Seharusnya, aku hanya seorang pelajar biasa berumur 14 tahun. Saat aku berangkat dengan terburu-buru karena menunggu seragam yang belum kering, tiba-tiba aku mendengar suara tabrakan keras. Suara itu terngiang di kepalaku, sampai-sampai seluruh tubuhku juga terasa kaku karenanya. Disusul dengan suara riuh orang-orang yang berteriak, berlarian, dan berdebat tentang anak yang tertabrak mobil, aku mulai mencoba memahami situasi yang sedang kualami. Saat itu aku tidak bisa bergerak, tubuhku sangat panas, dan ada rasa sakit yang sangat luar biasa sampai rasanya seperti tubuhku remuk dan terkoyak. Aku mencoba membuka mata, tapi yang bisa ku lihat hanya warna merah pekat dan bau amis yang menusuk hidung. Lalu setelahnya, aku sudah tidak bisa mengingat apapun. Aku tidak tau apa yang terjadi, apakah aku hidup, apa akhirnya aku mati? Aku tidak tau. Tapi yang jelas sekarang, sampailah aku di tempat ini. Aku tiba-tiba terbangun di dalam hutan, dikelilingi oleh hewan-hewan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Hewan-hewan ini benar-benar mengelilingi ku, dekat, saaangat dekat, dan membuka mata mereka lebar-lebar. 'Apa mereka mengawasiku? Atau mereka mau memakanku?' Haaa. Ini benar-benar hal yang tidak lucu. Ini pasti mimpi. Iya, pasti tadi aku belum berangkat sekolah dan tertidur lagi. Tapi, perasaan yang diberikan oleh indera ku sangat jelas. Suara hembusan angin lembut yang menggoyangkan pepohonan, aroma tanah yang seperti baru diguyur hujan, dan yang paling penting aku merasakan rumput yang kugenggam benar-benar nyata. Aku menghembuskan napas dan mencoba melihat sekeliling. Hal paling dekat yang aku lihat pertama kali adalah sesuatu yang wujudnya seperti cairan, 'Tunggu, ini, slime?' batinku. Keringat dingin mulai muncul di dahi ku. Dimana ini sebenarnya? Kenapa hewan-hewan yang dulunya hanya ilusi ada tepat di depan ku? Mulai dari peri-peri kecil beterbangan hingga griffin, mereka semua tidak mengambil satu gerakan apapun dari tempatnya. Aku yang baru bangun saat sekarang ini hanya bisa melanjutkan melihat kesana kemari, mencoba mencari tau berapa banyak hewan yang mengerumuni ku. Dan ternyata mereka sangat banyak. Tidak hanya yang ada di dekat ku, di langit, bahkan di danau besar yang ada di hadapanku, terlihat berbagai macam makhluk aneh, kupu-kupu, burung-burung aneh dan sesuatu seperti ubur-ubur kecil bercahaya yang berterbangan.
"Apa aku tiba-tiba jadi gila atau bagaimana?" Aku bergumam.
"Tidak, Putri. Selamat datang di Phelian." Seekor Griffin berbicara kepadaku. BERBICARA? Dan setelah itu sesuatu seperti ubur-ubur yang beterbangan semakin mendekatiku dengan menggumamkan sesuatu yang tidak aku mengerti.
Pertama-tama, ayo berpikir. "Em, bisakah kalian—" aku baru saja ingin meminta mereka sedikit menjauh dariku, tapi apa mereka akan benar-benar paham? Memangnya apa benar Griffin ini berbicara sebelumnya?
"Apa yang Anda minta?" Sang Griffin kembali menjawab.
Hm?
Ini benar-benar nyata?
Hm?
HMMMMM?
Kepala ku terasa sangat pusing, suara-suara yang dikeluarkan hewan beterbangan ini terlalu mengganggu. "Putri, apakah Anda menginginkan sesuatu?" barisan hewan-hewan kecil yang berada di depan Griffin membuat jalan untuk hewan besar berbadan singa, berkepala elang dan bersayap itu, dan ia dengan gagahnya maju ke arah ku. Menatapku langsung dengan matanya yang tajam, "Putri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy Siblings
FantasySeorang gadis yang bereinkarnasi menjadi seorang putri di hutan ilusi, Hutan Helvia. Tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang benar-benar diharapkan keberadaanya oleh rakyat kerajaan sihir, Nirlandia. Ditemani oleh adik laki-lakinya, ia menulis lem...