Second Project aku T_T
Dichapter ini bakal ada font tipis miring yah, berarti itu terjadi di masa lalu mereka.
So, hope u enjoy n happy reading <3
.
.
.
.***
DAMI POV
Aku Jeon Dami, aku akan menceritakan bagaimana pertemuan awal ku dengan pria bernama Jeon Jungkook. Mendengarnya saja sudah membuatku sebal.
Saat itu usia kami masih sama-sama empat tahun. Jungkook datang kerumah dengan membawa boneka kelinci berwarna pink. Dia bertanya suatu hal padaku saat itu.
“Dami-yaa bagaimana caranya membuat boneka kelinci ini berotot?” tanyanya dengan polos. Dengan mengingat begini saja, sejujurnya aku ingin mencubit kedua pipi gemasnya. Entah aku yang terlalu pintar atau otaknya yang terlalu bodoh. Yang jelas, maknanya sama saja.
Lalu aku dengan sikap dingin ku menggeleng pelan. Eomma ku dan eomma nya hanya tertawa melihat itu. Orangtua kami sama-sama bersahabat sedari dulu. Lalu mereka berdua membiarkan kami bermain di kamar ku.
Iya, di kamar ku.
Hingga usia kami duabelas tahun. Jungkook masih suka menghampiri kamar ku, dan mengacak-acak semua barang yang ada di dalamnya. Huh, aku tidak suka kamar bernuansa nude milikku dihancurkan begitu saja. Terkadang aku akan memarahinya dan mendiamkannya selama berhari-hari di sekolah. Kami satu sekolah, dan baru berpisah menginjak masuk universitas.
Jeon Jungkook mulai remaja, usianya terus bertambah hingga limabelas tahun. Aku masih dengan sikap ku, sedangkan ia mulai berubah. Ia senang menggoda ku dengan hal-hal yang aku tidak ketahui sama sekali.
“Kau mau membuat anak dengan ku tidak?” tanyanya. Hampir setiap hari ia menanyakan itu dengan ku.
Hei, aku hanyalah remaja polos. Pikirku dulu, dua orang yang menikah dan sudah menjadi suami istri akan bisa memiliki keturunan begitu saja. Nyatanya tidak, aku mengetahui hal itu setelah mengenal Jungkook yang sekarang.
Suatu hari, aku membuka email spam yang masuk di laptop ku. Saat itu aku berada di perpustakaan, karena tempat itu memang paling pas mengerjakan tugas. Lagi-lagi bersama Jungkook, mungkin kalian mulai bosan mendengar nama itu.
Aku mengklik email spam yang aku maksud tadi. Dan rasanya aku ingin muntah melihatnya. Dengan cepat, aku memegang lengan Jungkook, aku takut. Sungguh.
“Apa yang kau lihat hing——”
Ia melihat video yang masih terputar di laptop ku dan segera mematikannya. Aku hampir menangis saat itu, sungguh. Aku tidak mengerti apapun, yang jelas itu menjijikan.
“Sudahlah, tenang. Itu bukan apa-apa, lebih baik sekarang kita pulang saja. Ini sudah satu jam lewat setelah bel pulang sekolah, sudah jangan menangis lagi. Aku akan mengantar mu sekarang.” Jungkook menangkup pipi ku dan menghapus semua air mataku yang jatuh.
Lalu kami pulang, rumah kami hanya berbeda komplek. Sangat dekat, bukan?
Aku masuk ke dalam mobil Jungkook dan duduk disebelahnya. Ia mulai memutarkan lagu dari album BTS. Tentunya, dia sangat pandai membuatku senang.
“Kook, aku ingin bertanya.” kataku saat itu.
“Apa?” matanya masih fokus mengemudikan mobil.
Aku meneguk ludah ku dalam-dalam, “Tadi mereka melakukan apa?”
Ku dengar Jungkook menghela nafasnya kasar. “Mereka sedang membuat bayi.” Ujarnya sangat singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE POSEIDON | Jeon Jungkook [M]
RomanceOn Going ~ Berbagai cerita diantara kita berdua, tidak banyak yang tahu itu. Kuharap kau selalu bersama ku sampai kapan pun, karena apa? Kau lah bentuk cinta yang sesungguhnya. -Jeon Jungkook . . . . . Since 10 Mei 2020