Part 3

17 3 0
                                    

Aku telah menyelesaikan pendidikan ku di Fakultas Psikologi dengan gelar cumlaude dan menjadi Lulusan terbaik dan termuda saat itu.
Begitupula dengan ia, seseorang yang aku ceritakan padamu, kami lulus di tahun yang sama dengan menyandang gelar cumlaude dan menjadi Lulusan terbaik saat itu hanya saja dia di Fakultas Ekonomi.
Satu persatu mimpi kami kian menjadi nyata. Menjadi cumlaude saja tidak cukup, kami akhirnya memutuskan untuk mengambil pendidikan Pascasarjana dengan full beasiswa.
Setelah mimpi satu persatu tergapai, semua terasa berubah. Kami sibuk dengan urusan serta pekerjaan masing-masing. Akankah cinta ini berakhir bahagia? Kurasa tidak.

Saat ku tanyakan perihal kepastian hubungan ini padanya, dia tak berkata sepatah katapun kecuali wajah yang penuh dengan misteri lalu memberi secarik kertas kemudian pergi tanpa permisi.
Heiii, kau pikir perasaan ku ini apa? Perihal rasa tak bisa sebercanda itu.
Ku buka isi suratnya , dan isi nya adalah : ” Teruntuk sahabatku Gishta ..
Sebentar, sahabat? Apa? Lalu selama ini aku apa? Tetes demi tetes air mata mulai membasahi pipi, berderai sama derasnya dengan air hujan yang turun siang itu. Aku memutuskan untuk terus membaca meski hati telah terlanjur mati rasa.
” Sahabat ku Gishta,
Terima kasih banyak atas segalanya
Karena mu aku yakin dengan mimpi ku
Karena mu aku yakin bahwa harapan itu masih ada
Karena mu aku sadar bahwa persahabatan bisa menjadi kekuatan untuk menggapai segala impian.
Sahabat ku Gishta,
Aku tak ingin menjadi Lelaki lemah dengan membuat perempuan jatuh hati padaku tetapi tidak bisa membalasnya.
Dari awal perjumpaan kita, kita adalah teman
Dan kini kita adalah sahabat
Terima kasih telah membantuku kembali membangun mimpi yang telah lama hilang
Terima kasih banyak atas perhatian yang selalu kau berikan padaku.
Terima kasih telah selalu ada untukku.
Sahabatku Gishta,
Maafkan aku tak bisa mengatakan semua hal ini secara langsung padamu, aku hanya sedang menjaga perasaan calon istriku. Aku telah di jodohkan dengan seorang perempuan yang akupun tak tahu dia seperti apa. Yang jelas, perempuan itu aka menjadi istriku kelak.
Semoga suatu hari nanti kalian bisa bersahabat :)
Gishta, aku percaya bahwa kau adalah perempuan yang kuat, aku yakin semua hal yang telah kita lalui bersama adalah hal yang dilakukan oleh seorang sahabat, aku percaya kau takkan salah menempatkan rasa.
Terima kasih Gishta :))

Rasa yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang