• C H A P T E R O N E •

48 7 5
                                    

Author pov

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk ke ruangan dimana Jaera tertidur lelap. Cahaya yang tidak terlalu terang itu menyoroti kelopak matanya dari sela-sela kain yang menggantung di jendela sehingga ia terbangun dari mimpinya.

"Oh, sial," kata Jaera saat ia melihat jam dinding di kamarnya.

Jam menunjukan setengah sembilan yang berarti 30 menit lagi jaera harua tiba di kampus. Jaera bergegas mengambil handuk dan pergi mandi. Saat berjalan masuk ke kamar mandi, terdengar suara notifikasi yang masuk dari handphonenya yang membuatnya berhenti melangkah.

"Buka atau dibiarin ya? Ah biarin udah telat juga," gumam Jaera. "Ah buka aja, siapa tau penting."

Semoga aja kabar baik, batin Jaera.

Ia berharap notifikasi yang ia baca adalah kabar baik, tentang jadwal di kampus dimundurkan atau ada yang mau TR dia. AHAHAHAH. Namun kenyataan tidak sesuai ekspektasi.

[ jae.ra_ ]

park.soora: woi lo dimn skrng?

park.soora: cepetan datang

park.soora: hari ini dosen killer

"Mati gua."

Jaera bergegas menuju kamar mandi. Setelah 10 menit mandi, Jaera memakai bajunya. Bajunya cukup simple, jeans sobek di lutut dengan atasan kaus putih polos dan sneakers putih. Diluar suhu udara agak dingin karena sudah mulai memasuki musim gugur. Ia juga tidak lupa memakai jas panjang berwarna cream.

Dengan cepat Jaera menuruni tangga rumah miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan cepat Jaera menuruni tangga rumah miliknya. Jaera berhadapan dengan seorang pria berbadan kekar dan tinggi yang menghalangi langkahnya.

"Oy Jaehyun, bisa gasi lo minggir?" Tanya Jaera kepada kakaknya.

"Oh, ada orang? Maap, ga nampak," jawab Jaehyun dengan senyumnya yang tidak bersalah itu.

"Mentang-mentang lo tinggi-"

"Oh iya dong, berotot lagi," kata Jaehyun memotong perkataan Jaera.

"Dih, ewww," Jaera membuat suara mual saat mendengar kata-kata kakaknya.

Jaera keluar merangkul tas ranselnya. Tas ranselnya yang ringan tapi tas yang di pegangnya berat karena berisi laptop dan berbagai kertas. Dan akhirnya Jaera membawanya sambil terseret-seret.

"Sini, gua yang angkat, lo masuk mobil, hari ini gua yang antar," kata Jaehyun sambil merebut tas dari Jaera yang dipegangnya.

"Terus lo ga kerja?" tanya Jaera.

"Masuk siang,"

Kemudian, mereka berdua masuk ke mobil. Untung saja jalan arah ke kampus dari rumahnya tidak terlalu jauh. Kalau ga macet bisa sampai dalam waktu 10 menit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Le Chat || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang