sabila terkekeh mendengar suara temannya itu. "Maaf maaf nee. Bilangin mamaku, aku bakal cepet balik kok. Kamu jangan takut aku kenapa napa ok?"

"Siapa yang takut? bodo amat sumpa"

"Fuck you!" ucap Bila lalu mematikan telponnya.

Bila menurunkan kakinya, menaruh bokongnya ke pinggir kasur. Ia mengangkat ke Dua tangannya Dan meregangkannya.

Bila menguncir rambutnya lalu berjalan menuju jendela kamarnya.

'Dek? Kok sendirian ditaman?'

Seorang anak remaja berumur sekitar 14 tahun terlihat sedang sedih di taman rumah sakit ini. Ia menaiki kursi roda Dan menggunakan infus di tangan kirinya.

'Eh kak kok gabilang kesini?'

Anak perempuan itu terlihat terkejut ketika melihat Ada kakaknya di belakangnya. Ia terlihat menghapus air Mata yang membasahi pipinya. Kakaknya merasakan Ada yang aneh dari adiknya itu. Ia menghampiri adiknya Dan menghapus air Mata adiknya itu.

'Siapa? siapa yang nyakitin kamu? Bilang ke kakak sekarang'

'Bukan! Aku pengen pulang! Gasuka disini! Hiks'

'ohh pengen pulang? nanti kita ngobrol ama bu dokter ya, sekarang kita ke kamar yuk'

Sang kakak mendorong kursi adiknya ke kamar sang adik. Mereka terlihat bercanda sesekali. Mereka saling menyayangi satu sama lain.

Tidak dengan Bila,

Bila sangat membenci kakaknya.
Terutama Yoongi dan Namjoon.

Hingga semua kenangan itu datang ke dalam pikirannya.

Menyerang kembali ingatannya.

Membuatnya menjatuhkan sebutir air mata.

Ahh, tapi ia tidak ingin mengingatnya sekarang.
Mungkin jika Bila mengingatnya lagi pikirannya akan semakin meledak.

Ia mengusap kembali air matanya, membersihkan sisa air mata di pipi tirusnya.

dan tanpa Bila sadari, seorang laki laki terlihat memperhatikannya sejak tadi.

Saat Bila menyaksikan dan mendengar adegan romantis adik-kakak tadi. Suara mereka lumayan kencang hingga laki laki tersebut dapat mendengar percakapan mereka dengan jelas. 

Ia bahkan dapat melihat bahwa Bila memegangi kepalanya, seperti merasakan hantaman keras di kepalanya. Lalu menangis pelan tanpa suara.

 dan tanpa sadar laki laki itu tersenyum lebar, menampakan mata kecilnya yang lucu. Melepas kacamata hitamnya lalu menghampiri Bila.

"Hei, Bila-ya"

"Oh? Jimin oppa? sejak kapan disini?" Bila menghapus air matanya cepat lalu membungkuk.

Abang? -BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang