***
Tokk.. .. Tokk.."Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam. Jawab wanita berkulit putih disana sambil membuka pintu rumah. Ehh.. Sasa pale tante kira siapa tadi"
"hehe iyaa tante, ada gah sarah tan?"
"iya adai di kamarnya, pergi maki ke kamarnya dari pagi dia di kamar nda ada keluar-keluar cuma keluar makan baru masukmi lagi"
"iyee tante sasa kesana pale nah" pamit sasa berjalan menuju kamar di pojok kiri ruangan.
*
"Sarahhh.. Buka pintunya dong, ada sasa cantik di depan ini ee""Waalaikumussalam..." sarah membuka pintu kamar lemah.
"hehe.. Assalamualaikum ukhti" sasa melebar-lebarkan senyumnya. Sarah tanpa ekspresi beranjak merebahkan tubuhnya di sela-sela tumpukan kertas dan buku di kasur miliknya.
Sasa tau dengan mood sarah hari ini, itulah sebabnya dia datang ke sini tak lain untuk menghibur sahabat kesayangannya itu.Sarah tidak nyangka ini bisa terjadi, benar-benar di luar nalar. Ternyata percaya diri itu salah!. Miris, seperti mimpi saja. Tadi sepulang dari Rs Sarah mendapatkan info dari guru BK bahwa pengumuman SNMPTN sudah keluar, sarah yang mendapat kabar itu tentu sangat antusias tak sabar melihat. Yah, dengan percaya diri sarah login di akun SNMPTN miliknya untuk melihat hasil pengumuman.
Sarah adalah siswi berprestasi di sekolah, dia sering mewakili sekolah di banyak olimpiade akademik. Juara kelas? Jangan di tanya lagi, di embat habis sama dia setiap semester. Tapi seketika semua sia-sia! Dia di tolak PTN pilihannya, miris. Nilai bagus, sertifikat olimpiade nasional seperti tidak ada artinya kalau akhirnya tidak masuk PTN favorit. But sarah tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan, toh semua sudah terjadi mau tidak mau harus bisa menerima (mindset orang pinter haha) . Sekarang waktunya dia berlajar keras persiapan utbk/SBMPTN. Sarah memang tidak fokus ke unbk, mungkin saat unbk nanti dia akan menjelma saja menjadi peri, sulap-sulap langsung terjawab haha.
"woy, jangan menghayal" tampol sasa keras.
Tubuh sasa tersentak kaget "aaah bikin kaget ko."
"apa ini ra?" sasa melirik totebag mini berwarna pink di atas meja balajar sarah. Terlihat asing, tidak pernah terlihat sebelumnya.
"entah"
"aiss, apa ra? Penasaran" memanyunkan mulutnya.
"nda tau, bukami"
Tanpa basa basi langsung di buka oleh sasa, dasar kepo tidak bisa melihat sedikit saja hal baru milik orang langsung di embat tanpa sisa.
" waw waw waw, gilaaa" teriak sasa histeris tak tertolong.
"siapa gila?" tanya sarah polos.
"kau gila haha.. Dapat dimana ra? Kau beli? Dimana?"
"apa sih .Alay!"
" ini beli dimanaaa.. ?" tanya sasa ngegas.
"oh, di kasih" ungkapnya.
"Siapa?" tanyanya serius.
"Hafiz"
"what?? Hafiz? Nda salah dengarka ini?" sarah mendekati sasa memperjelas pendengarannya. Ada hubungan ko sama hafiz? Ah tidak mungkin! " sepertinya sasa bertambah serius 360 derajat.
"hmm" gumamnya. Entah kenapa sarah di takdirkan punya sahabat seperti dia.
"hah pacaran? Sejak kapan? Kenapa bisa maui sama kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Sarah
Teen FictionSave di sini deh, biarkan ini sebagai sumber ekspresi saya ketika jiwa seni saya menggebu-gebu. Di cerita ini saya pake bahasa 'Aku, kamu' aja kali yak biar kedengaran sedikit elegan hehe. I will intoduce my self dulu ah (buat seru-seruan sendiri...