Kopi itu nikmat, hanya saja ...........
aku tidak ingin mengenangmu begitu pekat
Kamu tidak tau apa yang akan terjadi hari ini esok dan hari berikutnya, kamu tidak dapat menebak apa yang akan terjadi pada detik ini dan detik berikutnya, kamu juga tidak tau apa kamu akan terus tersenyum seperti itu atau kamu menangis atau saat ini kamu menangis lalu tertawa pun kamu juga tidak akan pernah tau. Hari ini mungkin kamu berada pada ambang suksesmu, tapi kamu tidak tau apa besok kamu akan tetap berada pada ambang suksesmu atau tidak. Begitulah, sama seperti yang terjadi padaku hari ini. Beberapa tahun yang lalu aku masih berharap bisa kembali bertemu dengan seseorang itu, berharap seseorang yang aku nanti terus memiliki perasaan yang sama padaku, seseorang yang aku tunggu itu segera kembali padaku. Tapi hari ini, setelah akhirnya aku berhenti untuk menunggunya, berhenti mengharapkannya, membuka hatiku untuk orang lain, dia hadir kembali dalam hidupku, iyaaaaaa dave hadir kembali di dalam hidupku. Jujur saja, hatiku bergetar aku terkejut begitu menerima telfon darinya, dan dia memintaku untuk menemuinya hari ini. Entah ini salah atau ini benar, tapi aku hanya ingin melihatnya saja, bertemu dengannya, memastikan keadaanya apa dia bertambah kurus, atau dia terlihat tampan seperti biasa. Aku melihat seseorang menggunakan kemeja yang dibiarkan terlihat dibagian kerahnya di lapisi dengan kardigan berwarna hitam, dia menggunakan jeans biru dan kacamata, dan dia juga memelihara brewok tipis saat ini, tapi dia terlihat lebih kurus dari saat kami terakhir bertemu. Dave tidak pernah memelihara brewok selama ini, aku agak terkejut ketika dia membiarkan rambut-rambut tipis itu tumbuh di wajahnya.
“Hai.................” Sapaku pada dave, dave langsung mendongakkan kepalanya lalu melemparkan senyumnya padaku, karena dia begitu asik melihat gadget saat aku tiba. Oooohhh aku benar-benar merindukan seseorang yang saat ini duduk dihadapanku. Aku mematung cukup lama, diam memperhatikan dave.
“Duduk ca...”
“Uh iyaaa, udah lama?”
“Mmmmm enggak juga, baru 30 menitan mungkin”
“Ooohh ada apa?” Entah bagaimana kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku, kata yang seharusnya tidak perlu aku ucapkan. Tapi dave hanya hanya tersenyum mendengar pertanyaanku.
“Kamu apa kabar?”
“Baik, kamu apa kabar?”
“Seperti yang kamu liat”
”Kurusan, brewokan, lebih iteman” Lagi-lagi dave hanya tersenyum tidak lama dia menundukkan wajahnya kemudian mengangkatnya lagi menatapku.
“Kamu selalu terlihat cantik, tidak ada yang berubah sedikitpun” lagi-lagi dia berbicara sambil tersenyum. Aku terdiam beberapa saat mendengar kata-kata dave, aku terbawa suasana kali ini. Ku perhatikan wajah seseorang yang pernah menemani hidupku dulu. Dia tidak sedang baik-baik saja kataku dalam hati, senyum itu palsu, banyak yang dia simpan tapi dia tidak mampu menceritakan.
YOU ARE READING
"The Journey"
RomanceKalau ini takdir, sejujurnya aku tidak ingin ini berakhir!!Camelia dan dave adalah pasangan suami istri yang masih menanti keturunan, pernikahan mereka sudah hampir 10 tahun tetapi ternyata mereka masih belum diberikan rezeki untuk yang satu itu. Se...