amour | hyunsung ✓

delapan.

"HYUNJIN!"

Samar samar hyunjin mendengar teriakan yang memanggil dirinya.

Suaranya terdengar seperti jisung.

"ga mungkin itu dia."

Hyunjin meneruskan jalannya tanpa menengok sedikitpun ke arah belakang.

grep.

Sebuah tangan melingkar tepat di pinganggnya. Cengkraman tangan itu cukup erat. Sesekali hyunjin dapat mendengar jika orang itu terisak menahan tangis.

"hyunjin, jisung minta maaf."

Jisung menyembunyikan kepalanya di punggung besar milik hyunjin.

Hyunjin membalikkan dirinya dan membalas pelukan erat dari jisung.

"jangan bicara seperti itu, disini aku yang salah. Jadi, kamu tak perlu minta maaf."

Hyunjin makin mengeratkan pelukannya.

"tapi jisung juga salah—

"baiklah, kita berdua salah."

Jisung terkekeh mendengarnya.

"jadi, kita balikan?" Tanya jisung.

"memangnya kita pernah putus?"

Jisung memukul pundak hyunjin kesal.

Hyunjin tersenyum, ia merindukan jisung yang seperti ini.

"haha iya iya. udahan ya nangis nya?"

Hyunjin menghapus sisa air mata jisung.

Hati hyunjin sedikit teriris sebenarnya, saat melihat mata jisung yang sembab karena habis menangis. Apalagi menangis karena dirinya.

"Ji, sekali lagi aku minta maaf."

Hyunjin kembali memeluk jisung.

Beberapa detik kemudian, hyunjin melepaskan pelukannya.

"kenapa?"

Jisung memajukan bibirnya, ia masih ingin dipeluk!

"lepas dulu jaket ini! ini jaket minho kan!?"

Hyunjin melipat tangannya di depan dada, kesal layaknya anak kecil.

"kenapa harus di lepas? minho kan baik sudah meminjamkan jaket miliknya pada jisung!"

Jisung sedikit menggoda hyunjin.

"males, kalo meluk kamu jadi bau minho."

"yaudah jisung pakai jaket hyunjin aja, biar jaket minho hyunjin yang bawa."

Jisung menghela nafas.

Sepertinya hwang cemburu hyunjin tak akan pernah hilang.

_______

satu chap lagi end!

sumpah, book ini gajelas bngt ya kaan?~
pasti kalian nyesel bacanyaa kan? :"

udh mana alurnya ketebak bngt---