#3 Busy

497 48 4
                                    

Faul telah tiba di Indonesia, setelah menempuh belasan jam perjalanan.

" Diaman aku harus mencari keluarga Bramantyo?" Faul kebingungan.

" Tuan, ayo kita pulang!" Ucap supir Faul.

" Baiklah!" Faul segera memasuki mobilnya.

Setelah sampai di depan gedung apartemen nya, Faul begitu syok kala melihat para Fansnya tengah bergerombol menunggu dirinya di depan lobby.

" Tuan, bagaimana ini?" Supir.

"Gimana ya, kamu ada ide ngga?" Faul.

Mereka masih didalam mobil dan ngga keluar dari mobil karena mobil mereka sudah penuh dikelilingi oleh para fans Faul.
Mereka sudah menyusun rencana, dengan cara Faul menyamar menjadi supirnya sedangkan supirnya menjadi dirinya.

Faul berhasil lolos dari kerumunan fans yang sudah menunggu dirinya, ia masuk ke apartemennya tanpa di ganggu oleh fansnya, sedangkan supirnya habis di keroyok oleh para penggemar Faul.

Semua para penggemar Faul kecewa karena mereka salah menggerogoti supir Faul  yang mereka kira adalah Faul.

Disisi lainnya...

" Mama kapan pulang?" Rengek Rara pada hp nya yang kini tengah menelpon Mama.

" Besok mama akan pulang!" Jawab Mama.

Rara seketika terdiam, karena ia terfikir kan oleh hal tadi.

" Ra, kenapa kamu diam?" Tanya Mama.

" Ada yang harus kita bicarakan Ma!" Rara.

" Baiklah, Mama besok akan usahakan pulang secepatnya!" Mama tau apa yang Rara maksud.

" Rara tunggu!" Jawab Rara sambil mematikan hp nya.

" Bik Lia, tolong buatkan Rara omelette!" Teriak Rara dari ruang tv.

" Iya Non, tunggu bentar!" Jawab Bik Lia.

Rara sedang asyik menonton tv sambil memakan omelette yang sudah ditentukan buatkan untuk nya, setelah itu ia lanjut meminum obatnya, saat itu Rara akan segera bangkit dari sofa untuk beranjak ke kamarnya, tetapi something happen dimana Rara terjatuh dan pingsan tak sadarkan diri, hidupnya kembali mengeluarkan darah sedikit demi sedikit, untunglah pada saat itu bik Lia menyadari hal tersebut, dengan bergegas bik Lia dan supir Rara membawa Rara segera kerumah sakit biasanya agar Rara mendapatkan pengobatannya.

Kabar tersebut sudah sampai pada mama Rara, Mama Rara segera berangkat menuju Jakarta malam itu juga, ia meninggalkan pekerjaannya yang masih tertunda di Palembang demi Rara.

Pukul 8 malam, Rara sudah sadarkan diri, dokter juga sudah menanganinya dengan baik, saat ini Rara di temani oleh bik Lia yang berjaga untuknya sebelum mama Rara sampai.

" Apa bibik kasih tahu ini ke mama?" Tanya Rara yang baru terbangun.

"' sebaiknya Non, Istirahat saja!" Saran bik Lia.

" Pasti mama dalam perjalanan pulang kan?" Tebak Rara.

" Bibi tadi telpon nyonya!" Jawab Bik Lia.

" Seharusnya aku tidak begini!" Kesal Rara.

Tak berapa lama kemudian mama Rara pun sampai, melihat kondisi Rara yang tengah terbaring mama langsung melepaskan kerinduan dan kekhawatiran nya terhadap Rara.

" Rara, kamu kenapa bisa gini?" Mama sedikit menangis melihat keadaan Rara.

" Ma, Rara ngga apa-apa kok!" Ucap Rara.

" Bagaimana ngga apa-apa, lihat kondisi kamu seperti ini Mama jadi kesal udah ninggalin kamu!" Mama menyalahkan dirinya.

" Mama, its ok, Rara baik kok!" Tegas Rara.

Hanya Sebatas Mimpi (Reboot) Origin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang