Episode 4 : Tangan Kanan dan Kutukan

2 0 0
                                    

Di Ruang UKS Sekolah Umum Edogawa,

"Apa Mita tak bersamamu saat kembali?" Uzucha langsung berdiri dari tempat tidur UKS, namun dia tetap menyembunyikan keterkejutannya dan berusaha tenang

"Iya Uz, dia tadi kembali bersamaku. Kau sendiri kan yang menyuruhnya kembali ke lapangan" Balas Ron, teman setim klub basket yang mengantar Uzucha ke UKS.

"Benar katamu" Uzucha memasang pose berfikir

"Aku sudah menghubungi Felton, dia pasti belum pulang dari kegiatan OSIS. Valencia langsung ke ruang guru"

"Kenapa kalian terlihat panik, kuyakin Mita ke kamar kecil kan" ucap Ron berfiki positif.

Uzucha hanya menunduk diam. Morgan hanya menatap Uzucha yang menunduk, "Maaf Ron, tolong jangan dianjutkan. Memang benar mungkin Mita ke kamar kecil, tapi kau ingat kejadian kemarin siang dikantin kan"

Ron diam, dia mengingatnya. Tiba-tiba dari arah pintu muncul Felton

"Teman-teman dari OSIS sudah membantu untuk mencari, bagaimana dengan tanganmu Uz?"

Uzucha berjalan perlahan, matanya menatap tajam Felton "Sudah sembuh" lalu berjalan keluar UKS

"Kau mau kemana?"

"Mencari Mita"

.

.

.

Di Ruko Kosong 500 Meter dari Sekolah Umum Edogawa,

"Bos, kau yakin dia bakal datang?" Orang yang dipanggil bos berdiri dari duduk dan berjalan perlahan kearah anak buahnya yang bertanya.

"Kau meremehkanku" Tatapnya mengintimidasi

"Ti-tidak Bos Aaron"

Aaron lalu menatap Mita yang terikat di kursi lalu berjalan mendekatinya.

"Kau bisa tenang kan Nona Muda?" Aaron mengambil kursi lalu duduk tepat didepan Mita, "Hem, ternyata kau beneran cantik ya"

"Apa maksudmu menyekapku dan membawaku kemari?" tanya Mita galak

"Wow, wow, easy young lady. Kau tau kan kalau kemarin kau diganggu oleh kakak kelas dan mereka dipukuli oleh pacarmu" Balas Aaron lalu berdiri, "Mereka itu anak buahku"

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Hubungan? Itu sangat sederhana" Aaron menatap Mita tepat didepan mukanya "Pancing, otomatis datang."

Mata Mita terbelalak, dia paham maksudnya. Semua anak buah Aaron tertawa.

"Bos, kau membuatnya ketakutan"

"Tenang, aku tidak akan menyakitimu. Otoritas keluarga mu itu luar biasa, aku tidak mau berurusan dengan Keluarga Besar, jika mereka tau aku menyakitimu kami akan celaka. Tapi beda lagi kan, kalau kami hanya menyekapmu" Raut wajah Aaron menjadi licik "Aku hanya ingin menghabisi Si Anjing OSIS itu, dia terlalu banyak membuatku malu belakangan ini. Membayangkan wajahnya yang kesusahan saat mencarimu sudah membuatku senang, apalagi jika aku berhasil membuatnya babak belur"

"Hentikan, akh!!"

Aaron mencengkram rahang Mita lalu memaksanya bertatapan, "Diam kau"

BRUAK!!!!!

Tiba-tiba terdengar suara daun pintu terlempar cukup keras dari lantai 1.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Whids Freedom GanbatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang