__A i r p l a n e__
✈✈✈
Malam ini Bian dan Bara nongkrong ditempat biasa mereka nongkrong, malam minggu yang membosankan bagi mereka karena sudah 2 hari sejak keberangkatan Alana.
Bara mengepulkan asap rokoknya, sesekali matanya menatap kearah langit malam yang dipenuhi bintang kecil. Sedangkan Bian cowok itu duduk dihadapan Bara dengan menyesap minumannya, Bian juga melakukan hal yang sama seperti Bara, sesekali ia mendongak menatap kearah langit malam.
"Gue cuma punya kesempatan dua bulan lagi, gue harus bener-bener bisa bermanfaat untuk orang-orang disekitar gue, setelah itu hasilnya gue serahin ke Tuhan, berhasil atau gagal..." Bian terdiam sejenak menatap langit. "...Seenggaknya gue udah kenal lo sama Alana" lanjutnya seraya menatap Bara.
Bara juga memperhatikan Bian dari cara bicaranya, sahabat kecilnya itu seakan pasrah dengan keadaan. Bara terkekeh miris "Kalo sampe lo gagal..." Bara menjeda, mematikan ujung rokoknya dan membuangnya sembarangan. "...Gue kecewa sama lo, lo ngomong seakan lo gak semangat Yan".
"Alana lagi ngapain ya?" Tanya Bian tiba-tiba, Bara mendengus "Pinter banget lo ngalihin pembicaraan".
"B..." Bian segera menatap ponsel Bara, benar saja ia mendengar suara Alana ternyata diseberang telfon, Bara mengarahkan ponselnya kewajah mereka berdua seakan sedang selfie.
"Gue kangen sama kalian" rengek Alana, Bian terkekeh sedangkan Bara hanya tersenyum lebar. "Makanya cepet pulang, kita juga kangen sama lo" jawab Bian, "Lo jangan cari cowok baru ya Al" guyon Bara. Alana terkekeh "Tenang aja, cuma kalian yang ada dihati gue, gue gak bakal terima tamu lain. Cukup kalian aja hahaha..." Alana tertawa keras.
"Kapan lo pulang?, tugas numpuk kayaknya" ucap Bian, Alana nyengir "Tolong kerjain ya" cengirnya. "Nyusahin lo" balas Bara, "Jangan lupa oleh-oleh"
"Siap, nanti gue bawain buat kalian yang special" jawab Alana. "Btw kalian lagi ngapain?" Tanya Alana, "Nongkrong doang, gak asik gak ada lo. Gak ada yang dijailin" jawab Bara seraya terkekeh, "Gue juga bentar lagi ada urusan" ucap Alana malas. "Tapi gak ada yang nanya" balas Bara, Alana merengut kesal.
"Gue matiin ya bentar lagi berangkat, janji pokoknya kalian harus telfon gue kasih tau gue kegiatan kalian" seru Alana semangat. "Ngefans banget lo kayaknya, ampe aktifitas aja harus tau. Gue mandi nanti kita vc" frontal Bara, tentu mendapat toyoran dari Bian. "Dasar terong" ejek Alana. "Dadah...love u B...". "Too" Jawab Bian dan Bara barengan.
Setelah itu panggilan video terputus, Bara kembali mengantongi ponselnya kedalam saku celana. "Lo tega liat senyum Alana hilang?" Tanya Bara mulai serius. Bian menghembuskan nafas panjang. "Jangan ngehela napas terus, makin pendek umur nanti" peringat Bara, Bian menatap kesal kearah Bara "Lo nyumpahin gue?" Bara menggeleng.
"Cabut pulang, udara mulai dingin" ajak Bara, keduannya pulang menggunakan motor masing-masing.
***
Bara berjalan dikoridor dengan santai, matanya menatap kerumunan murid lalu langkahnya membawa Bara menuju kerumunan tadi.
"Lagi pada ngapain sih?" Tanya Bara, setelah sampai Bara merobos kerumunan, Bara membaca kertas hvs yang terpampang di mading sekolah.
Bara keluar dari kerumunan saat selesai membaca, matanya menatap Bian yang baru memasuki gedung sekolah. "Yan" teriak Bara, Bara menghampiri Bian. Sedangkan mata Bian tertuju kearah kerumunan tadi. "Itu apaan?" Tanya Bian.
Bara menarik Bian menuju rooftop. "Lusa mulai belajar bersama, senin depan mulai ujian nasional" jawab Bara, Bian mengangguk "Sekarang bebas?" Tanya Bian lagi, Bara mengangguk "Iya guru sama osis nyiapin buat lusa sama senin depan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Airplane (Double B)
Teen FictionBian, Bara dan Alana. Ini kisah tentang mereka. Bukan, bukan kisah tentang cinta segitiga, atau pertengkaran yang berujung kemanisan di masa SMA. Ini kisah tentang persahabatan mereka, kisah cerita yang mungkin sudah kalian temui dimana saja, kisah...