Chapter 2

1.2K 145 25
                                    

Kamu dan Rin masih berdebat tentang iya dan tidak, dan hasilnya kalian dilihat banyak orang, walaupun dilihat banyak orang kamu merasa seperti dilihat oleh seseorang dan itu membuatmu merinding, lalu kamu berhenti berdebat dengan Rin, tidak lama kemudian Rin menyadari kamu berhenti berdebat dengannya lalu dia mulai bertanya-tanya

"Senpai kamu tak apa?" dan alsahil kamu tersadar kembali dan melihat kearah Rin

"Ah tidak apa-apa hanya merasa tidak enak badan" katamu sambil tersenyum palsu

"hmm... Baiklah bagaimana kalau aku dan Len yang mengantarmu ke UKS?" kata Rin sambil menawarkanmu pergi ke UKS

"aku baik-baik saja"

"oh ok, sepertinya bel sekolah mau berbunyi, aku dan Len pergi dulu ya, bye Senpai!" Kata Rin sambil menarik tangan Len lalu keluar dari kelasmu bersama Len

"huff sepertinya hari ini adalah hari yang panjang"

Tak lama kemudian bel sekolahnya berbunyi dan kamu hanya pasrah karena hari ini adalah pelajaran yang paling kamu benci yaitu (w/s), kenapa? Karena yang mengajar pelajaran itu adalah Gakupo, dia dikenal sebagai guru killer yang ditakuti semua murid-murid disekolah ini, setiap kali masuk pelajaran (w/s) langsung dikasih ulangan mendadak dan itulah kenapa rata-rata banyak orang benci dengan pelajaran ini, lalu kamu hanya pasrah saja dan mendengus kesal.

[Skip Time]

Setelah pelajaran selesai, kamu membuka buku cerita yang kamu sukai tiba-tiba waktu untuk membaca bukunya di ganggu oleh suara yang sangat cempreng lagi

"(Y/N) SENPAI!" Sapa Rin  dengan gembira lalu menuju kearahmu, kamu pun pasrah melihat kearah Rin saat kamu melihat dibelakangnya Rin, tidak ada tanda-tanda dari kembarannya

"Senpai kenapa bingung begitu?"

"dimana Len?"

"Oh, katanya lagi mengurus sesuatu aku enggak tahu apa yang di urusinya jadi aku membiarkannya mengurus urusannya itu :v"

"Oh"

"jadi... mau ke kantin?"

"Baiklah" katamu lalu kamu berdiri dari kursimu dan pergi bersama Rin menuju kantin

[On Other Side]

Di suatu tempat yang gelap ada seorang laki-laki yang berambut toska yang sedang diikat menggunakan rantai dikursi dan mulutnya ditutupi oleh lakban tiba-tiba di kegelapan ada seseorang laki-laki yang matanya berwarna biru laut bersinar didalam kegelapan itu

"Seharusnya kamu tidak memberikan surat ini kepadanya" kata laki-laki itu sambil mengeluarkan sebuah surat di kantong bajunya, lalu merobek surat itu berkeping keping

"Dua hal yang harus kamu ingat" kata orang itu sambil mengeluarkan sebuah pisau

"Dia milikku" lalu Len berhenti bicara untuk sementara lalu matanya yang tadinya berwarna biru laut menjadi merah darah

"Dan orang yang ingin mengambil (y/n) Senpai dariku harus mati" kata laki-laki itu sambil menyeringai

Tidak lama kemudian laki-laki itu menancapkan pisaunya itu dimatanya dan membuat laki-laki berambut toska itu berteriak kesakitan dibalik lakban itu lalu sambil meringis kesakitan

"Ups.., sepertinya tanganku licin, sini biar aku bantu dengan mata satunya lagi" lalu laki-laki itu menancapkan pisau itu ke sebelah matanya lagi dan hasilnya kedua matanya hancur karena di tancapkan pisau

"hehe..., sekarang mata toska indahmu sudah hancur, selanjutnya apa ya?"

Tiba-tiba laki-laki itu mengeluarkan sebuah jahitan lalu membuka lakban yang dimulut laki-laki berambut toska itu

"Kamu tahu Mikuo, seharusnya kamu jaga perkataanmu dari telingaku"

"Ada apa denganmu Len?!?!?, kenapa kamu bisa menjadi seperti ini?" kata Mikuo sambil merasa tidak percaya dengan apa yang dilakukan temannya sendiri

"suaramu membuat aku muak, sini biar aku atur suaramu" langsung Len menancapkan jahitannya di mulut Mikuo dan mulai menjahit mulutnya sementara Mikuo hanya berteriak kesakitan walaupun mulutnya sudah dijahit

"Argh, suaramu terlalu cempreng apa boleh aku membantumu dengan suaramu itu?"

Lalu Len mengeluarkan sebuah pisau yang baru dan langsung menggerogoti leher Mikuo menggunakan Pisau itu, Mikuo sudah merasa bahwa nyawanya akan segera melayang keatas tatapi Len menyadarinya dan langsung berhenti menggerogoti lehernya

"Ohoho, jangan pergi dulu aku masih mau bersenang-senang denganmu" saat Len mau menggerogoti tangannya tiba-tiba dia sadar bahwa ini masih jam istirahat lalu dia langsung melihat kearah Mikuo

"...." tidak ada respon sama sekali tidak lama kemudia Len mulai berbicara

"Sepertinya waktu untuk bersenang-senang denganmu sangat sedikit ya?" dengan cepat Len mengambil gergaji dan langsung memotong kedua tangan Mikuo dan kedua kakinya Mikuo, lalu dia mengeluarkan sebuah pisau bedah dan langsung menggoreskan pisau bedah itu dikulit Mikuo dan setelah itu dia mengambil sebuah kapak lalu menancapkan kapak itu di tubuh Mikuo beberapa kali

"mati Mati MAti MATI MATI!"

Lalu dia mengeluarkan semua organ-organ ditubuh mayatnya Mikuo dan langsung mencingcang organ-organ itu menjadi beberapa bagian, saat dia menyadari kalo ada banyak darah yang keluar dari tubuh mayat itu, dia langsung menuliskan sesuatu di tembok ruang bawah tanah itu dan segera keluar dari tkp itu.

Tak lama kemudian ada yang memanggilnya dan langsung dia panik lalu melihat kebelakang dan ternyata adalah Senpainya

"LEN!"

"S-Senpai"

"Kamu tidak apa-apa kan, dari tadi Rin sedang mencarimu, dan kamu kemana saja dari tadi?" tanyamu lalu mulai panik

"A-Aku tidak apa-apa Senpai" Kata Len melihat kebawah sambil mencoba menyembunyikan sikap malunya di hadapanmu

"Kalau begitu, kenapa semua tubuhmu dinodai cairan merah dan bau menyengat" Tanyamu sambil melihat seragamnya yang dipenuhi oleh noda merah

"A-Ah i-ini, ini hanya kena cat besi yang berwarna merah"

"O-Oh, nih seragam cadangannya kata Rin dia sering melihat seragammu dipenuhi noda merah jadi aku membawa seragam cadangan untuk jaga-jaga kalo seragammu ada kena cat merah lagi" katamu sambil memberikan seragam cadangannya kepada Len, Sementara Len hanya menerimanya lalu pipinya memerah lagi

"kalo begitu cepat ganti seragamnya, aku mau kekelas dulu soalnya udah telat nih, dan kamu juga cepat ya!" katamu sambil meninggalkan Len berdiri sendiri sambil tersenyum kikuk

'Seharusnya aku tidak memperlihatkan hal seperti ini didepan Senpai'

You Are Mine! (Yandere! Kagamine Len x Reader) [Ver. Indonesia] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang