Kacau Balau

49 5 3
                                    

Hari ini tepat hari kelahiran seorang gadis mungil bernama Ghania Syahla, nama yang berarti perempuan cantik yang memiliki netra kebiru-biruan. Seperti netra gadis kecil itu. Ntah gen darimana mungkin dari gen sang ayah, yang jelas gadis kecil itu memiliki mata biru laut.

Gadis kecil itu sedang termenung dibelakang rumahnya. Ia duduk digazebo kecil yang berada disitu sambil memegang boneka panda yang sudah lusuh.

Kata neneknya, itu boneka kesayangan bundanya dulu. Dan ghania ingin memiliki boneka itu. Gadis kecil itu tidak mempermasalahkan kondisi boneka tersebut. Yang ia tahu, boneka itu milik bundanya. Maka ia akan menyayangi boneka itu seperti ia menyayangi bundanya.

Sehabis pulang dari Taman kanak-kanak tempatnya belajar dan bermain. Gadis kecil itu selalu melamun, bahman gadis kec itu belum ada makan apapun PP.

"Dek, makan dulu yuk! Adek belum makan daritadi," pengasuh yang biasa dipanggil Mbak oleh gadis kecil itu datang menghampirinya sambil membawa makanan dipiring berwarna pink, bermaksud menyuapi gadis kecil tersebut.

Tapi rupanya gadis kecil itu menggeleng. Tidak biasanya gadis kecil  itu menolak sesuatu jika tidak ada hal yang sedang dipikirkannya.

"Adek makan dulu! Mbak punya hadiah buat adek. Habis makan kita buka hadiahnya," ghania menoleh ke pengasuhnya, ingin kembali menolak, tetapi ia tidak tega. Akhirnya ia membuka mulutnya.

Ghania memakan makanannya dengan lahap, lebih tepatnya dengan terpaksa. Gadis kecil itu tidak suka makan jika sedang dilanda gundah gulana.

"Sekali lagi! Habis itu minum, terus kita masuk ke dalam deh ambil minum terus buka kadonya yaya!"

Mbak menyuapkan suapan terakhir kedalam mulut ghania. Gadis kecil itu mengunyahnya dengan cepat. Ia sudah tidak sabar dengan kado yang dijanjikan oleh sang pengasuh.

----------------------------

Sekarang Ghania sedang duduk manis diatas kasur princessnya, ia menunggu kedatangan Mbak yang katanya hendak mengambil kadonya dan sesuatu lagi,

"Happy birthday yaya! Happy birthday, happy birthday, happy birthday yaya!" Ghania tersenyum senang, gadis itu dengan refleks melompat turun dari kasurnya. Dan menghampiri pengasuhnya yang membawa sebuah kado dan kue bertuliskan Happy Birthday🖤! sembari bertepuk tangan, tapi tiba-tiba ia menghentikan tepuk tangannya.

"Yaya ndamau kuenya, kuenya simpan aja buat bunda ya, mbak? Boleh tak?" Yaya pun menarik tangan sang pengasuh bermaksud menyuruh menaruh kue dimeja kecil sebelah kasurnya.

"Yaya nda punya uang buat beli kadonya bunda. Kuenya kasi bunda aja boleh, Mbak?" Pengasuhnya pun menaruh kue black forest bertuliskan Happy Birthday🖤! itu diatas meja kecil tersebut. Kemudian memeluk Ghania sembari berbisik,

"Selamat ulang tahun, Ghania sayang. Semoga apa yang kamu impikan bisa tercapai ya, dek!" Pengasuhnya tersebut mencium pipi chubby milik ghania, gadis itu menatap pengasuhnya dan mengucapkan 'terimakasih'.

"Mbak jangan nangis ya." Tangan kecilnya mengusap airmata sang pengasuh.

"Ghania sudah besar sekarang, sudah 6 tahun kan? Yaya harus jadi anak yang pintar ya? Sebentar lagi mau masuk SD kan?" Mbak berkata sembari mengusap rambut panjang kecoklatan milik Ghania. Merapikan rambut gadis kecil tersebut.

"Yaya pasti jadi anak pintal, tapi Yaya belum bisa ngomong L. Kata mama, yaya nda boleh nakal. Kalau yaya nakal nanti nda ada yang sayang. Oh iya, mama nda datang?" Gadis kec itu menepuk jidatnya kemudian mengerucutkan bibirnya. Ia merasa kecewa karena sang nenek tercintanya tidak hadir. Karena neneknya setiap tahun selalu hadir dan memberinya kue dan kado.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yaya Was A Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang