Kilauan merah di sampul itu, membuat mereka teringat akan peraturan dan kutukan yang telah lalu.~•~
"Dimana AirPods ku?!" Cassie kesal dan frustasi setelah cukup lama ia mencari benda kecil itu di setiap sudut rumah.
"Ceroboh sekali kau Cassie, dimana kau meletakkannya!!"
Cassie menggerutu dan merutuki kecerobohannya berusaha mengingat dimana terakhir kali meletakkan benda kecil yang sedang ia cari.
Pagi itu Cassie akan berolahraga di jalanan hutan di daerah rumahnya. Jika sedang tidak ada kelas, ia tak perlu terburu-buru untuk menyiapkan sarapan jadi ia akan berolahraga atau sekedar bersantai menikmati waktu liburnya sebelum pergi ke toko.
"Ini dia" Cassie tersenyum senang setelah menemukan barang itu terselip di sela-sela kursi ruang tamunya, ia pun memakai dan memutar musik kesukaannya agar bersemangat olahraga.
Cklek
Cassie mengunci pintu dan melakukan pemanasan di depan rumahnya beberapa menit sebelum memulai berolahraga. Akhir-akhir ini ia merasa badan nya terasa kaku dan sedikit pegal.
Dirasa sudah cukup, ia mulai berlari santai dengan ditemani pepohonan yang menjulang tinggi di sebelah kanan dan kirinya, udara segar di pagi hari ditambah iringan musik membuat suasana hati nya bahagia dan hangat.
Kondisi hutan di daerah itu masih sangat hijau dan asri, banyak bunga-bunga tumbuh dengan indahnya dan kicauan burung-burung yang saling bersahutan membuat senyum di wajah Cassie makin merekah. Jarang sekali ada orang yang mengunjungi kawasan hutan itu, hanya polisi hutan atau pihak terkait yang sesekali akan datang memantau atau melakukan beberapa riset. Selama tinggal di daerah itu Cassie tak pernah menemui hewan buas, ia berfikir apakah mungkin hewan-hewan itu tinggal jauh di kedalaman hutan dan tak pernah keluar?
Saat berlari Cassie sesekali akan berhenti untuk beristirahat sejenak kemudian melanjutkan olahraganya. Satu jam berlalu tak terasa semakin jauh Cassie berlari, ia pun melihat smart watch dipergelangan tangannya dan ternyata ia berada cukup jauh sekitar lima kilometer dari rumahnya. Cassie pun berhenti untuk mengatur pernapasannya, pandangan nya jatuh pada hamparan berbagai bunga-bunga cantik yang tumbuh sepuluh meter di depannya.
"Bunga ini cantik sekali. Meskipun aku sering bertemu dengan banyak bunga di toko, tapi ini sangat segar dan indah" Cassie menghirup wangi bunga yang ia petik di depan nya.
"Aku akan membuat sesuatu dengan bunga-bunga ini".
Cassie mulai memetik bunga-bunga cantik di depan nya, selain memiliki beragam warna, bunga-bunga itu mengeluarkan wangi yang segar. Sembari memetik, Cassie merangkai bunga itu menjadi sebuah mahkota bunga.
Karena sangat bersemangat, tak terasa ia melangkah semakin jauh ke dalam hutan yang semakin rimbun dan minim cahaya matahari.
Ggrrrrr..
Terdengar suara geraman hewan didekatnya, seketika tubuh Cassie membeku mendengar geraman itu seperti mengikutinya, ia pun tersadar jika sudah terlalu jauh masuk ke dalam hutan.
Jantungnya berdegup kencang, Cassie menatap sekitar dengan gelisah, ia pun perlahan mundur dan berlari kencang ke sembarang arah tanpa mempedulikan semak dan duri sambil membawa rangkaian bunga di tangan nya. Dengan sekuat tenaga Cassie terus berlari, rasa haus mulai terasa di tenggorokannya dan keringat telah membasahi seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VAMPIRE DAMNATION
VampirHidup Cassie berubah setelah kedatangan seorang lelaki misterius bermata merah yang selalu menatap tajam padanya. Lelaki itu telah lama mencari seorang gadis yang ditakdirkan untuk menyembuhkan kutukannya. Lekaki itu sangat tersiksa dengan kutukan p...