Saint Xavier University, Chicago.
Tap.. Tap.. Tap..
Suara ketukan sepatu itu terdengar ketika seorang gadis dengan baju hangat yang membalut tubuhnya berjalan seorang diri di koridor kampus yang sepi.
Dengan tangan yang bersedekap memeluk tubuhnya sendiri, dia berjalan sambil menoleh ke arah kanan dan kiri nya.
"Kenapa sore ini sepi sekali" Gumam nya heran. Tangan putih pucat nya menyelipkan rambut yang menghalangi matanya kebelakang telinga.
Tap.. Tap..
Gadis dengan bola mata berwarna biru sapphire itu reflek menghentikan jalannya. Dia menengok ke arah sekitar. Sepertinya tadi ia mendengar suara ketukan sepatu.
Tap.. Tap..
Gadis cantik itu melihat ke sekitarnya. Tidak ada satu orang pun kecuali dirinya. Lalu itu suara sepatu siapa.
Keringat dingin mulai membasahi dahi nya. Ia mulai merasa takut. Bukan takut terhadap makhluk yang disebut hantu, melainkan orang yang mungkin saja berniat jahat pada nya.
Dengan perasaan tidak tenang, dia kembali melanjutkan jalannya.
Tap.. Tap..
Suara itu kembali terdengar, gadis berambut panjang itu mempercepat jalannya. Baru saja ia berniat untuk lari, tapi terhenti karena tepukan tiba-tiba di bahu nya yang membuat nya terkejut dan reflek berteriak.
"Aaaaa--"
Teriakannya terhenti saat ada sebuah tangan yang membungkam mulut nya. Gadis itu semakin panik, ia menutup mata nya erat sambil berusaha melepas tangan orang itu dari mulut nya.
"Eemm.. "
"Eemm.. "
"Sstt diam"
Suara itu mendesis tepat di telinga kanan nya. Gadis itu menepuk-nepuk keras tangan yang masih membungkam mulut nya, bermaksud agar orang itu melepaskan bungkaman nya. Berkali-kali gadis itu menepuk sampai akhir nya tangan kekar itu mau menyingkir dari mulut nya.
Gadis itu berbalik untuk melihat siapa pelaku yang sudah membuat nya ketakutan bukan main. Mata nya terbelalak melihat lelaki bertubuh tinggi semampai yang tengah menatap nya datar.
"ALEVIN?!" Pekik nya terkejut. Sialan, dirinya sudah takut setengah mati dan ternyata lelaki itu pelaku nya.
"Menyebalkan! Kamu membuatku takut sialan!" Misuh gadis itu, raut wajah nya terlihat menahan kesal. Kedua kaki nya yang terbalut black suede boots heels dihentakan dilantai koridor kampus.
"Pulang El!" Hanya dua kata yang keluar dari mulut Alevin, lelaki itu menarik pelan sebelah tangan gadis yang ia panggil 'El' itu sampai di parkiran kampus yang sepi.
Alevin menarik tangan Elea mendekati mobil buick lacrosse milik nya.
"Masuk!""Bagaimana bisa kamu ada disini? Bukankah kamu sudah pulang saat siang tadi? Kamu bilang hari ini ini hanya ada satu mata kuliah. Lalu? Kenapa kamu ada disini?"
Elea langsung melemparkan beberapa pertanyaan yang sedari tadi memenuhi otak kecil nya, saat setelah gadis itu masuk mobil.
Elea diam sambil menoleh ke arah Alevin menunggu jawaban dari lelaki itu.
"Jawaaaab!" Geram nya karena lelaki di samping nya ini hanya diam sambil mulai melajukan mobil nya.
"Alevin!"
Lelaki yang dipanggil Alevin itu menoleh sejenak dan kembali fokus menyetir.
"Kamu tidak di rumah"Elea mengangguk-anggukan kepala nya,
"Lalu? Kamu berpikiran aku masih berada disini? Lalu menjemputku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE : The Power Of Blue Moon [Revisi]
WerewolfMate #book series 1 Dia, bayi mungil nan lucu yang lahir tepat tengah malam saat bulan purnama biru berlangsung. Malam yang diyakini kaum werewolf sebagai malam yang dianugerahi moon goddes karna kekuatan mereka akan bertambah dua kali lipat lebih...