Keesokan harinya Alice merasa tidak enak badan, ia pun urung pergi kerumah Demian dan akhirnya Alice meminta Kacung untuk pergi kerumah Demian. Karena merasa berbeda dengan biasanya, Demian ingin pergi kerumah Alice, namun Kacung menahan Demian.. Karena jika Demian tau rumah Alice, tentu dia juga akan tau kalau Alice adalah seorang agent! Karena kebanyakan anggota agent tinggal di markas untuk menjaga markas termasuk Alicia..
Demian terus memaksa Kacung memberi tau rumah Alice, namun Kacung tidak mau memberi tahu.. Akhirnya Kacung pun memberi tahu nomor Alicia sebagai penggantinya.
"Halo, Alicia! Kamu sekarang dimana? Bukannya kamu hari ini harusnya jemput aku untuk latihan?" tanya Demian sedikit kesal
"Aku dari tadi menunggu di mobil, kamu ngapain malah bertengkar sama Kacung? Cepetan ke mobil!" kata Alicia sambil menutup telphonnya
"Halo? Alicia!! Seenaknya aja matiin telpon... Kacung, kamu bilang Alice tidak bisa kesini karena sakit? Nyatanya dia sekarang sudah di mobil! Kalian ngerjain aku ya?" kesal Demian
"Lo, Alicia tadi benar-benar sakit! Bahkan untuk berdiri saja kakinya tidak kuat! Ya sudah, kita coba liat di mobil saja.." ajak Kacung
Ternyata Alicia memang ada di mobil, entah bagaimana dia sudah ada di mobil dengan dandanannya yang seperti biasa cukup mencolok bahkan melebihi artis mungkin... Kacung sedikit curiga dengan Alicia karena biasanya Alice memakai high heels, namun kali ini dia memakai sepatu flat! Dan mereka pun berangkat ke tempat latihan Demian..
Alice tidak mau ikut masuk, dia memilih menunggu di luar.. Sebenarnya Alicia takut kalau ada sesuatu yang membuatnya ingat akan Robin. Robin juga sering mengajar di tempat itu.. Namun beberapa menit kemudian Alicia dan Kacung mendapat panggilan dari Boy. Alicia diminta untuk selalu di dekat Demian, karena menurut beberapa agent yang mengawasi daerah itu, ada sekelompok orang bersenjata yang mulai bergerak dan sepertinya akan menyerang Demian.
Alicia bingung, namun Alicia harus profesional dan harus melindungi clientnya! Sekali saja mereka lengah, maka penyesalan yang akan mereka rasakan.. Alicia pun segera masuk, sedangkan Kacung ikut beberapa agent mengawasi daerah luar!
Keadaan tempat latihan itu belum begitu berubah, di setiap dinding terdapat foto-foto beberapa magician terkenal yang pernah belajar, melatih, atau berkunjung disana.. Bahkan disana juga ada foto Robin. Namun Alicia terus berlalu meninggalkan jejeran foto itu.. Hingga akhirnya Alicia melihat Demian yang sedang berlatih di salah satu sudut ruangan.. Tiba-tiba saja ada sebilah pisau yang mengarah bahkan hampir mengenai Alice. Alice tentu saja tersentak kaget.
"Oh, maaf! Kamu nggak pa-pa kan?" kata seseorang yang sedang berlatih sulap dengan pisau.
"Nggak pa-pa!" jawab Alicia tenang.
"Alice, kamu nggak pa-pa?" tanya Demian yang melihat dan menghampiri Alicia.
"Nggak pa-pa kok! Oya, aku mau ngomong sama kamu.." kata Alice.
"Dem, sorry ya sekali lagi, aku nggak sengaja tadi.. Untung aja pacar kamu nggak pa-pa!" kata orang tadi.
"Pacar? Lex, ini bukan pacar aku! Dia...."
"Dem, sekarang juga aku pengen ngomong!" kata Alicia memotong pembicaraan Demian
"Oke, bentar ya Lex.."
Alicia merasa tidak aneh dengan laki-laki itu, sepertinya dia kenal, namun Alicia sama sekali tidak ingat... Setali tiga uang dengan Alicia, laki-laki itupun juga merasa familier dengan Alicia. Apalagi ketika Demian memanggil Alice, dia merasa aneh..
Laki-laki itu memang Alex, sahabat Robin dan tentu saja juga teman bagi Alicia.. Sejak 3 tahun yang lalu mereka belum pernah bertemu. Banyak yang berubah dari Alex, terutama Alicia, dulu penampilannya sangat kalem bahkan sederhana.. Tapi sekarang dia berpenampilan sangat gaya dan begitu modis. Sehingga mereka sulit untuk mengenali satu sama lain.
YOU ARE READING
Love in Magic
RomanceAlicia telah kehilangan semuanya, kekasihnya, harapannya, cintanya, dan segalanya.. Dunia magic yang sangat ia cintai justru mengantarkan sang tunangan menuju akhir hidupnya.. Meninggalkan dunia magic, Alicia justru harus berurusan dengan Demian san...