Sebuah Perasaan Yang Terpendam

23 1 0
                                    

"Dengan tenang aku mengatakan kepadamu bahwa aku menyukaimu selama bertahun-tahun di balik setiap pesonamu yang membuatku jatuh hati di setiap sampingmu sahabatku"-Maria Yorusa-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengan tenang aku mengatakan kepadamu bahwa aku menyukaimu selama bertahun-tahun di balik setiap pesonamu yang membuatku jatuh hati di setiap sampingmu sahabatku"-Maria Yorusa-

Pagi itu entah apa yang merasuki jiwa dan pikiranku,membayangkanmu dengan yang lain. Aku membayangkan pernikahan yang hendak kau laksanakan dengannya. Ya,aku memang bodoh yang terlalu lama memendam perasaanku kepadamu. Seiring waktuku berjalan,kau selalu saja menceritakan tentang dia yang selalu kau unggulkan di depan mataku yang rapuh ini. Aku tahu bahwa itu masih terlalu lama untukmu,tapi untukku itu sebentar lagi. Masih aku ingat,disaat pertamakali kita dipertemukan disuatu taman bermain dikala kau dan aku masih anak-anak (karena saat ini aku hampir memasukki universistas). Aku dan kamu disaat itu awalnya malu-malu untuk berkenalan namun akhirnya kita mampu menjadi teman baik sejak saat itu juga. Tapi nampaknya semesta tak mampu mempertemukan kita lebih lama lagi,hingga seketika itu juga kau pergi meninggalkanku pergi menjauh,yang katanya ke daerah yang dikatakan di tempat kelahiran ayahku. 

Namun bagiku aku kini hidup di dunia yang sempit sehingga dengan bersosial media kita akhirnya bisa dipertemukan. Dan hari ini,adalah hari dimana kita dapat bertemu di dunia nyata setelah sekian lama dari aku SMP,aku denganmu bercuat-cuit di facebook. Aku pun bangkit dari lamunan panjangku,lalu memutuskan untuk mandi dan makan pagi dengan penuh rasa lesu. Jujur saja aku tak hanya menyukaimu sahabatku yang aku temui di taman bermain diwaktu aku kelas 4 dan kau kelas 5 SD saat itu,tapi juga salah satu sahabat komunitas sastraku yang akhirnya bisa bertemu setelah saling menyapa di WA. Ya boleh dibilang aku,tengah menyukai kedua sahabatku namun sayangnya aku selalu menutup diri bila ditanya aku tengah ditanya tentang perasaan terdalamku untuk siapa. Sudah pasti aku jawab nama pria lain yang tengah aku gebet(karena aku ini memiliki sifat playgirl dan sedikit tomboy),tapi hatiku hanyalah untuk kedua sahabatku ini tiada yang lain. Tetapi kalau memang terjebak di zona pertemanan mau gimana lagi,aku hanya bisa berpasrah kepada pemilik semesta agar kelak akan menjawab perasaanku yang terpendam ini dan tak sempat aku ucapkan kepadamu. 

Setelah sarapan,sejenak aku buka ponselku yang berisikan ada pesan WA dari genk "Zona Nyaman" (yang isinya cuma bertiga yaitu aku,Nathan,dan Markus yang tak lain sahabat yang aku suka namun sekian lama aku hanya bisa memendam perasaanku) yaitu judul lagu Fourtwnty yang menjadi ost di salah satu film yang aku suka yaitu "Filosofi Kopi" yang kelak akan menjadi inspirasiku dalam berkarya di dunia desain baju. "Hayy guys gimana nih! janjiannya jadi kan kalian di caffe seperti biasa yaaa"ujar Nathan berkoar-koar digrup WA tersebut,dan aku hanya bisa tersenyum-senyum sendiri melihat ponselku itu. "Jadi dumzz,aku udah bawa nih! saudaraku yang di Madiun yang mau kenalan sama Yorusa,kacia tu anak bucin tapi gak ada yang serius wkwkkwkw" balas Markus dengan tertawa dengan nada khasnya yang aku suka. Setelah aku tersenyum-senyum sendiri melihat ponselku, aku pun akhirnya  meninggalkan kamar kosku di Jogja,dan langsung pergi ke tempat caffe yang sudah biasa menjadi tempat nongkrong kita bertiga.

Di depan kos-kosan aku memesan ojol(ojek online) menuju ke caffe "Janji Jiwa"  yang menjadi tempat favorit kita untuk nongkrong yang terdapat unsur kecemburuan yang bersifat tersirat setiap kali Markus atau Nathan membawa pacarnya masing-masing dan aku hanya bisa melihat itu semua dengan senyum kecut. Setelah mendapatkan ojol,aku naik ke atas motor yang dikendarai driver ojeknya tersebut. Motor yang aku tumpangi ini berjalan menurut maps yang ada di aplikasi yang aku pakai. Sepanjang perjalanan aku melamunkan kembali tentang persahabatan yang sudah terjalin sekian lamanya dengan aku,Nathan,dan Markus berserta dengan lika liku yang ada dan luka hati yang aku terima.

 Aku merasa bahwa,aku hanyalah wanita payah yang hanya bisa mencintai dirinya dalam diam dan mampu menjadi pendengar yang baik disetiap curhatan yang ada. Misalkan tentang Nathan yang sudah aku kenal di facebook dari aku SMP lalu berlanjut suka chattingan ke sosmed lainnya. Disinilah aku mulai menyukai dia dan suka menulis cerita tentang dirinya,namun tiba-tiba saja dia memintaku untuk menjauh darinya semenjak dirinya memiliki kekasih hati. Selain itu Nathan adalah heart survivor(yaitu penyakit jantung)yang sudah dia miliki semenjak masa SDnya itu. Atau tentang Markus,adalah cowok yang memiliki kepribadian kalem namun nanjengkelin kalau dia udah ngelawak (kadang dia suka meledekku di balik dsetiap candaannya,untungnya itu tak terlalu membuatku emosi tapi justru membuatku tertawa). Awal pertemuanku dengannya di grup WA komunitas sastra di Jogja yang disarankan oleh kakak kelasku waktu aku kelas 10. Akhirnya kita pun sering chatting secara pribadi dan ngobrolin hal yang tidak terlalu penting dan aku dan dia pun ketemuan dan hangout di sekitar Jogja. Pasti kamu penasaran,bagaimana aku dengan Markus dan juga Nathan bisa bertemu di satu tempat. Jadi awalnya Nathan memiliki keinginan untuk menjadi penulis,akhirnya dia aku rekomendasi grup WA sastra yang aku ikuti dengan Markus. Dan dari situlah aku dengan mereka sering chattingan dan ketemuan di caffe "Janji Jiwa".

Tak terasa sudah kurang dari 10 menit aku di dalam perjalanan ke caffe "Janji Jiwa",aku pun turun dari ojol dan memberikan ongkos. Dari kejauhan aku melihat Nathan dan Markus membawa pacarnya masing-masing,ya sudah pasti kali ini aku menjadi obat nyamuk lagi. Namun,aku melihat ada sesuatu yang berbeda yaitu kehadiran sesosok lelaki yang katanya dikenalkan Markus kepadaku,siapakah dia?. Aku memasukki caffe itu dan menghampiri mereka,dan aku bersalaman dengan sesosok itu dan dia tersenyum kepadaku dengan manis. Bagiku dia memiliki perasamaan yang tak jauh beda dari Nathan dan Markus... bersambung.....




























Suami Hingga SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang