结果|The result

159 15 2
                                    

-2020-

Gaokao (Ujian masuk perguruan tinggi) sudah berlalu beberapa bulan yang lalu, kini semua orang tekah mendapatkan hasil yang terbaik dari kerja keras mereka. Prestasi yang didapatkan selama ini mungkin belum cukup untuk membuat seseorang berhasil melewati kejamnya Gaokao.
Jiaqi hanya salah satu dari sekian banyak orang yang saat ini sedang merasakan bagaimana terpuruknya saat tidak bisa melakukan hal yang terbaik untuk kerja kerasnya.

"Ah, aku juga tidak tahu." Kata Jiaqi saat sedang melakukan percakapan dengan Haowei, bahkan sudah hampir dua jam mereka melakukan panggilan di WeChat.

'Kenapa bisa kamu segila ini? Berlebihan.' Kata Haowei di seberang sana.

Jiaqi hanya menghela nafas.
"Anggap saja aku memang gila."
'Bahkan kita tidak bisa satu kampus.'
Jiaqi terkekeh.

"Sepertinya, aku harus puas dengan hasil kali ini."
'Jangan katakana lagi, lanjutkan saja peran mu. Dan selesaikan semuanya.'
Haowei sedikit memotong ucapan JIaqi, membuat Jiaqi kesal.

'Tahun depan aku tunggu kamu di Beijing.'
Lanjut Haowei dan di jawab dengan anggukan yang mungkin tidak bisa Haowei lihat.

Hembusan nafas keduanya hampir bersamaan terdengar di telinga mereka.

'Sudah, sebaiknya kamu makan malam. Aku juga lapar.' Kata haowei lalu memutus panggilan keduanya secara sepihak.

Dengan lemas Jiaqi meletakkan ponselnya, menghela nafas sebentar guna menenangkan diri dan kembali meraih ponselnya. Dia menatap layar ponselnya, yang menunjukkan hasil Gaokao miliknya.
Tiba-tiba ketukan pintu membuatnya kembali mengunci ponselnya.

"Masuklah." Kata Jiaqi.
Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Jiacheng yang tengah embawa nampan berisi makan malam untuknya.

Lihat. Jiaqi sungguh merepotkan banyak orang di rumah ini, semua karena dirinya. Jiacheng duduk di sebelah Jiaqi dan meletakkan nampan di tengah mereka.

"Aku tidak ingin makan Da-ge, kembalilah." Tolak Jiaqi tanpa memandang Jiacheng.

"Apa harus aku menyuapimu?" Kata Jiacheng membuat Jiaqi menatapnya dengan kesal.

"Jangan membuat Laoba dan Laoma khawatir." Lanjut Jiacheng.

Jiaqi menatap Jiacheng , memohon untuk membawa kembali makan malamnya, tapi Jiacheng menggeleng.

"Sejujurnya, tidak masalah apapun hasilmu. Masih ada kesempatan lagi, dan jangan sia-siakan lagi. Ba Ma tidak marah Jiaqi, mereka mungkin hanya tidak percaya." Jelas Jiacheng, Jiaqi lalu memutus kontak mata dan menunduk.

"Semua orang megalami kegagalan, dan itu bukan akhir dari segalanya. Jangan menyalahkan dirimu, karena hasilmu buruk." Jiacheng menepuk pelan pundak Jiaqi, mecoba meyakinkan.

Jika boleh jujur, Jiaqi sangat iri dengan Jiacheng. Gege nya sangat pintar, tapi inilah pilihan Jiaqi sejak awal. Dia terlalu mencintai music dan hanya suka bermain, ternyata tidaklah mudah melewatinya. Dan dia justru pergi ke dunia peran.

"Makanlah. Aku akan menunggumu menghabiskannya." Kata Jiacheng.

Tidak ingin membuat semua semakin khawatir, Jiaqi akhirnya memakan makan malamnya ditemanni Jiacheng.

Jiaqi hanya berfikir apa yang Jiacheng katakan itu benar, tapi ada hal yang dia sadari. Jangan katakana dia gagal. Di dunia ini harusnya tidak ada kegagalan. Yang ada hanya hasil.

Katakanlah Jiaqi belum mendapatkan hasil yang terbaik dari kerja kerasnya, dan artinya dia harus bekerja lebih keras lagi agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

恨我,爱你 Hate Me, Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang