RINDU dan AMARAH

23 1 0
                                    

Seperti biasa,ketika Indra tidak berangkat kerja,siangnya dia hanya baca koran dan menonton televisi.Sedangkan Maya lagi menangis di jendela kamarnya karena mengingat ibunya di kampung halamannya.Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu,adeknya, tantenya,dan anak tantenya.
Maya sudah meninggalkan keluarganya selama dua tahun dan sekarang ia hanya bisa berkomunikasi lewat handphone.

Indrapun memanggil maya,namun maya tak kunjung mendengar,ia masih menangis di depan jendela kamarnya.Sampai-sampai indra menghampiri maya.

Indra :" Kenapa nangis?" (Suara keras)

Maya : "Aku rindu ibu di kampung" (Sembari mengusap air matanya sendiri)

Indra :"Rindu,rindu..Heh ingatyah jangan sampai lo pergi tanpa seizin gue, lo itu masih punya banyak tanggung jawab disini.Sana cepet buatin gue kopi dan bawa ke ruang depan"

Maya :"Iya".

Indrapun kembali ke ruangan depan sembari menunggu kopi dari Maya.
Kemudian datanglah maya dan Indra memarahinya lagi.Indra hidupnya sekarang penuh dengan amarah ketika hubungan kakak,mantannya hancur.Amarah itu seakan-akan sudah menjadi hobi.Sesuatu yang dianggap sepelepun kadang dijadikan umpan untuk meluapkan amarahnya dia.

Indra : "Nangis lagi di dapur ? Buat kopi lama banget"

Ketika mia pergi ke kamar,Indra memarahi lagi.

Indra : "Mau kemana,sini temani suami"

Mayapun duduk dengan jarak agak jauh,Indrapun memarahinya lagi.

Indra : "Jauh amat,sini mendekat lagi"

HERI
Heri terlihat kesal karena tidak ada respon sama sekali dari Maya terkait jalan-jalan itu,Hp nya pun sulit dihubungi.Dengan inisiatif,ia mencoba menelpon Indra.

Heri : "Hey bro,dimana lo" (Nanya kabar)

Indra : "Gue di rumah bro,aku ambil cuti lagi"

Heri terliahat kesal,mungkin karena alasan ini Maya tidak bisa jalan.

Heri :"Oh ya bro,ketemu gue yuk di cafe nikon?"

Indra :"Lewat telepon aja lah"

Heri :"Penting bro"

Indra:"Baikalah gue kesana"

Meskipun heri telah mengajak Maya jalan-jalan tapi Indra tidak marah karena Heri adalah sahabat sejatinya,lagian Indra juga tidak mencintai Maya.Dia hanya marah karena tidak izin sama Indra dan main pergi sendiri.

Heri sudah sampai terlebih dahulu di cafe nikon,dan disusulah Indra.

Heri :"Hey broo"

Indra :"Ada hal penting apa bro?"

Heri : "Gini bro,nanti ada projek baru di tanah kiul bla bla bla (Bahas Projek)

Indra : "Atur aja bro,gue selalu percaya sama lo"

Heri: "Oke bro,,,Oh iya gimana kabar istri lo?"

Indra :"Alahhh nangis mulu kerjaannya"

Heri :"Namanya juga cwe bro,oh iya nanti malam dugem yok bro.Dah lama kita gak seneng-seneng bro"

Indra :"Hayo.."

Heri : "Jangan lupa ajak istri lo"

Indra :"Alah males gue"

Heri :"Kasihan bro,biar gak sendirian di apartemen"

Indra :"Oke lah oke,yaudah gue pulang dulu yah..Ngantuk"

Heripun senang ketika maya diajak di tempat itu nanti malam.

Banyakin komen yah biar mimin semangat nulisnya :D





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Penyempurna Separuh AgamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang