2. Frog & Wallet

288 26 0
                                    

Jaemin memasuki dalam sekolah, dia berjalan sambil mencari keberadaan pemuda itu. Tetapi dia tidak menemukan siapapun, kemudian dia ingat tempat yang selalu dia datangi ketika ingin menenangkan hati.

Kini pemuda itu menaiki anak tangga satu persatu dengan langkah cepat, dia berada di depan pintu dan langsung membuka pintu tersebut. Yah, Jaemin sedang berada di rooftop Sekolah.

Ketika Jaemin masuk, dapat terasa angin malam yang seakan masuk ke tulang-tulang pemuda tersebut karena dingin nya malam. Jaemin mengedarkan pandanganya dan menemukan pemuda yang ia cari-cari.

Jaemin melihat seseorang dia cari yang sedang bersandar di sofa bekas.

Jaemin langsung menghampiri Renjun dan menepuk punggung sempitnya itu. Renjun hanya melirik pada Jaemin dan kembali menatap pemandangan yang lumayan indah.

Dari sini dapat terlihat banyak sekali orang-orang berlalu lalang di trotoar yang di hiasi pohon-pohon rindang serta lampu jalan yang menambah keindahan malam hari.

"Dari tadi disini?" Tanya Jaemin basa-basi. Walaupun Jaemin merasa dekat dengan Renjun, tetapi sangat susah berbicara dengan pemuda dingin ini.

"Pas ninggalin kelas." jawab Renjun datar.

Jaemin diam dan tak berbicara. Karena dia tau, seseorang yang disampingnya sedang berkelut dengan pikirannya.

"Lo ngga bakal balik?" tanyanya.

"Lo ngusir gue?" jawab Jaemin drama.

"Iya, gue ngusir lo. Gue pengen sendiri." Jawab Renjun ketus.

Jaemin pikir Renjun akan balik bercanda, ternyata tidak. Terlihat dari mukanya, Renjun ingin benar-benar sendiri. Jaemin pikir, dia ingin menenangkan hatinya. Jaemin pun berdiri dan hendak pulang.

"Gua duluan, jangan malam-malam lo." ucap Jaemin.

Jaemin pun berjalan pergi menuju pintu rooftop sekolah.

"Tangkap!!"

Jaemin pun refleks mengambil jaket yang dilemparkan oleh Renjun. Pemuda itu menatap lekat jaket yang ada pada tangannya dan melihat orang yang telah melemparnya.

"Cuaca dingin." ucap Renjun acuh.

Hati Jaemin merasa lega, Ini adalah sosok lain Renjun yang ia kenal.

"Thanks bro." Ucapnya seraya pergi meninggalkan rooftop .

*

*

*

"Jaemin! Tolong pesanan meja nomor 27 dipercepat!"

Jaemin makin mempercepat mengaduk masakan yang berada di wajan, peluh telah membanjiri seluruh pelipis pemuda itu.

Setelah memastikan rasanya, nasi goreng seafood itu dihidangkan ke piring dan siap diantar.

Pada siang hari, Jaemin selalu menyempatkan diri untuk bekerja paruh waktu di kedai nasi paman Lee.

Tempat ini memang tidak luas bahkan terkesan kecil, tetapi hidangan yang disajikan tidak kalah dengan hidangan restoran berkelas.

Kini pemuda itu mengelap tangan dan pelipis yang dipenuhi peluh, lalu membawa piring itu menuju meja tamu.

"Ini pesanan....nya."

Kini dua insan itu tengah melakukan kontak mata secara tidak sengaja, mereka berdua saling menatap lekat kedua pupil yang sama-sama indah itu.

'Cantik.'

(un)happy life ; nct dream 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang