curhat buat sahabat part 2

843 18 1
                                    

Lelah mu jadi lelahku juga, bahagiamu bahagiaku pasti

Berbagi takdir kita selalu kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku membuktikan padamu ada cinta yang nyata

Setia hadir setiap hari Tak tega biarkan kau sendiri

 meski sering kali kau malah asik sendiri

Karna kau tak lihat terkadang malaikat tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini silahkan kau adu malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam oleh pacar impian

tetapi kesempatan untuku  yang mungkin tak semprna

 tapi siap untuk di uji, ku percaya diri cintakulah yang sejati

Kau selalu meminta terus ku temani

Engkau selalu bercanda andai wajahku di ganti

Relakan ku pergi karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat, tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini silahkan kau adu

Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya..

 

            percaya atau tidak bahwa jika suatu saat nanti kita akan bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat juga, bukan sebuah pertemuan yang terencana namun pertemuan yang tanpa rencana, dan akan berjalan terus tanpa rencana sampai suatu saat kita menyadari bahwa orang itulah yang tuhan kirimkan untuk kita. Aku bertemu dengannya tanpa rencana dan bisa sedekat ini juga tanpa rencana dia patner kerja yang baik dan sahabat yang baik pula, kesalahannya hanya satu dia tak memberikan aku kesempatan untuk mampu bertahan di sampingnya, dan memaksaku untuk menyadari bahwa dia bukanlah orang yang tuhan kirimkan untuk ku, meskipun butuh waktu lama untuk menyadari hal ini, karena aku benar-benar mencintainya dan aku telah lelah untuk membuat dia tersadar akan hal itu.

Aku orang yang selalu siap datang ketika dia meminta pertolongan, aku orang pertama yang akan menghiburnya ketika dia merasakan kesedihan, kedua telingaku selalu siap mendengarkan ceritanya yang panjang, bibirku selalu mampu tersenyum melihat kelakuan nya yang nakal, kedua tanganku selalu rajin mengelus bahunya ketika dia terserang keputus asaan, kakiku mampu berdiri  lama demi menunggunya datang, dan kemarahanku padanya selalu menguap begitu saja sehingga aku sering memakluminya tanpa sadar. Itu aku lakukan karena aku berharap dia mampu menyadari dan mampu merasakannya tanpa harus aku mengatakannya, namun dia tetap saja seperti itu selalu tak ada yang berubah dan aku mulai meragukan sejauh mana aku mengenal dia.

setiap pagi dia datang ke tempat kerja dengan keluhan terlambat bangun tidur dan  sarapan, dengan kemeja yang lupa di setrika, dengan dasi yang tak karuan bentuknya, dengan jam tangan yang lupa dibawa, aku selalu tersenyum geli dan berpikir nakal mungkin saja suatu saat aku yang akan membangunkan dia di waktu pagi dan memasakan nya sarapan, aku yang akan merapikan dan menyiapkan kemeja kerjanya serta memakaikan dasi untuknya, aku yang selalu akan mengingatkan dia untuk membawa jam tangan agar tak lupa pulang cepat kerumah. Aku terlalu terhanyut dengan harapan itu sampai sampai aku lupa siapa aku sebenarnya, menyedihkan sekali mengingat apa yang sudah aku impikan selama ini harus berakhir dengan kenyataan bahwa dia terlalu sempurna untuk ku dan aku terlalu biasa untuknya.

 Tuhan mengetahui hatiku lebih dari siapapun dan tuhan tau kenapa aku menyerah untuk berada di sampingnya, dan memilih untuk meninggalkannya, itu semua aku lakukan bukan karena kadar cintaku padanya telah melemah namun karena kadar kesadaranku telah bertambah, sadar bahwa aku harus membuka mata dan melihat kenyataan bahwa dia terlalu sering menganggapku tidak ada dan membuat aku selalu menunggunya lama padahal selama ini aku selalu setia menyukainya saja ketika dia berganti-ganti menyukai orang yang berbeda.

curhat buat sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang