#6 Crisis

638 59 13
                                    

" Thanks atas kerjasamanya!" Mama Rara.

" Iya Bu, Faul senang bisa kerjasama dengan bibi!" Pamit Faul.

Faul segera pergi meninggalkan kantor Mama Rara.

Jam waktu siang membuat Mama Rara harus pulang segera, karena ia tahu Rara tidak dalam kondisi baik saat ini.

Di rumah ia di kejutkan dengan Rara yang tiba-tiba tengah duduk santai menonton Tv.

" Rara, bukannya tadi kamu mengeluh sakit? Kenapa kamu tidak istirahat?" Mama khawatir.

" Rara baik-baik aja kok Ma,!" Sebenarnya tadi Rara berbohong kalau ia merasakan sakit di kepala nya.

" Kamu ini, mama kira terjadi sesuatu sama kamu, besok jangan gitu lagi!" Mama kesel karena di bohongi oleh Rara.

" Sorry ya Ma, habisnya sih Rara kesel bgt sama org itu (Faul)!" Rara.

" Maksud kamu Faul, tapi kenapa?" Mama.

" Ya kesel aja, dia sombong bgt, mentang-mentang dia artis, dia sok pulak!" Rara geram.

" Sebenarnya dia ngga sombong, dia baik orangnya, mama tahu gimana Faul itu!" Mama.

" Terserah mama deh!" Rara ngambek.

" Kamu jgn hanya menilai orang dari luar nya, dari dalam juga, jika kamu mengenalnya dari dekat pasti kamu akan tahu sifat dan sikap aslinya!" Mama segera beranjak untuk pergi kembali bekerja lagi.

" Iyalah tu....." Rara.

Rara memilih untuk pergi keluar rumah, ia segera menghidupkan motornya dan pergi tanpa kawalan dari Bodyguard nya, Rara menuju sebuah mall untuk berjalan-jalan sejenak melepaskan boring nya, tanpa disengaja ia bertemu dengan teman SMP lamanya, tepat di depan sebuah bioskop mereka bertemu dan melepaskan rindu mereka masing-masing.

" Gimana kabarmu Ra?" Tanya Puput.

Rara terdiam sejenak, karena ia tahu kabarnya tidak begitu baik.

" Ra, ada apa?" Nabila bingung.

" Ngga ada apa-apa kok, gue baik-baik aja!" Jawab Rara.

" Okelah, oh ya kebetulan nih kita bertemu disini, gue sama Alif mau nonton ni, loe mau ikut ngga?" Tawar Nabila.

" Boleh juga tu, gue baru aja mau nonton disini!" Rara.

Mereka pergi nonton bersama Setelah selesai mereka malah jalan-jalan serta makan-makan bersama di sebuah restoran yang ada di mall tersebut.

" Setelah makan kalian mau kemana?" Tanya Rara.

" Mungkin kami mau pulang!" Jawab Alif.

" Emang loe mau kemana Ra?" Sambung Nabila.

" Gue rencananya mau mampir ke toko biasa, gue mau nambah koleksi mainan gue yang baru!" Jawab Rara.

" Astaga, ternyata loe belum juga insyaf main mainan Ra!" Nabila meledek Rara.

" Apaan sih, kan nama nya juga hobi!" Rara.

" Yaudah, dilanjutin makan nya ntar dingin nanti!" Alif.

Rara pun kembali pulang, setelah ia sampai dirumah ia baru teringat kalau ia akan menghubungi Selfi, Rara mencoba menghubungi Selfi berkali-kali tetapi tetap tidak diangkat juga, mungkin Selfi lagi ada kesibukan, sorenya Rara menghubungi Selfi kembali, ia kaget dan kegirangan saat Selfi menerima panggilan darinya.

" Assalamualaikum Rara, sorry kk ngga sempat angkat telepon dari kamu, soalnya kk sibuk bgt!" Selfi.

" Iyalah, kk kan orang yang super sibuk, semenjak pindah ke Amerika!" Rara sedikit ngambek.

" Ciee ngambek ni, sorry ya, oh ya kk kangen bgt sama kamu!" Selfi.

" Rara kangen juga kk, kapan kita bisa bersama kumpul bareng dan main bareng lagi?" Rara.

" Kk lagi sibuk nyusun skripsi kuliah kk dek, jadi mungkin kita akan bertemu setelah kk lulus kuliah nanti!" Selfi.

" Lama lagi ahhrrrgg, sebel deh, oh ya kenapa kk ngga bilang kalau kk punya saudara?" Tanya Rara.

" Sorry lagi deh, awalnya dulu kk tidak tau kalau kk punya saudara juga, tapi setelah mama ceritakan semua kk baru tahu beberapa tahun belakangan ini!" Selfi.

" Yaudahhh deh, iyalah tu..., But tapi jgn lupa ya kalau kk ke indo kk beliin maenan pesanan Rara!" Pinta Rara.

" Iya, ntar kk belikan yg terbaru, dan yg paling bagus!" Selfi.

Rara sejenak terdiam karena ia tidak tahu harus bicara apa lagi, begitupun dengan Selfi.

" Kak, sebenarnya Rara pengen beritahu kk sesuatu tentang Rara!" Ucap Rara yang sedikit gugup.

" Apa itu Ra?" Selfi penasaran.

Ntah kenapa jaringan sedikit tidak bagus telepon mereka terputus-putus, hingga mereka tidak tersambung lagi.

" Halo kak, kak Selfi?" Rara.

" Rara, halo, Rara?" Telpon Selfi sudah terputus.

" Astaga, terputus lagi!" Rara kesal dan melempar iPhone x nya diatas kasurnya.

" Aduhhh, pake acara terputus lagi!" Selfi terus mencoba menghubungi Rara kembali tetapi tetap tidak tersambung.

Karena bosan dan kesal terhadap hpnya Rara mengambil iPhone nya itu dan membuangnya ke tanah dengan melemparkan dari atas kamarnya, Rara begitu kesal dan geram dengan hpnya yang sudah mulai tidak berfungsi.

" Rasakan itu!" Rara.

" Rara ada apa? Kenapa kamu buang hp mu?" Teriak mama dari bawah yang sedang membersihkan tanamannya.

" Ma, belikan Rara hp yang baru lagi!" Rara begitu marah dan masuk ke kamarnya lagi.

" Astaga, anak ini, hp kok dibuang-buang!?" Mama begitu heran dengan Rara yang tingkah lakunya yang aneh itu, ia tertawa kecil melihat Rara seperti itu.

Next komen 👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Sebatas Mimpi (Reboot) Origin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang