customer unik dan rezeki tak terduga

13 0 0
                                    

seberapa banyak rezeki yang lo dapet, tetep bersyukur, nggak semua orang bisa dapat seperti yang lo dapat.

#jojo si tukang ojol

____

Siang itu matahari seolah sedang menertawakan para manusia yang dengan seenaknya menyebar polusi dan menebalkan lapisan ozon yang membuat pancaran cahayanya menyiksa hingga ke sanubari.

Panas berlebihan, dan juga terik semakin membuat sebagian orang malas untuk beranjak keluar dari ruangan nyamannya. Ruangan ber-AC atau ruangan dengan kipas yang mampu berputar untuk memberikan udara segar yang tak sesuai ekspektasi mereka, bukan dingin yang mereka dapat malah udara panas yang meniup kearahnya, semua karena memang hidup di kota berbeda seperti hidup di desa. Bangunan yang berdesakan dan tak ada celah udara untuk masuk malah membuat sirkulasi udara hanya berputar di ruangan itu.

Sama seperti yang Jojo rasakan saat ini, panas menerpa tubuhnya, bahkan kipas yang diharapkan bisa menghilangkan udara panas malah membuatnya semakin gerah, rebahan di warung yang tak memiliki tembok di kanan kirinya nyatanya masih saja gerah. Jojo bangun, menggerakkan kerah kaus untuk meredakan sedikit rasa gerah. Warung yang berada tepat di tengah tengah perkotaan dan di kelilingi dengan tembok pagar dan jalanan padat membuatnya tak bisa berkutik.

Dia memilih beranjak setelah membayar kopi yang tersisa setengah gelas di atas meja. Menyambar kunci motor dan berlalu. Mencoba berbaur dan berdesak dengan para pengendara di jalanan, mencoba peruntungan di tengah Panas yang menggila. Terlebih panas seperti ini memang selalu membuat beberapa orang malas untuk beranjak dari zona nyamannya, dan itu bisa menjadi peluang rezeki tersendiri untuk Jojo.

Yah seperti itulah hukum alam, jasa akan sangat diperlukan untuk mereka yang memiliki banyak uang, dan Jojo adalah penyedia layanan jasa tersebut.

Baru beberapa langkah dia beranjak aplasi yang sudah dia ganti mode online langsung berbunyi, menampakan sebuah pesanan makanan. Joko menepikan motornya di tempat yang di rasa aman lalu membaca sekilas pesanan yang dia dapat

"Thai tea sama burger?" Dia bergumang lalu melihat lokasi kedai yang di tunjuk. Tak jauh dari posisinya saat ini. Jojo menerima orderan lalu menuju tempat tujuan.

Benar saja, sepertinya panas hari ini membuat pekerjaannya lebih mudah, beberapa saat setelah perjalanan yang cukup panas, Jojo sampai di kedai yang dituju, tempat yang terlihat lengang tanpa pelanggan dan hanya beberapa pengemudi ojol lainnya yang berbaris antre di depan meja kasir. Jojo segera memesan dan menunggu di tempat yang di sediakan.

"Dapet pesenam juga, tong?"

Jojo yang tengah melihat ponselnya untuk memastikan pesanan menoleh, mendapati Ujang yang juga teman seperjuangan nya selama ini, tinggal satu kompleks membuatnya cukup akrab dengan laki laki berperawakan tinggi, rambut ikal dan kulit hitam terbakar matahari.

Jojo mengangguk. "Iye lumayan lah rezeki panas gini."

"Iye emang, bilang makasih sama cuaca yang udah kasih kita terik yang super, dan ngebuat orang males makin males untuk keluar dan rezeki kita jadi makin lancir."

"Berterimakasih juga sama mereka yang males gerak, bang. Berkat mereka kita dapet duit kan?"

Keduanya terbahak. Bersyukur pada si pemalas yang kadang berjalan kedepan rumah untuk membeli soto ayam saja enggan dan akhirnya memesan lewat jasa ojol. Tak jarang Jojo mendapat pesanan seperti itu. Kemalasan mereka nyatanya malah membuka pintu rejeki untuk para ojol seperti dirinya. Sesuatu hal yang saling menguntungkan dan harus di lestarikan.

"Ya gimana lagi, jo. Misal nih ye kalo aja orang Indonesia pada gesit, wasalam deh sama rezeki kita, kayaknya kita cuma dapet duit dari narik doang."

"Haha ya iyalah bang, semua itu harus di syukuri. Hidup kan kudu saling melengkapi, orang menjalin hubungan aja kudu saling melengkapi kan. Sama juga orang cari rezeki, saling melengkapi dan saling menguntungkan."

Cinta Mas, Ojol.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang