Di karyaku yang ini berisikan segala curhatan seorang gadis yang diam-diam menyukai sahabatnya sendiri yang hingga pada akhirnya sahabatnya peka kepada perasaannya dan mereka pun menikah diusia muda meski demikian mereka di karnuai kebahagian yang t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Meski luka sudah menjadi hal yang biasa untuk aku rasakan,namun aku selalu percaya bahwa semesta selalu memberikan waktu terbaiknya untuk kau mengatakan kata-kata hingga aku menyetujui untuk hidup dan mati hanya bersamamu"-Maria Yorusa-
Seketika aku hanya bisa diam termangu melihatmu pertamakali di caffe yang biasa menjadi tempat nongkrong aku dan kedua sahabatku. Aku akhirnya memperkenalkan diri di depanmu dengan perasaan gugup dan campu aduk. Sepanjang Markus dan Nathan menceritakan tentang dirimu sekilas yang dikatakannya oleh Nathan bahwa kau dengannya bertemu di Rumah Sakit sewaktu check up mengenai kesehatan dan katanya penyakitmu dengan dia sama. Atau malah dari Markus yang katanya dirimu adalah saudara jauh dari ibunya,sedangkan aku hanya bisa diam dan tersenyum tak jelas di depanmu. Setelah berbasa-basi yang tak begitu penting,entah kenapa Markus,Nathan dan juga kekasih hati mereka justru memutuskan untuk pindah meja dan seolah membiarkan aku denganmu saat itu untuk berkencan buta denganmu?. Baru pertamakali di seumur hidupku,aku menjadi gugup dan tak mampu berkata-kata di depanmu.
"Hai, aku Yoel" ujarmu yang tiba-tiba saja membuyarkan lamunanku,lagi-lagi aku menjadi gadis pemalu di depan lelaki padahal aslinya kalau aku di depan cowok aku itu tomboy banget dan heboh.
"Hay juga,aku Yorusa,hmm kamu dari mana?" kataku yang berusaha tak tampak salah tingkah di depanmu.
"Aku sebenarnya dari Madiun dan aku itu pernah kuliah di UI Jakarta ambil S2 ilmu Komunikasi tapi aku DO karena aku ada penyakitlah yang buat aku jatuh dan aku sekarang lagi berusaha untuk bangkit buat meraih masa depanku nanti" ujarmu dengan nada khasmu yang khas dan mirip sekali dengan gaya bicaranya Markus dan Nathan,seketika aku diam-diam menaruh hati kepadamu.
"Ohh ya dengh,berarti kamu lagi ke Jogja ini liburan?. Kalau aku sih emang perantauan dari Jakarta. Hmm maaf nih! kalau agak lancang,aku boleh nanya tidak?"
"Hmm boleh aja kok! emang kamu mau nanya apa?"
"Kalau tipe cewek yang kamu suka itu gimana ya?"
"Hehhehe kamu kok! nanya gitu,sebenarnya aku suka sama cewek kayak kamu Yorusa. Soalnya katanya kedua teman kamu itu sifatnya biasa aja ,sederhana,wanita kuat dan yang pasti kamu itu penyanyang itulah alasanku kenapa aku menyetujui untuk kecan buta ini. Dan aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi" ujarmu yang seketika membuatku takluk pada pandangan yang pertama,inikah cinta?. Seketika aku hanya bisa tersenyum melihatmu,seolah kini ada sesuatu yang menutup mulutku untuk berkata-kata. Kau benar-benar mirip dengan Markus dan Nathan,apa ini sebuah pertanda bahwa aku harus mulai berhenti mengharapkan sahabatku lalu beralih kepadamu. Tapi justru bagiku kemiripan itulah yang membuatku jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama. "Hallo,hallo kamu kenapa melamun deh!" ujarmu yang menyadarkanku dari lamunan aneh itu.
"Hmmm,gapapa kok! ya deh aku mau kenal kamu lebih dalam lagi. Kamu ada WA tidak? siapa tau bisa kontakkan,hmmm" ujarku dengan mengeluarkan handphone dari tas kecilku.
"Ada kok! aku aja yang save nomor kamu biar nanti aku chat" ujarmu dengan manis dengan jemarimu mengetik di layar hpmu. Aku langsung memberitahukan nomor hpku kepadamu setelah itu aku mengobrol denganmu sambil menikmati secangkir kopi hangat berdua di sore yang dingin itu. Sore ini terasa syahdu dan menenangkan hati walaupun suasana caffe sangat ramai,belum lagi di tambah suasana canda yang berasal dari kedua sahabatku berserta pacarnya itu tapi bagiku suasana ini hanya menjadi milik kau dan aku. Seketika kau dan aku terdiam dan saling menatap sudut-sudut mata kita. Entah ada apa dimatamu itu yang aku tahu hanyalah ada pelangi di kedua bola mata yang indah itu. Tak terasa sudah hampir 1 jam kita berada disini,itu artinya kita harus berpisah karena aku harus segera ke tempat 'blusukan'ku di salah satu komunitas pemulung yang aku rencanakan untuk aku kujungi dan memberikan sedikit dariku untuk mereka. Aku memutuskan untuk berpamitan denganmu dan kedua sahabatku itu. Setelah itu,aku hubungi temanku yang frater dan teamnya untuk 'blusukan' ke tempat yang kami rencanakan. Dan, kitapun berpisah hanya untuk sementara. Sebenarnya harusnya Nathan dan Markus ikut tapi mereka ternyata memiliki urusan yang lebih penting lagi setelah ini jadi mereka tak bisa ikut. Entah kapan lagi kita bisa bertemu lagi sahabat baruku,Yoel tapi aku yakin bahwa tuhan telah merencanakan waktu terbaiknya untuk kita bertemu lagi...