Ruangan yang cukup remang itu kini kian sunyi...
" Tidak terasa tiga tahun berlalu.. Itu adalah sebuah kejadian yang paling mengenaskan yang pernah kita dan Alicia alami.. Kita gagal menyelamatkan jiwa client kita, dan Alicia harus kehilangan orang yang amat sangat ia sayangi!!" kata Boy, sang pimpinan Agent perlindungan yang menangani kasus Robin dulu.
"Meskipun kita berhasil menangkap pelaku penembak ban itu, aku masih tetap merasa bersalah..." sesal Doni, salah satu anggota agent.
"Ngomong-ngomong bersalah, hentikan pembicaraan ini sebelum kalian merasa semakin bersalah jika Alicia mendengar ini semua! Dia sedang menuju kemari.." kata Kacung (itu nama lo..)
"Ehem, kayaknya kita lagi dapet job baru ya?" tanya Alicia yang sejak 3 tahun yang lalu ikut bergabung dengan agent ini. Meskipun hingga kini ia tidak tau bahwa agent ini juga yang mengurus kasus Robin.
"Kebetulan kamu datang Alice, memang kita punya job baru, cukup menarik. Kita akan mengawal seorang artis. Kasusnya dia sedang diincar sebuah kelompok pebisnis jahat untuk meraup keuntungan dari artis tersebut!" jelas Boy.
"Artis? Pemain sinetron atau pemain film?" tanya Alice.
"Bukan keduanya, dia seorang....emm....magician muda yang saat ini sedang naik daun."
Awalnya Alice ingin menolak tawaran itu, namun demi profesionalitas dia rela mengesampingkan perasaannya. Selama satu minggu dia akan berpura-pura menjadi manager magician itu.. Malam ini adalah saat pertama dia memulai pekerjaannya. Seperti biasa, Alice membawa serta "kacungnya" si Kacung.. Kebetulan namanya juga Kacung lebih tepatnya ketika Alice membaca akta kelahirannya tertulis jelas dan besar KACUNG ADINOTO. Nama yang aneh???!!!
Di depan sebuah gedung pertunjukan sulap, Alicia dan Kacung berhenti. Karena gaya dandanan Alice yang cukup mencolok, dia kini menjadi pusat perhatian.. Di sebuah kamar rias bagi para artis atau lebih tepatnya saat itu para magician, Alicia dan Kacung menghampiri seorang laki-laki yang sudah berpenampilan cukup necis dan bergaya itu.
"Demian Adriano, benar kan?" kata Alicia
"Yah, benar.. Ehm, Alicia Efranda Kanaya?"
"Tebakan yang bagus.. Tentu anda sudah cukup tau siapa saya dari Rini kan? Dan pasti yang pernah Rini katakan, saya akan menggantikan Rini sebagai Manager anda selama seminggu ini.."
"Yah, Rini memang pernah cerita! Tapi, saya nggak suka kamu manggil anda.. Panggil nama saya atau kamu saja! Saya selalu ingin dekat dengan para manager saya atau siapapun.." kata Demian.
"Baik, Demian, setelah penampilan kamu malam ini, kamu saya kasih free sampai besok sore.. Tapi besok pagi saya akan tetap ke rumah kamu untuk membicarakan masalah jadwal-jadwal kamu selama seminggu ini!" jelas Alicia
"Oke, boleh.. Tapi sebelumnya, saya permisi dulu!" kata Demian
"Silahkan.." jawab Alicia
Andai Alicia bisa mengelak, dia tidak ingin menjadi manager seorang magician. Karena dia takut akan kenangan yang mungkin sudah benar-benar ia lupakan. Ketika Demian akan tampil, tiba-tiba saja salah satu kru mendatangi Alicia dan meminta Alicia untuk ikut melihat aksi Demian.. Untung saja Demian adalah seorang Mind Magician, jadi tentu saja unsur bahayanya cukup kecil.
Selesai satu penampilannya itu, Demian mulai menunjukkan bakat manjanya pada Manager.. Dia mulai minta diambilkan ini itu dan meminta sesuatu yang aneh-aneh! Untung Alice punya Kacung, dia nggak perlu repot-repot jalan kesana-kemari..
"Alicia, tolong mintakan izin keluar, aku ingin sekali makan diluar.." perintah Demian
"What? Kamu gila apa? Sebentar lagi kamu akan tampil, malah mau kelayapan nggak jelas.. Cukup ya anak manja, sekian dan terima kasih! Mending kamu minta aku makan sepatu kamu itu daripada aku harus minta izin sama kru.." kesal Alicia
YOU ARE READING
Love in Magic
रोमांसAlicia telah kehilangan semuanya, kekasihnya, harapannya, cintanya, dan segalanya.. Dunia magic yang sangat ia cintai justru mengantarkan sang tunangan menuju akhir hidupnya.. Meninggalkan dunia magic, Alicia justru harus berurusan dengan Demian san...