序幕|Prologue

420 38 6
                                    

-2021-

Suara langkah kaki dan decitan sepatu serta seruan perintah menggema di sebuah lapangan basket yang sedang berlangsung pertandingan antara kedua team. Bukan pertandingan resmi yang merebutkan piala tahunan, hanya sebuah pertandingan biasa yang merebutkan kekuasaan antara kedua team. Hingga suara peluit pertanda pertandingan telah usai.
"Yes!"
"Ye! Kita menang!"
Seru kemenangan dari team yang berhasil memenangkan pertandingan serta sorakan dari penonton menjadi saksi kemenangan pertandingan kali ini.

"Good Job!"
Para pemain di team itu kini berpelukan, merayakan kemenangan mereka.

"Kerja bagus kawan!"
"Kalian yang terbaik!"
Pujian untuk satu sama lain kini di berikan, sebelum akhirnya mereka melepaskan pelukan mereka dan menghampiri lawan mereka.

"Kalah lagi?" Tanya salah satu anggota dengan senyum di wajah nya.
Sedangkan captain lawan mereka menggelengkan kepala nya.
"Pertanyaan macam apa itu Cheng?"
Mereka hanya terkekeh bersama.

"Selamat atas kemenangan kalian, ini masih belum berakhir bukan?" Sang captain team lawan memberikan tepukan di pundak sang captain pemenang, lalu pergi bersama anggota nya.

"Mereka masih saja ingin mengalahkan kita." Kata salah satu anggota team basket tersebut.

"Tenang saja, Legend tidak akan pernah terkalahkan! Karena,"
"Berjuang bersama menuju kemenangan untuk menjadi legend!"
Semua anggota Team basket bernama Legend itu mengucapkan slogan dengan lantang.

Mereka akhir nya memilih duduk di pinggir lapangan, beristirahat sebentar sebelum kembali melanjutkan aktifitas mereka.

Hingga seorang pria manis berjalan ke arah mereka dengan sebuah botol air mineral di tangan nya.
Dia menyodorkan nya pada sang captain, dan di tepis.
"Kamu ingin menyogok ku Xuan-er?" Tanya sang captain.

"Tidak Ding-ge, aku-"
"Cukup memaksa ku, keputusan tetap sama. Kita tidak menerima pria lemah seperti mu."
Potong sang captain, membuat pria manis itu menunduk sedih.
"Aku permisi." Kata nya lalu meletakkan botol itu di dekat sang captain dan pergi dengan lesu.

Sedangkan sang captain berdiri, melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa anggota team nya sudah tidak lagi di tempat.
"Pergi begitu saja?"

Dia menghela nafas dan hendak beranjak pergi, namun dia menatap botol air mineral yang pria manis berikan padanya. Akhirnya dia meraih botol itu dan membawa nya pergi bersama dengan nya.
"Kelas 15 menit lagi. Huft!"
Dia menghela nafas nya kembali sebelum melanjutkan perjalanan nya.

「祺鑫」

Mentari mulai meninggi, tepat berada di atas kepala. Seorang pria tengah mengemasi barang-barang nya. Hingga membutuhkan sebuah koper besar untuk memuat barang nya.
Jangan lupakan pula tas ransel milik nya yang terisi penuh.

"Xiao didi, ini semua tidak berlebihan?" Tanya seorang pria yang kini tengah duduk di pinggir ranjang.

"Tidak, semua dibutuhkan laoge." Jawab nya lalu duduk di sebelah pria yang lebih tua darinya itu.

"Apa yang kau bawa?" Tanya yang lebih tua pada yang lebih muda.
"Ku lihat tidak banyak baju yang kau bawa." Lanjut nya.

"Hanya barang yang di butuhkan saja."

"Kamu kan akan sangat lama disana?"

"Iya, aku akan sangat merindukan kalian."

Sang kakak dengan segera memeluk adiknya, dan di balas dengan hangat oleh sang adik.

"Rumah ini selalu terbuka untuk mu." Kata sang kakak menepuk punggung sang adik pelan.

"Jiacheng! Cepat bantu Jiaqi membawa barang nya ke mobil!" Seru seorang wanita paruh baya di seberang ruangan.

恨我,爱你 Hate Me, Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang