Dua

206 40 96
                                    

Biasakan setelah membaca untuk memberikan vote dan komennya sayang-sayangku💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

💜💜💜

Pagi hari Hera terbangun karena ada suara berisik dari luar, berjalan ke kamar mandi lalu membasuh wajahnya. Ia pun membuka pintu dengan perlahan melihat ke sekitar, waspada kalau ada sesuatu yang aneh, sekarang ia mengendap-endap keluar melihat apakah Taehyung masih tidur atau sudah bangun.

Ia berencana pergi subuh-subuh, karena merasa ada yang aneh dengan rumah ini beserta isinya termasuk Taehyung sendiri. Bunyi apa itu barusan? Ia terus bertanya-tanya. Suaranya seperti rintihan orang yang kesakitan. Membuat bulu kuduk Hera berdiri.

Toloong!

Suaranya semakin jelas, membuat lutut Hera bergetar dan bulu kuduknya meremang. Saat hampir sampai di sumber suara, ia pun dikejutkan oleh suara Taehyung.

“Mau kemana?” tanya Taehyung dengan suara baritonnya.

Hera terperanjat, mematung lalu menatap pada Taehyung. Jantungnya masih berdetak kencang saat mendengar jeritan tadi.

“Aku mendengar suara teriakan orang minta tolong dari arah sana.” tunjuk Hera pada pintu kayu yang usang.

“Kau hanya lelah saja, tidak ada siapapun di sini selain kita berdua!” ujar Taehyung.

Benarkah? Lantas apa yang aku dengar barusan?

Hera menatap Taehyung dari atas hingga bawah, berfikir apakah Taehyung mau pergi berkerja sepagi ini, Jam pun masih menunjukkan pukul lima subuh. Mau kemana dia sepagi ini? kantor mungkin buka jam delapan dan juga apa-apaan itu warna bajunya, serba hitam seperti orang yang akan pergi melayat saja.

“Kau mau pergi?” tanya Hera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau mau pergi?” tanya Hera.

“Tidak. Aku ada janji dengan seorang gadis yang sedang berdiri di depanku ini, kau tidak ingat yang semalam kita bicarakan?” seringai Taehyung.

Apa yang kita bicarakan semalam?

Wajah Hera tampak memerah karena tak sengaja melihat dada bidang milik Taehyung yang sengaja ia perlihatkan begitu saja.

Reflek Taehyung pun melihat kearah dadanya, lalu kembali menatap Hera sambil menyeringai, Ia berfikir tak ada salahnya menggoda Hera sebentar “Kenapa?” tanya Taehyung lalu menuruni anak tangga satu demi satu dan berhenti tepat di depan Hera

“Jangan bilang Kau tertarik?” tanya Taehyung dengan tatapan jahilnya lalu mencondongkan wajahnya ke pada Hera.

Hera pun menelan ludah, membuatnya sedikit takut karena wajah mereka yang begitu dekat. Berjalan mundur, akan tetapi Taehyung menarik erat punggungnya. Mengikis jarak diantara keduanya. Karena tak berani menatap mata Taehyung, ia pun menutup rapat matanya. Selang beberapa detik kemudian Taehyung pun meniup wajah Hera, aroma mint tercium di hidungnya. Hera pun kembali membuka matanya, melihat Taehyung tertawa puas dengan tingkahnya.

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang