everything we had, everything we did
is burried in dust
Eyes wide open-Gotye
Jane mengenalkanku pada teman-temannya, kali ini entah mengapa aku begitu mudah percaya pada seseorang. Arga dan radit memutuskan untuk kembali ke gianyar hari ini, aku memutuskan untuk tetap tinggal di ubud. Hari ini aku janjian dengan jane dan beberapa temannya yang jane ceritakan padaku via telfon. Kulambaikan tanganku ke rombongan 4 wanita, yang tentunya aku mengenal salah satu dari mereka.
“Jane..” Sapaku pada seseorang yang membalas lambaian tanganku.
“Duduk ca..kenalin ini Sinta, laura, yang paling manis dan cantik sendiri itu amy” Aku tersenyum ke arah mereka semua dan mereka membalas senyumku, Amy memang paling cantik diantara mereka semua ku akui pendapat jane kali ini akurat.
“Aku gabung ya” Ucapku membuka topik
“Enggak usah sungkan-sungkan, jane udah cerita banyak tentang kamu ca. Oiya kayaknya kita pernah ketemu loh, didaerah sukawati waktu kamu di samperin sama pedagang penjual kalung, ingat?” Kepalaku berfikir memutar waktu kembali, lalu menerka-nerka apa aku dan amy pernah bertemu sebelumnya.
“Aaahh iya, ooh jadi kalian rombongan wanita-wanita itu?” Mereka semua tersenyum mendengar kata-kataku.
“Iya waktu itu kamu lagi bengong, aku ngeliatin kamu dari jauh soalnya aku suka aja sama style kamu”
“Terimakasih, kamu juga bagus amy”
“Oiya kalian liburan di bali? atau agenda meeting atau apa?” Tanyaku antusias
“Kami liburan sama kaya kamu ca. Entah apa namanya, mungkin sedikit mencari udara segar dari segala masalah, atau merefreshingkan diri atau apalah namanya ang jelas kami hanya ingin menghirup udara segar. Kami berempat berteman dari zaman masih gadis sampai sekarang dan apesnya entah kenapa nasib kami selalu sama” Sinta menjawab sambil membuka rokok yang daritadi diletakkannya di atas meja, Aku tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan sinta.
“Bisa dibilang kita single parent” Laura menimpali sinta, aku melirik ke arah jane.
“Ummm aku ceritain tentang kamu dan semua masalah kamu ca” Sebelum mulutku terbuka jane seperti sudah mengerti dengan apa yang ingin ku katakan.
“Kami semua punya masalah yang sama kaya kamu ca, bahkan kamu masih dalam kategori beruntung dengan masalah rumah tangga kamu yang aku dengar dari jane. Kamu tau semasa aku menikah kehidupanku kacau banget, orang yang aku cintai kaya monster dia bisa baik pagi hari malemnya kaya setan. Kamu boleh tanya gimana baiknya mantan suami aku dulu waktu aku kenalin dia kesemua teman-teman aku dan begitu kami menikah semua berubah. Aku nyaris mati di tangan dia, 2 kali keguguran dia udah kaya malaikat pencabut nyawa. Dia minta maaf nyesal setelah dia ngelakuin semua tindakan kasarnya, tapi balik lagi. Sampai akhirnya aku mutusin buat cerai, jangan kamu kira perceraian akan terjadi semudah membalikkan telapak tangan. Dia membuat semua menjadi lebih sulit, untuk bisa lepas dari rumah yang sebenarnya itu tidak pantas ku sebut rumah tetapi neraka, Aku anggap itu sebagai keberuntungan, banyak hal yang kupikir aku bisa lebih bersukur saat ini. Entah apa aku juga harus bersukyukur kehilangan calon-calon bayiku atau tidak, tapi jujur aku tidak tau harus bagaimana kalaupun mereka hidup. Mungkin mereka juga bisa meninggal setelah lahir ditangan ayahnya sendiri. hahaha pikiranku mulai ngelantur, Aku yang pertama kali untuk memutuskan cerai diantara kami berempat” Laura melirihkan suaranya sambil menatapku, Aku merinding mendengar cerita laura, demi apapun aku merasa beruntung pernah hidup bahagia dengan dav dibanding laura.
“Aku orang yang pertama kali tau laura cerai, perceraianku sama mantan suami aku nggak separah laura sih. Ya.... sejujurnya aku yang paling terakhir menikah, tapi aku masuk dalam list ke dua bercerai setelah laura. Haaahh mantan suami aku emang brengsek banget kami memang terpaut 10 tahun dia lebih muda dari aku. Mereka semua udah ngelarang aku buat nikah sama dirga, tapi namanya juga cinta mau gimana lagi. Semua orang selalu mengatakan hal-hal yang tidak mengenakan tentang calon suamiku saat itu. Tapi tentu saja semua itu tidak akan memberikan efek untukku, akhirnya aku memutuskan untuk menikah walaupun jelas semua orang melarang. Aku malu sebenarnya sama semua orang yang ngelarang aku, nasehatin aku. Aku gagal menunjukkan aku baik-baik saja dengan keputusan yang aku pilih. .... Apa yang dia minta selalu aku kasih, apa coba kurangnya aku? nggak pernah ada satu hal pun yang aku bilang enggak untuk dia. Terakhir bisnis aku sedikit kacau, nyaris colapse dia tau keadaan ekonomi lagi nggak stabil, eehh dia milih buat ninggalin aku, tai banget!. Aku bersyukur aku belum sempat hamil, dan tidak memiliki anak dari berondong brengsek itu. Aku baru sadar didalam pernikahan nggak cuman butuh cinta tapi duit, dan nggak cuman cewe yang matre tapi cowo juga. Perlu kamu tau ca, aku beruntung kehilangan berondong sialan itu” Sinta bercerita penuh emosi, aku tersenyum mendengar cerita sinta.
YOU ARE READING
"The Journey"
RomanceKalau ini takdir, sejujurnya aku tidak ingin ini berakhir!!Camelia dan dave adalah pasangan suami istri yang masih menanti keturunan, pernikahan mereka sudah hampir 10 tahun tetapi ternyata mereka masih belum diberikan rezeki untuk yang satu itu. Se...