01 ; Something Broken

3.1K 252 54
                                    

H A P P Y R E A D I N G

❛❛ Keluarga ; rumah dari segala letih-lesuh tatkala berujung sebuah fana dengan mempertegas bahwa pilu bisa berawal dari lemah-nya kasih ❜❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛ Keluarga ; rumah dari segala letih-lesuh
tatkala berujung sebuah fana dengan mempertegas bahwa pilu bisa berawal dari lemah-nya kasih ❜❜

o0o

Derap langkah kaki mengisi seluruh penjuru rumah bernuansa putih-hitam. Pria jangkung dengan jas hitam yang bertengger dibahu lebar itu telah duduk terlebih dahulu dimeja makan. Selang beberapa menit, turunlah dua gadis berparas cantik mengenakan seragam sekolah.

Dania selaku sang istri membawa hidangan dibantu bi Inah, wanita paruh baya yang telah belasan tahun bekerja dirumah itu. Tak lupa juga bi Inah menuangkan jus alpukat serta susu kesetiap gelas.

Geigi, gadis bernetra hitam legam itu langsung memulai sarapan dengan mengambil satu paha ayam yang tiba-tiba direbut oleh gadis disampingnya. Lantas, ia menatap tajam.

Tapi kali ini, Geigi tidak melawan. Gadis pemilik lesung pipi itu melanjutkan sarapannya dengan menjadikan sayap ayam sebagai lauk.

"Dih, ngambek," cibir Acha pelan yang hanya bisa didengar oleh Geigi seorang.

Geigi tidak menanggapi. Sudah menjadi kesehariannya jika Acha sang kakak bertingkah sesuka hati. Gadis itu tetap fokus sarapan.

Merasa tidak di hargai, Acha menghentakkan kaki kuat hingga seluruh perhatian tertuju pada gadis itu. Raut wajah yang semula bahagia kini terlihat kesal.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Dania sembari membersihkan mulutnya dengan tisu.

"Mama tahu ga semalam Geigi sama Sherly ngebuli aku bahkan sampe nyuruh aku ngebersihin sepatu mereka," adu Acha memakai topik palsu.

Geigi menghela napas. Lihatlah, bagaimana seorang Natasha Laquina Faldenio itu bersandiwara. Entah untuk kesekian kali, Acha bertindak seakan-akan dia adalah korban sesungguhnya, dasar playing victim.

Tatapan Arga beralih sepenuhnya kepada Geigi. Pria itu mengarahkan jari telunjuk tepat di depan Geigi.

"Kamu jadi anak kenapa menyusahkan sekali?"

Seketika ucapan tersebut mencelos ke relung hati Geigi begitu saja. Singkat dan padat, tapi teramat menohok. Bi Inah yang posisi masih berada di dapur, prihatin saat mendengar pernyataan barusan.

Geigi menghentikan aktivitas sarapan, meletakkan sendok. Meneguk susu dengan perlahan sampai habis lalu melipat kedua tangannya.

GeigiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang