Aku terlena dalam buaian sepi
Menikmati setiap sendiri
Menjadi batu dalam ramai
Menggerutu dalam damaiTidak ada lagi warna cinta
Abu abu yang terlihat
Hitam pekat yang terasa
Sungguh cacat dua bola mataLuntur sudah percayaku
Hilang lenyap bak tertiup angin
Tidak ada lagi pria pria
Membenci disetiap tatapAmarah dan emosi
Menjadi alunan harihariku
Membakar tiap ingin
Merusak urat urat hidupAku sendiri
Mematung dengan segala tingkah
Merusak relung sisi jiwa
Melantunkan alunan penuh kengerian
Membunuh setiap bahagia
Isak tangis
Melengkapi setiap waktu
Membuatku terlunta lunta
Dalam emosi yang nyata
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Puisi
PoesíaEntahlahhh.... Random puisi yg tertuang dalam untaian kata memuakan demi meluapkan hausnya karya yang tumpah didalam hati melalui fikiran yang 'rancu'