Pagi ini, seperti biasa. Aku harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Karena sekarang sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
Sepagi ini rumahku sudah sangat sepi. Hanya tersisa aku dan kak Davin. Karena ayah dan bunda sudah pergi dari 30 menit yang lalu.
Setelah selesai mandi, aku pergi ke dapur untuk mengecek apakah kak Davin sudah menyiapkan sarapan atau belum.
Dan, ternyata belum ada sarapan.
Aku pun pergi ke luar rumah, mencari kak Davin, dan dia ternyata sedang mencuci motor kesayangannya.
"Kak kok belum bikin sarapan sih?" Teriakku dari pintu
"Bikin sendiri aja, sana" jawabnya tanpa menoleh sedikitpun
Mau tak mau akupun menghampirinya, karena sudah terlanjur kesal.
"Ih kakak! Biasanya juga kakak yang buatin"
"Heh! Kamu kenapa belum pakai seragam sih? Malah pakai baju terbuka gini keluar rumah"
Ya, sebenarnya aku masih memakai tanktop tanpa bh dan hotpants. Karena biasanya aku pakai seragam setelah sarapan.
"Apaansih kak, biasanya juga gini"
"Ya tapi ga usah keluar rumah juga, Dev"
"Emang kenapa, wlee" tanyaku seraya menyipratkan air ke muka kak Davin
"Nanti orang lain liat bahaya!"
Kak Davin pun membalas cipratan itu dengan menyiram air ke muka ku menggunakan selang yang ia pegang.
Tapi tanpa sengaja air itu mengenai dadaku, dan langsung terlihat jelas nipple ku menyeplak.
Ku lihat ka Davin menegang, sambil melihat ke arah payudaraku, ia pun salting
"Ekhem.. udah sana masuk, basah tuh baju kamu"
"Iya ini kan gara-gara kakak"
"Udah cepet sana, gue ga tahan.."
"Ga tahan yaa liat ini?" Godaku seraya membuat tanktop ku tambah ketat, agar kak Davin bisa lihat lebih jelas nipple ku. Aku senang melihatnya salting apalagi kalau terangsang haha
"Ga gue anter ya kalo lo ga mau masuk"
"Eh jangan dong. Iya ini gue masuk deh"
Author pov
Setelah Devina masuk ke dalam rumah, Davin berjongkok sambil mengacak-acak rambutnya, ia pun bergumam
"Ah fuck. Masa gue terangsang sih liat nipple Devina. Mana gede juga lagi payudara nya. Shit. Bikin sange aja pagi-pagi"
Lalu setelah membersihkan motornya, Davin pun masuk ke dalam rumah, membuat 4 roti untuknya dan untuk Devina.
Setelah Devina rapih dengan seragamnya ia pun turun, dan melihat kakaknya yang sudah duduk di meja makan.
Devina pov
"Hmm.. ada kakak nih, gue godain ah"
Aku pun berlari ke arah ka Davin dan mencium pipi kirinya
"Thankyou kakak sayang, udah dibikinin sarapan nya"
"Hmm"
Sial. Kok dia ga ada respon nya sih. Batinku
"Nanti aku pulang kakak jemput kan?"
"Gak bisa, Dev. Gue ada urusan di kampus. Balik malem"
"Yah.. yaudah deh. Kak cepetan makan nya, nanti aku telat. Aku tunggu di depan ya"
"Ya"
Davin pov
"Bisa-bisanya dia, tadi nunjukkin nipple nya sekarang cium pipi gue. Mulai ngegoda nih"
Author pov
Setelah menyelesaikan sarapannya, Davin pun bergegas menyalakan motornya, dan mengantar Devina ke sekolahnya.
//
Sorry ya update nya lama :(
Please Vote dan Comment ya. Dan follow untuk lanjut chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! I Love You More Than Brother
Fantasy🚫🔞 Attention please! Cerita vulgar!! 🚫🔞 Untuk part dewasa, kemungkinan akan di private, jadi follow dulu ya 🚫🔞 Orang-orang mungkin akan berpikir bahwa aku gila. Ya, aku mencintai kakakku lebih dari rasa cinta adik kepada kakakknya. Semua perl...