Chapter 1

38 1 0
                                    

~•~

Awan mendung menghiasi langit disertai tetesan embun yang menghiasi pucuk dedaunan, menemani pagi seorang gadis yang baru terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia terbangun karena mimpi buruk yang selalu hadir dalam tidurnya. Cassandra Collins atau Cassie, gadis pemilik mata hazel itu duduk di kepala ranjang sambil menatap pemandangan diluar jendela sembari mengeratkan selimut hingga ke pundaknya .

Cuaca pagi itu membuatnya enggan untuk beranjak bangun, ia hanya diam termenung sesekali menutup mata sambil menghirup udara segar yang membuatnya tersenyum tenang. Setiap hari hanya kicauan burung serta riuh suara serangga kecil yang meramaikan dan menemani Cassie di rumah itu.

Hidup sendiri di sebuah rumah yang cukup besar di pinggiran hutan, hanya dikelilingi pepohonan yang menjulang tinggi dengan sebuah danau kecil dan jauh dari hiruk pikuk keramaian membuatnya sangat kesepian. Bukan hal yang mudah tinggal seorang diri dan jauh dari jantung kota, Cassie harus menempuh beberapa kilometer dan waktu yang tak sebentar hanya untuk kuliah atau sekedar berbelanja.

Entah apa alasan orang tuanya menyuruhnya tinggal sendirian di negara yang sebelumnya belum pernah ia kunjungi yaitu Austria. Sebuah negara yang dikenal sebagai negara ter-aman dengan keindahan alam dan arsitekturnya yang menakjubkan. Orang tuanya menyuruh Cassie untuk tinggal dan melanjutkan studinya di negara itu setelah kejadian 4 tahun lalu ketika cassie terjatuh dari tebing ketika sedang free climbing bersama ayahnya.

"Morning princess. Apa Dad Mengganggumu?" Tyler-ayahnya mendatangi Cassie yang sedang berjongkok sambil menghirup bunga sambil membawa keranjang di sebuah rumah kaca yang ditumbuhi banyak bunga cantik di samping rumahnya.

"Oh, hai Dad. Tidak kau tak mengganggu, aku hanya  memetik beberapa tangkai bunga untuk Mom"

"Hmm, Apa kau mau ikut dan mencoba free climbing bersama Dad Cass?" Saat itu Cassie yang masih berusia 19 tahun segera menoleh dan tersenyum dengan mata berbinar.

"Tentu saja Dad. Kapan kita akan berangkat? Aku sangat bersemangat untuk itu, selama ini aku hanya menunggu dan melihatmu dari bawah tebing"

"Dad hanya takut kau belum siap dan terluka Nak, Karena kegiatan ini butuh skill dan keberanian"

"Aku sudah besar Dad, aku bukan gadis kecil lagi. Lihat, otot-otot ku sudah kuat" Cassie menunjukkan otot lengan tangan nya sambil membanggakan dirinya.

"Apa kau senang?"

"Tentu saja dad, aku sangat menantikan hal ini" Cassie tersenyum gembira dan mengangguk dengan semangat.

Tyler pun tersenyum dan mengusap lembut rambut Cassie.

"Baiklah, selesaikan dulu memetik bunga nya"

"Apa kita akan melakukannya hari ini?"

Tyler mengangguk sebagai tanda meng-iyakan ucapan Cassie.

Cassie semakin bergembira-ria dengan senyuman manis yang tak luntur dari wajahnya.

"Lalu cepatlah bersiap, perlengkapan kita sudah Dad siapkan didalam mobil sejak tadi malam. Ini sebagai salah satu hadiah ulang tahun mu minggu lalu"

"Terima kasih Dad, aku akan cepat bersiap setelah menyelesaikan ini"
Cassie memeluk sang ayah dan memetik beberapa tangkai mawar lalu berlari kecil menuju kamarnya.

Tak berselang lama, mereka berangkat menggunakan mobil menuju perbukitan yang berada tak jauh dari daerah rumah mereka. Saat itu Cassie dan keluarganya tinggal di salah satu daerah dekat perbukitan di  sebelah selatan Rumania.

THE VAMPIRE DAMNATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang