I

366 8 0
                                    

Cast:

Yuko Sayimo.

Oh Sehun.

Genre: Sweet Romance.

Author: Skylar Ziv. // Oseulm

---

Seorang pria paruh baya dengan setelan tuxedo menatap anak tunggalnya yang terlihat berantakan dengan rambut panjang yang seperti sarang burung dan dress biru muda yang terlihat sobek di bagian lutut.

Gadis berumur dua puluh tahun-an itu menunduk dalam-dalam dengan sesekali meremas ujung dress biru mudanya yang terlihat lusuh. Bibirnya sedikit berdarah dan lengannya terlihat goresan besar membuat ayahnya yang berdiri di depannya menghela nafas putus asa.

"Yuko," Ayahnya menatap gadis itu dengan hati-hati. "Ingat, kau itu seorang gadis."

Seorang wanita paruh baya masuk ke ruangannya dengan memberikan suaminya secangkir teh dengan cangkir berukiran rumit. "Gadis yang sesungguhnya itu adalah pintar memasak, bersikap lembut, sedikit kekanak-kanakan, dan dewasa saat masalah terjadi serius."

"Bukan pintar memanjat, ilmu bela diri sabuk hitam. Aku tahu, ibu. Aku sungguh tau." Gadis itu menghela nafas beratnya kemudian menyingsing dress biru mudanya.

"Ibu membayar suruhan yang pintar bela diri itu hanya untuk berjaga-jaga atas keselamatanmu. Bukan menjadikannya berperang untuk pria seumuranmu hingga mimisan dan masuk rumah sakit dengan luka lumayan parah."

Astaga. Iya, kasihan sekali si Yongwoo. Batin Gadis itu seraya menggigit bibirnya. Yongwoo hanya melemparinya dengan rumah siput yang kosong dan berbau menyengat, lalu beberapa menit kemudian sudah terkapar di tanah dengan bibir yang sedikit sobek, hidungnya yang mimisan dan kepulan asap dari mulutnya akibat tak bisa bernafas dengan baik menggunakan hidung.

Gadis itu membungkuk dalam-dalam lalu memutuskan kembali ke kamarnya. Mungkin mandi dan bertatanan rapi akan membantunya menjadi wanita seutuhnya.

---

"Yuko!" Seorang gadis melompat kegirangan dan menempel begitu saja di punggung seorang gadis berambut sanggul bun.

Yuko membalikkan kepalanya dan terlihat mencibir. "Jika kau mengulanginya seperti tadi, kuyakin dirimu akan terkapar dalam beberapa menit saja di hadapanku setelahnya."

Gadis di depannya bersungut kemudian melepaskan tubuhnya dari punggung Yuko. "Gadis berwangi strawberry seharusnya tidak seperti itu." Yuko mendelik kesal. "Ah aku teringat kembali dengan si Seulka yang terkapar di hadapanmu saat dirinya menempeli dirimu dengan stiker 'Aku bodoh dan aku tahu itu.' Astaga, bahkan gadis itu mengundurkan diri dari sekolah dan mencari sekolah lain yang mempunyai murid yang manis-manis."

"Kau ke sini untuk mencari masalah, eh?!" Yuko menaikan satu oktaf-nya untuk menyerukan kepada sahabatnya. Jun Jisook.

Jisook berjengkat sengit menatap Yuko kemudian mencubiti pipinya. Dirinya mengusap rambut indah Yuko yang disanggul dan terlihat terpana. Walau berpura-pura lebih tepatnya. "Astaga~ maafkan aku."

Yuko berdeham kemudian berjalan menelusuri lorong. Waktu belajar akan datang dua puluh menit mendatang, membuat lorong sedikit penuh akibat orang-orang sedang berpacaran sepanjang lorong. Menjijikan. Apa mereka ingin dilempari oleh puluhan sneaker-ku? batin Yuko seraya menggaruk tekuknya yang tak gatal.

Yuko berbelok ke arah kelasnya dan disambut oleh orang-orang tak berguna. Sebagian pria sudah menunggu di balik pintu dengan berbagai snack manis di tangannya, dan yang gadis hanya menatap lalu kembali sibuk dengan Seungkapul mereka. Seungkapul adalah alat sialan (bagaimana Yuko menyebutnya) yang berbentuk seperti pulpen yang berguna untuk membesarkan mata.

My June's TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang