Malam itu ditengah hiruk pikuknya kota Batam.
Melalui Do'a tanpa suara ,
Rindu tanpa temu ,
Memiliki Rasa Tanpa Tatap ,
Rasa Sayangku tumbuh dan menetap .Gigih meminta agar seatap ..
Sekeras itu Aku merayu waktu ..
Agar sedikit saja Ia iba ,
dan menghadirkanmu
Mengobati pilu ,
Di malam sendu ..
Sebelum aku mengenalmu,
Melamun tak pernah seindah ini..
Kasihku ...
Ragamu yg jauh? ..
Atau
Rinduku yg tak sampai ?
Telah sering kucoba mengunci pintu hati ,
Agar sepi dan sunyi tak mampu memasuki ,
Menikam berulang kali rindu didada ini,
Namun rindu ini
Tak tahu diri ,
Ia menyelinap masuk
Tanpa permisi..
Dan kini ,
Mataku terpejam dengan hati yang bergumam
*aku ingin dia, sungguh ingin dia*
Dan kasih...
Kepada masalalu yg telah mempertemukan kita ,
Aku berterimakasih dan tetaplah bersamaku sampai nanti,
Dan
Kepada masa depan yg belum kita beri nama ,
Aku berharap banyak,
Akan menemukanmu dalam keadaan tersenyum bahagia karnaku..
Dan kasihkuu..
Di penghujung akhir sajak ini , tetaplah
kau lah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas rasa kasih , sayang , dan rinduku..