Selepas penerimaan rapor, terbitlah liburan semester. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dua minggu telah usai dan sekarang adalah hari terakhir aku dibantu anak-anak osis jadi panitia pelaksana MPLS untuk siswa-siswi baru. Wajah-wajah kuyu anak-anak osis yang udah dari subuh disekolahan kini sedang berdiri di barisan paling belakang, mendengar ocehan pak Sooman yang gak ada abis-abisnya, banyak dari para siswa baru yang udah berjatuhan pingsan. Tapi gak menggugurkan semangat Pak Sooman buat ngoceh mulu kaya gapernah kebagian jatah ngomong.
"Allahu akbar.. kapan selesainya" keluh Ecan disampingku
"Belom. Masih ada tujuhbelas lembar lagi" jawab bu Endang, guru Bahasa Inggris yang termasuk bagian kesiswaan sama sepertiku.
"Ecan mau pingsan ajadeh"
"Masa cowo lemah" godaku
"Demi ibu Loli, Ecan harus terlihat kuat" tangannya kini mengepal bak pemuda yang ingin berperang.
Oh iya, akhir-akhir ini memang aku lumayan dekat dengan Ecan. Aku yang notabene staff bagian kesiswaan, mau gak mau harus ketemu Ecan dkk buat nge cek prospek pekerjaan anak-anak osis sehubungan dengan masalah pendanaan atau properti-properti yang mereka pakai untuk kegiatan MPLS tahun ini. Karena bu Endang, pak Suho dan guru lain sudah berkeluarga, jadi selalu slow respon, dan anak-anak pun ngeluh.. karena biasanya kepentingan mendesak mereka suka tersendat. Sampai akhirnya aku harus rela mengijinkan Ecan langsung menhubungiku agar dia lebih mudah melaporkan hal-hal apa saja yang sudah mereka buat atau hal-hal yang mereka butuhkan.
Setelah diizinkan untuk menyimpan nomorku, Ecan malah memasukanku dalam grup anak-anak Osis minus Pak Suho selaku kepala suku dari bagian kesiswaan sendiri dan guru-guru yang lain.
Yang bikin kaget nya lagi, nama grup yang isi nya ada Pak Suho dan guru lain itu adalah "OSIS ANGKATAN 56" sedangkan nama grup osis besutan Ecan dan kawan-kawan osis tanpa Pak suho dan guru lain adalah.. "INGUSNYA NOBITA"
See? Luar biasa bukan. Lalu saat aku merasa kemunculanku gak penting di grup -Ingusnya Nobita- dan meminta izin ingin keluar dari grup. Ecan dan komplotannya membombardirku dengan sumpah yang bikin aku pengen gantung mereka satu-satu.
-Ingusnya Nobita-
Ehsan Sadiqin :
- yang keluar grup mandul.Ehsan Sadiqin :
- yang keluar grup jomblo.Kurang ajar kan! Aku sih yes untuk kekurang ajaran mereka terlebih Ecan. Tapi sayangnya aku gak bisa protes karena waktu itu aku ketahuan ngomong kasar pake bahasa kebun binatang bareng Hendery waktu Ecan lagi lewat, dan sialnya lagi.. di menguping plus merekam pembicaraanku dengan Hendery. Tapi lama kelamaan aku mulai santai aja sih sama kelakuan Ecan, itung-itung seru juga ngomong kasyar sama murid sendiri... eits, tapi kalian jangan meniru ya.. adegan berkata kasyar hanya aku dan Ecan hanya lakukan saat berada di luar sekolah.. kalo di sekolah ya gak pernah. Dan juga, setela membaca beberapa percakapan anak-anak osis di grup.. aku jadi ngerti apa tujuan mereka menginputku untuk masuk kedalam grup -Ingusnya Nobita-.
Kalau dipikir-pikir bukan sesuatu yang aku sesali sih sebenarnya.. karena seminggu bareng anak-anak osis, bikin aku yang sebelumnyaa full nonkrong di wc sambil nabung plus main hape serta mendekam dirumah saja saat libur semeseter, menjadi aku yang bisa nongkrong asik dikafe bareng anak-anak SMA. Not bad lah! Kali aja jiwa muda nya mereka tempias dikit pada diriku yang hampir tuir ini hehe
"Loli jadwalnya banyakan pagi atau siang?" Tanya bu Endang padaku
"Banyakan siang bu, ngantuk pasti" jawabku
"Iya bener nak, ibu juga sama.. malas kan kalo ngajar siang" jadi bu Endang itu umurnya sama kaya mama ku, dan umur anak bu Endang sama juga dengan diriku. Jadi ya udah biasa bu Endang manggil aku dengan nama aja tanpa embel-embel 'Ibu'

KAMU SEDANG MEMBACA
A Plus Tàrd!
FanficLoli guru Biologi yang terkenal Killer. Kehidupannya menjadi luar biasa karena ditemani oleh ke empat guru absurd yang punya kepribadian unik plus salah satu siswa yang kadang bikin mereka ingin melakukan pembunuhan berencana karena kelakukan nakal...