4'th Reason

195 41 4
                                    

"ANJING LO SEMUA!"

Brakkk.

Seisi koridor langsung menoleh ke arah Renjun yang sedang marah-marah di depan kelasnya.

Tak terkecuali seorang gadis yang sedang berjalan santai menuju ruang guru.

"Astagaa! Renjun kamu kenapaa?"

Renjun menoleh dan melihat Yiren yang tengah terkejut.

Benar. Gadis itu adalah Yiren.

Perjalanan dari kelas Yiren menuju ruang guru memang mengharuskannya untuk melewati kelas Renjun.

Mau tidak mau, tapi tentu saja Yiren mau melewati kelas Renjun. Sekalian modus pikirnya.

"Gak" Jawab Renjun atas pertanyaan Yiren tadi.

Lalu Renjun berjalan begitu saja melewati Yiren.

Melihat Renjun berlalu, tanpa pikir panjang Yiren langsung menyusul Renjun. Langkahnya ia percepat hingga berada disamping Renjun.

"Mau ngumpulin tugas ke ruang guru yaaa? Yuk bareng aja hehe" Ucap Yiren setelah melihat tumpukan buku di tangan Renjun.

"Hm"

"Sini! Aku bantuin bawa bukunya!" Yiren pun berniat meraih buku dari tangan Renjun.

"Ck gak usah! Gue gak mau ngerepotin" Kata Renjun menjauhkan bukunya.

"Eh gak ngerepotin kok hehe!" Ujar Yiren lalu tangannya mengambil sebagian buku dari tangan Renjun.

Renjun memperhatikan Yiren. Rasanya, amarah serta kekesalannya mereda karena Yiren. Jujur saja, dia sangat bersyukur Yiren mau membantunya.

Padahal biasanya Renjun merasa kesal karena Yiren. Tapi sekarang justru sebaliknya. Hmm.

•••

Ngomong-ngomong soal Renjun yang mengamuk tadi.

Jadi, kelas Renjun barusan jam kosong, tapi ada tugas yang harus di kumpulkan. Di tambah tugas kemarin yang lupa tidak di kumpulkan dan berakhir bermalam di meja guru.

Murid-murid di kelas Renjun memang sangat malas. Buktinya, dari sekian banyak murid tak ada satu pun yang mau mengumpulkan tugasnya.

Jaemin selaku ketua kelas dan Haechan sebagai wakilnya saja malah tiduran berdua dipojokan.

Pengurus kelas mereka memang tidak ada yang berguna, karena pemilihannya didasarkan pada hasil cap cip cup.

Nah. Renjun yang hanya kebetulan baru kembali dari membuang sampah, tiba-tiba saja langsung disuruh mengumpulkan buku-buku itu sendirian.

Renjun tentu saja langsung mengamuk.

•••

Sekarang Renjun dan Yiren sudah sampai di ruang guru. Setelah menaruh buku-bukunya, Yiren langsung menemui guru yang tadi memanggilnya.

Sesudah urusannya selesai, Yiren pun keluar ruang guru.

Tapi Yiren terkejut ketika melihat Renjun berdiri di balik pintu. Pikirnya Renjun sudah kembali ke kelasnya.

"Kok masih disini?" Tanya Yiren.

"Nungguin lo" Jawab Renjun yang membuat mata Yiren membulat.

Pipinya memanas, tangannya lalu menepuk-nepuk pelan pipinya.

Melihat gerak-gerik aneh gadis di depannya itu, sudut bibir Renjun sedikit tertarik ke atas.

"Gue cuma mau bilang makasih udah bantuin" Ujarnya pelan.

7 Reasons for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang