Bapak bukan Kakak

55 10 42
                                    

Recommended Song
If (Kana Nishino)

Begining

"Semesta pun tahu bahwa aku telah menemukan Duniaku"
Me and Him

Kinan menegakkan badannya yang sedari tadi membungkuk untuk beberapa saat Kinan sempat lupa bagaimana cara berkedip ketika pria yang mengaku sebagai guru baru itu tertawa.

Melihat Kinan yang nampak terperangah dan tak berkedip sejak tadi, Pria tersebut terbesit ide jahil untuk menyentil dahi siswi yang ada di hadapannya ini.

'Ctak'

"Aws.." Ringis Kinan mengusap kepalanya yang menjadi korban aksi menyentil 'Guru baru' tersebut.

Sejujurnya gadis itu masih tak yakin kalau pria yang ada di depannya ini adalah seorang guru. Masalahnya terletak di fisik nya. 'Dia terlalu indah' untuk menjadi seorang guru. Bisa bisa membuat salah fokus murid muridnya ketika beliau mengajar.

"Pagi pagi ngelamun. Hayo sana masuk kelas untuk kali ini saya maafkan, besok besok jangan diulang. Jangan sering bicarain hal buruk guru gurumu di belakang. Bisa bisa ilmu kamu hilang dan materi susah masuk karena tidak bisa menjaga adabnya terhadap guru." Ucapnya sambil tersenyum.

Setengah kesadaran Kinan kembali menguap melihat guru ini kembali tersenyum. 'Eh, ini benerkan kaki gue masih napak tanah kan' batin Kinan. Sisa sisa kesadaran Kinan memaksanya untuk bersuara

'"E-eh iya Pak, Saya izin pergi." Kinan mengatungkan tangan kanan nya di udara hendak melakukan kebiasaan murid ketika bertemu gurunya.Guru baru tersebut melihat tangan Kinan yang menggantung di udara segera menjabat tangan Kinan.

Ragu untuk beberapa waktu, akhirnya Kinan menempelkan Jidadnya pada tangan yang di genggamnya.

'Deg'

.....

KINAN PoV

Gue masih gak bisa fokus sama apa yang di jelasin guru guru yang ngajar sejak pelajaran pertama, sedari tadi pagi pasca kejadian ketemu si guru baru itu. banyak banget pernyataan maupun pertanyaan yang bermunculan di kepala gue.

'Kira kira guru itu ngajar pelajaran apa?'

'jangan jangan dia guru sp yang baru? Makanya berangkat ke sekolah sepagi itu.'

'Atau jangan jangan dia takmir masjid sekolah yang baru? Makanya dia bisa sepagi itu, karena kudu subuhan dulu di sana?'

Semua pertanyaan pertanyaan itu mengusik gue. Dan dari semua yang ada di kepala gue yang paling ganggu adalah. 'Kenapa dari tadi hati gue dugun dugun anjirr' sekelibat bayangan pas guru itu ketawa, tersenyum, dan ketika gue cium tangan ke dia bikin suhu tubuh gue naik. Dan kemungkinan pipi gue saat ini memerah.

"Lo kenapa Nan? Ya ampun pipi lo merah. Lo sakit?" Bisikan Jeno pun bikin lamunan gue terbuyarkan. Sedikit kaget gue pun tersentak dan bikin gue sedikit gagap.

"I-ih K-kagak. G-gue nggak sakit."

"Dih gagap gitu. Habis ngelamun kan lo?"

Gue pun hanya menjawab pertanyaan Jeno dengan cengiran.

"Pasti lo lagi bayangin yang iya iya? Sampai pipi lo merah gitu."

Cukup tau maksud pertanyaan Jeno yang ambigu itu. Gue menyubit lengan Jeno. Jeno pun meringis kecil sambil mengumpat pelan.

"Sembarangan, Emangnya gue lo?"

"Sans kali mbak, terus kenapa pipi lo merah gitu?"

"Masa sih?"

My Lovely Chemistry Teacher -Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang