Kakak

34 10 53
                                    

Author PoV

Mark terlihat kalut. Air mukanya nampak lelah dan seolah menuntut untuk rehat.

" please Nan, I really need your help.You're my last hope pengurus OSIS tahun ini just 18 person dan 10 orang udah kita kirim buat studi banding ke Makkasar and they'll back next week. Si Dewi sama Ahye lagi sibuk KSN. And it's impossible to ask Jun, Ayahnya baru aja meninggal kemarin Lusa. Yeji? She was unreachable, I tried to contact her and she is nowhere. Bahkan dia nggak masuk seminggu. Mungkin dia ada masalah dan perlu kita cari tau but I think it's not right to do it now. Dan sangat gak mungkin kalau kita nyerahin tugas ini buat calon pengurus OSIS kelas 10 yang bahkan belum dilantik. Kita nggak punya waktu tanggal itu udah strategis banget nan, kalau mau dapat tanggal itu kita harus bikin proposal as soon as posible, dan untuk itu kita harus ngumpulin LPj acara sebelumnya." Jelas panjang Mark

"Ugh, Gimana ya kak. Masalahnya Kinan nggak yakin bisa bikin Lpj yang baik di waktu sehari apalagi proposal. Kalau nggak harus besok sama lusa ngumpulin LPj sama Proposalnya gimana kak? Tapi tetep dalam jangka waktu minggu ini?"

"Gak bisa Kin, as you know minta perizinan itu susah banget minta tanda tangan ini itu nggak mungkin bisa selesai dalam sehari. Tau aja kepsek gimana sifatnya. Sedangkan kita butuh urusan persetujuan pihak sekolah selesai dalam minggu ini biar minggu minggu kedepan waktunya bisa kita buat untuk minta persetujuan buat pihak luar sama cari sponsor dan danus."

"Kak, masalahnya aku takut kalau aku nggak mampu."

"don't underestimate at yourself Kin, kamu pasti bisa kamu ngurus kebendaharaan OSIS selama setahun aja bisa. I know you can. Apalagi kamu pasti lebih bisa bikin rancangan dana."

"T-tapi kak.."

"Aku bantu. Malam ini aku datang ke rumah kamu. Aku bakal bantu kamu sebisaku."

Kinan terdiam sejenak. Setelah menimang beberapa saat akhirnya gadis itu menghela nafas. "Huft, Iya Kak."

"Good girl." Mark tersenyum lantas mengusap kepala Kinan.

"Aku balik dulu mau jenguk Yeri nanti malam sehabis Isya' aku ke rumah kamu." Sambung Mark dengan raut yang lesu, membuat Kinan prihatin.

"Kak Yeri Pasti sembuh Kak, Kakak yang semangat ya!" ucap Kinan berusaha menyalurkan semangatnya sambil mengepal tangan kanannya dan meninju udara ke atas.

Mark tersenyum menanggapi adik kelasnya ini. Seolah setengah bebannya hilang Mark mengikuti gestur Kinan. Melayangkan tinjuannya ke udara.

"Pasti. Thanks buat semangatnya. Aku pergi dulu."

Mark mengangkat tasnya dan mulai melangkah pergi.

"Sampein ke Kak Yeri. 'GWS Zeyengg'.." Kinan bersuara kembali dalam langkah kepergian Mark. Mark yang mendengar menanggapi dengan senyum dan jempol yang diarahkan ke Kinan.

Setelah Mark meninggalkan kafe dan tak lagi tertangkap dalam netra Kinan. Gadis itu langsung membereskan barang barangnya ke dalam tas slempangnya dan hendak pulang ke rumah.

Baru saja Kinan hendak berdiri dari kursinya, tiba tiba netranya menangkap sosok yang sangat familiar baginya. Masuk ke dalam kafe tersebut disusul oleh seorang gadis yang seusia dengan orang itu.

"Jisung?" bisik Kinan pelan.

Niat Kinan yang ingin pulang langsung sirna. Gadis itu kembali duduk di kursi nya setelah memastikan bahwa orang itu adalah adiknya. Untuk menutupi kehadirannya kinan langsung menutup keseluruhan wajahnya menggunakan buku menu yang ada di mejanya.

My Lovely Chemistry Teacher -Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang