1| Ter-tampan

70 6 12
                                    




"Gila, gue ganteng banget!" Ujar cowok dengan tinggi 183 cm itu ketika melihat pantulan dirinya dicermin. Sesekali ia membenarkan beberapa helai rambut yang mencuat kesana-kemari. Tak lupa ia juga memamerkan senyuman sekaligus mengedipkan sebelah matanya.

"You look so sexy, you really turn me on..." Sesekali ia bersenandung, entah mengapa lagu itu sangat pas disaat seperti ini.

Namanya Lucas, Geraldio Lucas Adisucipto. Sejenis mamalia yang memiliki tingkat percaya diri yang sangat tinggi. Lucas tampan. Lucas tampan. Lucas tampan. Adalah mantra yang selalu ia bangga-banggakan.

Lucas mengambil jaket denim berwarna senada dengan celana abu-abu yang ia pakai. Lagi-lagi Lucas berdiri dihadapan cermin, ia menyemprotkan sedikit parfum seraya mengecek kembali penampilannya.

Merasa sudah sangat tampan, Lucas pun beralih mengambil tas lalu turun kelantai bawah dan mulai menyapa para penghuni lain dirumah besar itu. "Pagi Mah." Lucas mengecup sekilas pipi wanita cantik yang kerap ia panggil Mamah itu.

"Pagi juga, sayang." Balas Mamah seraya menyodorkan segelas susu vanilla kesukaannya.

Lucas mengambil gelas tersebut kemudian duduk disamping kedua abangnya. Lucas merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ia mempunyai dua kakak laki-laki.

Yang pertama itu Bang Jey, nama aslinya Jaehyun Richard Ngurah Rai. Dia itu putih, tinggi, dan punya dua lesung pipi yang selalu jadi daya tariknya. Bang Jey ini masih kuliah semester tiga jurusan Hubungan Internasional. Dia jago banget ngomong tapi hanya diberbagai kesempatan aja, selebihnya Jey adalah anak yang pendiam. Jey merupakan abang kesayangan Lucas.

Dan yang kedua Bang Jen, nama aslinya Angkasa Jeno Adipura. Jen atau yang biasa dipanggil Jeno ini terkenal dengan sifat jahilnya, ia juga sangat pecicilan. Jeno selalu menjadi list pertama orang yang Lucas benci. Padahal jika melihat sifat dan tingkah laku, mereka tidak ada bedanya.

Jeno memiliki perawakan tinggi besar, rahangnya yang tegas, serta senyuman yang menawan tentu mampu membuat cowok dengan tinggi 180 cm itu menyandang predikat Pangeran tampan selama masa sekolahnya. Dan tentu hal tersebut tidak menutup kemungkinan jika Jeno pun akan mendapatkan predikat yang sama di kampusnya. Mengingat bulan depan Jeno sudah mulai kuliah, ia bahkan sudah menyiapkan berbagai keperluan yang harus dibawa dan juga menyiapkan mental untuk mengikuti hari pertama pengenalan mahasiswa baru di universitasnya.

Lucas akui kedua abangnya memang tampan. Tapi meskipun begitu, Lucas tetaplah yang paling tampan.

"Bang, mau selai stroberi dong." Lucas menunjuk sebuah kaleng selai yang berada didekat Jeno seraya mengulurkan sehelai roti tawar.

Jeno berdecak. "Lo kalo jadi Adek yang sopan napa! Heran gue punya Adek gak ada bagusnya kayak lo!" Sindirnya kemudian mengambil roti  milik Lucas dan mulai mengolesi selai diatasnya.

Lucas tersenyum, tentu memperdayai Bang Jen termasuk kedalam salah satu list kesuksesan terbesar cowok itu. Walaupun pada faktanya Lucas tidak pernah berhasil karena lagi-lagi Jeno jauh lebih cerdik dan jauh lebih mampu membuat Lucas merenggut tidak terima.

Seperti sekarang ini, Lucas mulai melayangkan aksi protesnya. "Bang! Kan gue maunya selai stroberi bukan kacang!" Lucas tentu tidak terima ketika Jeno mengoleskan selai kacang diatas sana. Lagipula Lucas sudah bilang bahwa ia ingin selai stroberi. Lalu mengapa jadi selai kacang?

"Yang bilang ini buat lo siapa?" Tanya Jeno yang membuat pekikan tidak terima dilayangkan kembali oleh Lucas.

"Jenobangsat! MAAH BUANG AJA BANG JEN! LUCAS IKHLAS!" Teriak Lucas kemudian menatap nyalang kearah Jeno.

"Udah.. udah.. ini abang bikinin buat Adek, selai stroberi kan?" Bang Jey menyodorkan roti yang sudah dilapisi selai stroberi itu. Lucas mengangguk kemudian mengambil roti isi tersebut, aura permusuhan masih ia layangkan untuk Jeno.

"Dek, kamu bikin masalah lagi?" Tanya Papah kemudian mengambil duduk dikursi utama meja makan. Lucas menggeleng seraya mulai mengunyah roti buatan Bang Jey.

"Lucas gak bikin masalah, Pah."

"Bohong! Alah lo ngaku aja, lo pasti ketangkep basah nonton bokep lagi kan?!" Jeno ikut memanas-manasi membuat Lucas melotot marah kearahnya.

"Gak, Pah. Itu fitnah!" Protes Lucas. Kaki Lucas yang berada dibawah meja makan pun tidak tinggal diam, dengan kencang ia menenendang kaki Jeno, membuatnya memekik kesakitan.

"Bangsat!" Samar-samar Lucas mendengar umpatan itu. Ia tersenyum kemudian menjulurkan lidah mengejek. "Sukurin!" Desis Lucas pelan.

"Kalo kamu gak bikin masalah coba jelasin ke Papah ini apa?" Lucas menerima amplop berwarna coklat itu, ia memandangnya sekilas. Tentu Lucas sudah amat mengenal amplop dengan logo sekolah disebelah kanan atas itu. Ya, itu surat panggilan orang tua.

Lucas memamerkan gigi putihnya seraya menggaruk tengkuknya. Bagaimana bisa surat tersebut sampai ke Papah padahal kemarin sudah jelas-jelas Lucas membuangnya.

"Surat Panggilan dari Sekolah, Pah." Aku Lucas namun sedetik kemudian ia menggeleng dengan mata berbinar yakin. "Papah tenang aja, Papah gak perlu dateng kok! Papah kerja aja yang rajin, nanti urusan sekolah biar Lucas yang atur."

"Maksud kamu?"

"Papah kayak gak tau Adek aja. Palingan dia bayar tukang ojek pengkolan buat datang kesekolah."

Lucas melotot seketika. "Kok Mamah tau?"

"Tau dong, Mamah kan punya banyak koneksi."

"Pah, Mamah selingkuh sama tukang ojek tuh!" Adu Lucas membuat cubitan maut mendarat sempurna dipipinya.

"Kamu ini! Udah buruan berangkat sekolah nanti telat."

Lucas hanya mengangguk kemudian menenggadahkan tangannya.

"Apa?"

"Duit nya mana.." Pinta Lucas seraya mengeluarkan puppy eyes dan tersenyum semanis mungkin.

Jeno yang melihat kelakuan Lucas pun berdecih dan memutar bola mata malas. "Cih! Minta duit aja rajin giliran belajar boro-boro!" Cibirnya.

"Suka-suka gue, wlee!" Lucas menjulurkan lidahnya kemudian mengambil tiga lembar uang berwarna merah yang Papah berikan. Lalu Lucas mengecup pipi Papah, Mamah, dan Bang Jey.

Iya, hanya mereka bertiga.

Karena untuk Jeno, Lucas memberikan jari tengahnya.

"Adek sialan!"




Haihaihaiiiiiii....
Ini cerita pertama Cimmy yeyyy..🥳🎉🎉🎉

Btw, ncim mau kasih tau klo cerita ini lebih ke teenfiction bukan fanfiction bcs ncim cuma pake beberapa nama mereka aja dan mungkin ada 'fakta' yang gak sesuai antara cerita ini sama si tokoh itu sendiri.

Jangan lupa Vote sama Comment‼️

Cerita ini masih butuh dukungan kalian hikd.

Freak [Lucas NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang